Prolog

17.2K 476 10
                                    

******
.
.
.

Selamat datang!🖤

"Jika boleh, izinkan aku. Izinkan Aku untuk mencintaimu, dan izinkan aku untuk menembus keras dan dinginnya hatimu. Agar kau, bisa mencintaiku juga."
-Amanda Keysa Ainsley

.

.

  Aku mencintainya, seperti angin yang berhembus dengan tenang, terasa namun tak terlihat.

Aku mencintainya, seperti duri diseluruh tangkai bunga mawar, aku melindunginya, namun dianggap sebagai pengganggu dirinya.

aku hadir, untuk mencoba menaklukkan hati dan teguhnya benteng hatimu yang dingin...

you are my reason for surviving

    Gadis cantik itu tengah menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Menyerngitkan keningnya bingung sambil memasang raut wajah tak mengertinya.
Ia bertanya-tanya pada sang mama, untuk apa mereka merapihkan barang-barang seperti ini.

"Kita mau kemana si, mah?" Tanya Keysa bingung dengan tingkah sang mamah yang sedang mengemaskan barang-barang kedalam kardus.

Ismi, menatap putri cantiknya yang beranjak dewasa itu.

"Kita bakalan pindah, key." Ucap ismi kembali kepada tugas awalnya.

Keysa membulatkan matanya terkejut, pindah? Seriously? Kenapa? dan kemana?
Slalu itu pertanyaan yang terlontar dibenak gadis itu.

"Hah! Pindah, mah? Kemana? Kenapa?" Tanya Keysa berbondong.

Ismi menghela nafas jenuh.

"Udah, nggak usah banyak tanya. Ayok Bantuin mamah." Titah ismi.

Keysa memanyunkan bibirnya sambil menggerakkan tubuhnya berniat ingin membantu mamahnya.

"Pindah kemana dulu ish, mamah." Rengek Keysa penasaran.

"Kita akan pindah ke Jakarta besok." Saut ismi menjawab pada akhirnya.

Keysa terkejut mendengarnya.

"Ja-Jakarta mah? Kok jauh banget sih?" Bingung Keysa.

"Karena ada pekerjaan papah kamu di Jakarta, jadi kita harus ikut tinggal juga di Jakarta." Tutur ismi menjelaskan.

Keysa memanggukan kepalanya sambil menggedikan bahunya acuh. ia mau—tak mau harus meng"iya" 'kan keinginan sang mamah untuk pindah rumah dan kota.

"Terus? Sekolah aku gimana?" Bingung Keysa terus bertanya.

Ismi greget dan lansung menjitak kepala putri bawel nya itu.

"Ih! Banyak tanya banget deh. Iya, Keysa. Sekolah kamu juga pindah." Ucap ismi greget sendiri, kemudian wanita berumur 40 tahunan itu kembali pada tugas awalnya.

Keysa memanggukan kepalanya sambil tekekeh.

"Yah, berarti aku harus pisah dong sama aya, caca, dan mute." Lirih Keysa sedih. Ketiga nama gadis yang disebut Keysa adalah sahabat dekatnya Keysa dibali.

"Ya, mau gimana lagi? Nanti juga kamu disana bakalan punya teman baru kok." Tutur ismi.

"Lagian, key. Beban masalah kita selama dibali ini banyak. Kita harus tinggalin kota ini sejenak untuk memulai kehidupan yang lebih menyenangkan dan jernih." Sambung ismi menatap Keysa penuh arti.

"Lagian juga, mamah nggak mau, kamu masih Slalu inget sama jovan kalo kita masih berada dibali." Ucap ismi lagi.

Seketika Keysa kembali menatap mamahnya. Benar apa yang dibilang oleh mamahnya. Masalah dan beban Keysa selama dibali Ini banyak. Keysa harus segera menemukan suasana baru dan orang-orang baru di kota barunya nanti.
Lagipula, Keysa juga sangat ingin sekali dapat melupakan sosok laki-laki yang pernah singgah dihatinya dulu. Mungkin, dengan Dirinya pindah, maka ia bisa melupakan sosok mantan kekasihnya itu.

"Yaudah, aku mau pindah juga." Ucap Keysa.

"Nah. Yaudah, sekarang kamu siap-siapin barang-barang kamu sana." Titah ismi.

Dengan segera Keysa pergi menuju kamarnya untuk mempersiapkan barang-barang untuk pindah.
Namun, ketika Keysa tiba dikamarnya, justru dirinya malah duduk dipinggir ranjangnya sambil melamun. Gadis cantik itu seketika jadi teringat pada sosok mantan kekasihnya yang baru saja ia putuskan sekitar 3 bulan yang lalu.
Keysa sangat mencintai jovan. Namun, rasa cinta Keysa pada jovan justru malah dipermainkan oleh pria itu. Jovan selingkuh dibelakang Keysa. Yang paling parahnya lagi, jovan selingkuh dengan sahabat kecil Keysa sendiri, Tamara.

Mengetahui itu Keysa amat sangat terpohok. Jovan adalah cinta pertamanya. namun, cinta pertamanya tidak sempurna. Maka dari itu, Keysa berharap jika dirinya pindah kota, ia bisa melupakan semua masalah nya dibali. Dan Keysa juga berharap semoga dirinya dapat menemukan sosok pengganti jovan yang mampu membuat Hatinya bergetar kembali.

Dan satu lagi. Keysa termasuk type gadis yang pantang menyerah. Ia akan terus berjuang dan benar-benar mencintai seseorang yang sudah benar-benar ia sayangi.

"Selamat tinggal Bali. Selamat tinggal jovan." Batin Keysa.

Bali—jakarta🚀

******

SLS [1] My ice boy Where stories live. Discover now