● The Truth Untold ●

4.4K 466 54
                                    

Suasana di dalam gedung kejaksaan mendadak riuh. Para petinggi negara sedari tadi sibuk menghubungi kepala kejaksaan karena argumen yang dikemukakan oleh pihak kepolisian.

Insiden sekolah menengah Hanseo di malam tahun baru kemarin menjadi konsumsi publik akhir-akhir ini. Begitu banyak asumsi yang diperdebatkan, hingga masyarakat tak bisa percaya pada lembaga apapun.

Di ruang kerjanya pun, Namjoon menggeram marah. Tangannya terkepal kuat akibat konferensi pers yang baru saja diadakan oleh pihak kepolisian Seoul.

Dia benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin seorang Jaksa kompeten seperti Jungkook harus dijadikan sebagai tersangka kasus sekolah menengah Hanseo itu.

Polisi sudah mulai melakukan penahanan terhadap Jungkook selang beberapa jam setelah insiden itu mencuat ke permukaan media. Tidak ada saksi memang──Selain Jimin yang masih belum sadar di rumah sakit── namun, pihak polisi sudah mengambil wewenang untuk melakukan interogasi pada jaksa Jeon itu.

"Sial! Bagaimana mungkin Jungkook ditetapkan sebagai tersangka begitu mudahnya? Mereka benar-benar kelewat batas," murka Namjoon ketika anggota kejaksaan melaksanan sidang mendadak pagi ini.

Bukan hal yang asing lagi jika anggota kepolisian dan kejaksaan sedang terlibat perang dingin akhir-akhir ini. Dan Namjoon menduga jika mereka sengaja menetapkan Jungkook sebagai tersangka──Disaat tidak ada dukungan bukti yang kuat──untuk menjatuhkan harga diri pihak kejaksaan.

Heol, seorang jaksa yang dikenal sebagai penegak hukum kedapatan berusaha membunuh seorang pria manis tak berdosa adalah opini masyarakat saat ini. Mereka tidak akan pernah bergantung lagi pada hukum jika kekacauan menghiasi pemerintah Korea Selatan.

"Tapi, sidik jari Jungkook memang ditemukan disana." Seorang Jaksa senior mengemukakan informasi yang didapat olehnya. Namjoon hanya menghela nafas pasrah seraya mengusap wajahnya sarat akan rasa frustasi.

Yang lain sibuk saling bertukar pandang. Ketiga rekan kerja Jungkook sangat menyadari situasi sulit yang dialami kantor kejaksaan sekarang. Terlebih Jungkook. Sungguh, kemarahan masyarakat lebih buruk dari apapun.

Meskipun tak terbukti bersalah, jika masyarakat tidak lagi percaya akan jabatan yang berada dalam genggaman Jungkook, pemuda Jeon itu hanya akan berakhir menjadi pengangguran. Well, pemerintah selalu mengutamakan perasaan masyarakat ketimbang korban yang dijadikan kambing hitam.

"Apa kalian tidak mendapatkan apapun selama proses penyidikan?" kini atensi Namjoon teralih pada rekan kerja Jungkook. Ketiganya menatap cemas satu sama lain, khawatir dengan apa yang harus dijelaskan untuk mengurangi emosi Namjoon.

Yugyeom akhirnya berdeham canggung. "Tidak ada petunjuk apapun sebelum kita melakukan interogasi kepada Jimin."

Dan semua jaksa yang ikut sidang pagi itu tampak merutuki masalah di musim dingin begini. Heol, seharusnya jaksa senior bisa sedikit bersantai sekarang.

.

.

.

Malam itu Yugyeom datang berkunjung ke kantor polisi. Ya, ia mengambil keputusan untuk menjemput si malang Jeon itu keluar dari balik jeruji besi.

Selagi menunggu Jungkook yang tengah dipanggil oleh salah seorang petugas, Yugyeom mengamati suasana kantor kepolisian yang sangat bertolak belakang dengan gedung kerjanya sekarang.

Benar-benar santai.

Dan pemuda Kim itu jadi berpikir jika pihak kepolisian memang sengaja menahan dan mempublikasikan Jungkook sebagai tersangka untuk menarik simpati masyarakat. Oh, siasat politik tentu saja.

Something Happen To My Heart [KM]Where stories live. Discover now