UR09 || AGRA

2.2K 269 127
                                    

HAPPY READING💙

Renaldi berjalan menuju Rumahnya.  Dia baru pulang ketika langit sudah gelap. Renaldi membuka pintu Rumahnya ia menatap dingin lelaki paruh baya yang sedang duduk di ruang tamunya.

"Abis dari mana saja kamu? " ucap helmi  yang tidak lain adalah papahnya Renaldi.

"Bukan urusan anda," balas Renaldi dingin dia langsung menaiki tangga dan masuk kekamar nya.

Sedangkan Helmi hanya menghembuskan napasnya kasar,  jika dia tidak ingat, jika Renaldi adalah anaknya mungkin Renaldi bisa habis ditangan Helmi.

Tak lama dari itu Arnold-kakanya Renaldi jalan menghampiri Helmi.

"Aldi kenapa lagi pah?" tanya Arnold.

"Gatau tuh adik kamu" balas Helmi.

"Mungkin dia kecapean kali,  udah udah kalian kesini mamah udah buatkan makan malam," ujar Kinaya yang sedang menghampiri dua laki laki yang tak lain suami dan anaknya.

"Arnold kamu ke kamar Aldi ya, suruh dia makan," sambungnya lagi yang dianguki oleh Arnold.

Arnold berjalan menuju kamar Renaldi ia membuka pintu tanpa seizin Renaldi. Ia tidak izin terlebih dahulu kepada Renaldi karena ini hal yang sudah biasa bagi dia.  Mengajak Renaldi untuk gabung bersama keluarganya walapun kadang Renaldi tidak mau tetapi Arnold mempunyai seribu cara untuk dia mau bukan Arnold namanya jika tidak seperti itu.

"WOI ngelamun mulu cepetan turun kita makan," ucap Arnold ketika ia sudah duduk disamping Renaldi.

"Nggak ah bang masih kenyang gue! " balas nya.

"Sosoan lo!  Kenapa lo? Galau baru tau gue adik gue yang imut ini galau."

"Apa sih Lo!!! " Renaldi beranjak dari duduk ya lalu pergi meninggalkan Arnold.

"Mau ke mana Lo? " teriak Arnold yang masih duduk di tepi kasur Renaldi.

" nyiapin tanah buat makamin Lo hidup hidup " ujarnya

"ADE GILA!!"

Ditempat lain Mita sedang bosen iya sendari tadi ia hanya  berbaring di tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya

"bosen juga gue kaya begini terus," ucapnya.

Mita berjalan keluar kamar,  Rumahnya sepi semua penghuni rumah sedang pergi.  Rafa sedang ada urusan disekolahnya,  Rifal ayahnya masih dikantor biasanya ia pulang jika sudah jam 21.30 sedangkan sekarang jarum pendek sajah masih mengarah ke arah angka 7. Dan Bundanya ia sedang ada urusan diluar bersama teman temannya entah lah urusan apa.

Mita menghampiri bi  lela - asisten rumah tangga nya yang sedang ada didapur.

"Eh neng? Ada apa neng ke dapur," ucap Bi Lela.

"Mita bosen bi," balasnya lalu duduk di meja makan.  "bibi ada yang mau di beli ke supermarket gak?"  sambungnya.

"Emm ... Ada si neng," ucapnya ragu-ragu.

"Sini Mita ajah bi yang beli,  Mita bosen di rumah," ujarnya tetapi Bi Lela mengelengkan kepalanya dengan cepat.  Karena mana mungkin ia membolehkan Mita yang beli,  bisa bisa ia di omeli oleh majikannya.

"Nggak usah neng, biar Bibi ajah nanti beli sendiri ajah."

"Udah Mita ajah Bi."

"Nggak usah neng, nanti Tuan dan Nyonyo marah sama saya," ucapnya.

"Nggak bi,  nanti Mita bilang kalau Mita yang minta sama Bibi," ujar Mita meyakini Bi Lela.

"Hmm baik deh neng,  sebentar saya ambilkan list dan uang nya dulu." Bi Lela meninggalkan Mita di dapur.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang