26 || Mengawasi

3.6K 139 0
                                    

******

Mata polos gadis itu tengah mengawasi sesosok pria dingin yang menjadi target pengawasannya, tingkah gadis ini aneh, ia sengaja berpindah duduk dekat dengan sang target sambil Mengendap-endap bak seorang pencuri.

Aulia yang melihat tingkah aneh temannya ini menepuk jidatnya sendiri."key! Lo ngapain si?" Pekik aulia

"Diem! Gue lagi ngawasin haikal tau." Saut Keysa masih menggencarkan rencananya

Aulia menggelengkan kepalanya, seolah berlagak tak peduli dengan Keysa.

Merasa dirinya sedang di awasi dan di perhatikan Dengan begitu detailnya. Haikal melirik ke arah Keysa yang sedari tadi menatap haikal detail dan intens. Keysa tersentak kaget saat haikal menoleh ke arahnya, kemudian tanpa malu Keysa menyunggingkan senyuman manisnya ke arah haikal.

Haikal menaikan satu alisnya kemudian membuang pandangannya ke arah lain."nggak waras!" Sargah haikal dalam hati.

Merasa tatapan dan senyumannya di abaikan oleh haikal, tanpa ragu Keysa menghampiri haikal, duduk di kursi kosong samping haikal.

Haikal tersentak kaget dengan kehadiran gadis ini tiba-tiba yang sudah nakring di sampingnya. Haikal memutar bola matanya malas.

"Ngapain si lo? Kurang kerjaan banget." Cicit haikal merasa jengah dengan tingkah aneh gadis ini

"Ada kok kerjaan gue, yaitu ngawasin lo" Saut Keysa sumringah

Haikal menghela nafas kasar, memang benar-benar aneh gadis ini. Padahal sudah sering kali haikal bersikap kasar padanya namun tidak ingin lepas dari haikal, apa haikal menggunakan lem kah?

"Ternyata mamah lo cantik juga ya kal, mirip sama lo." Ujar Keysa

Haikal menatap Keysa bingung, dari mana gadis ini tau mamahnya?, "tau dari mana lo mamah gue?" Tanya haikal

"Kan kemarin mamah lo ke sekolah, dan ketemu sama gue, terus mamah lo bilang ke gue biar nitip lo ke gue selama di sekolah! Yeayyy!!!" Ujar Keysa sambil menepuk tangankan ucapannya bagaikan anak kecil.

Haikal mengernyitkan keningnya, kenapa mamahnya bisa menitipkan dirinya pada gadis pengganggu seperti Keysa?

Keysa menghentikan tepukan tangannya, kemudian kembali menatap haikal.

"Mamah lo bilang, lo itu aslinya baik kok. Cuma sikap lo agak dingin aja."

"Dan gue percaya itu, gue yakin lo emang baik kok"

"Siapa bilang gue jahat?" Cecar haikal ketus

Seketika Keysa gelagapan sendiri mendapatkan sautan seperti itu dari haikal.

"Makanya nggak usah Sok kenal sama gue kalo lo nggak tau dalemnya gue kaya gimana." Sambung haikal membuang pandangnya ke arah lain.

Ada sedikit rasa sakit di hati Keysa saat lagi lagi haikal berbicara seperti menolak Keysa.

"Dan nggak usah sok perlagak baik, jangan mentang-mentang mamah gue percaya sama lo, lo bisa Ngedeketin gue."

"Gue nggak akan pernah mau didekatin sama lo."

Bertubi-tubi haikal berbicara pedas dan menyakitkan bagi Keysa, namun Keysa masih bisa menahannya.
Keysa memaksakan senyum diwajahnya.

SLS [1] My ice boy Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora