● Evanescent●

2.4K 273 53
                                    

Jungkook tengah mengamati ruangan dimana Jimin berada selama beberapa hari. Ia sibuk menelisik jauh, agaknya berusaha mencari bukti hingga Taehyung tak lagi bisa menghindar.

Mingyu dan Detektif Bae turut serta membantunya dalam melakukan penyelidikan. Disisi lain, Jimin tengah beristirahat di rumah sakit selepas menangis selama beberapa jam. Tak ingin ambil risiko untuk meninggalkan Jimin sendirian, pemuda itu memutuskan untuk menghilangkan egonya dengan membiarkan Jinyoung──anak Detektif Bae──untuk menjaga prianya.

Kini waktu telah menunjukkan dini hari. Namun, wajah Jungkook sama sekali tak menunjukkan raut lelah, meskipun hampir dua hari lamanya Jungkook mengalami insomnia.

"Sebenarnya, bau busuk apa sih ini?" Kata Mingyu kala ketiganya fokus dengan kegiatan masing-masing.

Well, Detektif Bae memutuskan untuk tidak melaporkan hal ini pada rekan kerjanya yang lain. Sesuai asumsi Jungkook, mungkin saja Ketua Kepolisian yang sekarang akan meminta kasus ini ditutup rapat.

"Entahlah, baunya terasa samar-samar saat kita berada di atas," balas pria paruh baya itu sembari tangan miliknya bergerak cepat kala beberapa barang tergeletak diatas lantai.

Atensi Mingyu kemudian beralih pada meja berukuran sedang yang berada di sudut ruangan. Terdapat beberapa palu, tali pancingan, hingga sebuah kantong plastik disana. Membayangkan betapa kejamnya Taehyung dalam menyiksa Jimin dengan memanfaatkan barang-barang tersebut seketika membuatnya bergidik ngeri.

Pria sinting!

"Sepertinya Taehyung tak mendatangi ruangan ini selama beberapa hari," asumsi Detektif Bae saat ia melihat tumpukan kayu kearah perapian.

Jungkook menoleh padanya. "Yeah, dia hampir ketahuan saat ingin menghabisi Jimin," jawabnya sarat akan rasa benci luar biasa.

Hening kembali melanda, saat mereka disibukan dengan kegiatan masing-masing. Mingyu perlahan mendekat pada sebuah pintu kecil yang berada di sisi kiri meja tersebut. Awalnya, ia mengira jika itu adalah sebuah jendela, sebelum maniknya mendapati ada sebuah cahaya yang agak redup dibaliknya.

Ia menggeser pintu itu dengan perlahan. Tubuhnya tak bergeming di tempat, seiring maniknya yang membola kala mendapati pemandangan yang kini berada di depannya.

"Oh! Sialan! Dia benar-benar sinting!" Makinya penuh rasa keterkejutan, sebelum berseru untuk memanggil Detektif Bae dan Jungkook agar mendekat padanya.

Yang lain tak kala dibuat terkejut sama halnya dengan Mingyu. Di balik pintu itu terdapat ruangan kecil dengan ukuran tiga meter. Sebuah televisi tua tampak menyala, namun tak menampilkan sebuah gambar, hanya suara samar-samar yang terdengar.

Tak habis disana, di depan televisi terdapat sebuah sofa kecil dimana mayat seorang wanita terduduk disana dengan tubuh teramat kaku. Disisi sofa, Mingyu dapat melihat sebuah bingkai foto dimana sosok Taehyung tengah tersenyum lebar bersama seorang wanita.

Dia, Lee Minjung.

Korban pertama dari kasus pembunuhan Hanseo.

"Mayatnya diberi formalin agar bisa diawetkan begini," simpul Detektif Bae sembari memberikan masker disaku mantelnya pada Mingyu dan Jungkook.

Pemuda Jeon itu menyeringai, "Kena kau sekarang, bangsat."

.

.

.

Hakim mulai memasuki ruang sidang. Yang lain sontak berdiri dan membungkuk hormat pada sosok Kim Namjoon yang begitu memiliki kharisma miliknya sendiri. Yeah, terkesan berwibawa.

Something Happen To My Heart [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang