UR44 || DI MANA?

1.1K 87 23
                                    

HAPPY READING💙


"Mah?" Renaldi menatap orang-orang yang berada di ruangan satu persatu, dia pikir akan ada Mita di sisinya, namun dugaannya salah.

Kinaya menghampiri Renaldi, "kenapa sayang?"

"Mita belum ke sini juga?"

Renaldi memang sudah siuman sejak dua hari yang lalu, tetapi semenjak dia sadar hingga saat ini dia tidak melihat Mita, entah kemana gadisnya itu seperti tertelan bumi. Tidak ada kabar, bahkan yang lebih menyakitkan seperti semua orang menyembunyikan Mita dari dia.

"Belum." Kinaya menghela napasnya, dia tidak tega anak bungsunya seperti ini. Tetapi dia juga tidak mungkin melawan Helmi.

Arnold yang memperhatikan Kinaya dan Renaldi hanya bisa terdiam, dia juga tidak mengerti apa yang di pikirkan oleh Helmi.

Hingga suara pesan masuk mengalihkan perhatiannya.

Oliv

Kakak masih di rumah sakit?

Satu pesan yang berhasil membuat senyum terlukis di wajah Arnold.

Di sisi lain, seorang gadis menatap gedung gedung tinggi dari ruang inapnya, sudah empat hari dia berada di Singapura dan selama itu pun dia tidak mengetahui keadaan kekasihnya.

"Dek, makan dulu." Rafa mendekati Mita, lalu mendorong kursi roda yang Mita duduki.

"Masih kenyang bang!" Serunya sambil mengerucutkan bibirnya, yang terlihat lucu oleh Rafa.

"Makan buruan biar cepet pulang Mitongnya Satria."

"Bang yang tau gue di sini siapa ajah?" Mita bertanya seperti itu dikernakan sejak dia tersadar dia sudah berada di Singapura, dan ponsel dia pun tertinggal di gudang ketika Keyla menyekapnya.

"Kevin."

"Yang lain?"

"Gak ada," ucap araaa sambil menyuapi Mita.

"Kevin ko gak ikut?"

"Tante Huma lagi Hamil Mitaaaa, astaga buruan buka mulutnya cape nih tangan gue!"

"Mampussss key gak bakalan bisa manja lagi sama tante Huma," Mita menjeda ucapannya beberapa saat, "bang pinjam hp lo ke, gc!"

Rafa yang merasakan diabaikan menatap Mita tajam, "abisin makanannya dulu, baru gue pinjemin."

Dengan cepat Mita mengambil alih makananya, dia melahap dengan cepat hingga abis, membuat Rafa yang memperhatikan Mita mengelengkan kepalanya pelan.

Setelah selesai Mita menyodorkan peralatan makannya, yang lalu mendapatkan sindiran. "Lo laper apa gimana?"

**

Helmi memasuki ruangan anak bungsunya tersebut, terlihat Renaldi yang masih berbaring sambil mainkan ponselnya tersebut.

Renaldi sempat melirik Helmi, tetapi dengan cepat dia mengalihkan pemandangannya kembali ke ponselnya.

"Ada apa Anda datang ke sini?" Tanyanya tanpa menatap Helmi.

Renaldi yang tadi hanya sendirian merasa panas setelah kedatangan Helmi, apa AC di ruangan ini tidak diperuntukan untuk dua orang? Tapi saat tadi dia dengan Kinaya biasa-biasa saja.

Helmi duduk di sofa yang berada di ruangan VVIP tersebut, dia menatap Renaldi dengan lekat. "Putusin pacar kamu itu."

Renaldi melirik Helmi dengan sinis, "anda tidak ada hak mengatur-atur saya." Dia menjeda ucapannya, " hidup saya, suka suka saya."

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang