● Hiccups, Beer, and Kisses ●

3.8K 453 47
                                    

"Where I can smoke my pipe away With your wee head upon my knee."

.

.

.

"Bagaimana dengan persiapannya, Jim? Ingat, jangan membuatku malu nanti," kata Hoseok dengan nada bercanda saat mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Jimin mengerucutkan bibirnya. Dan, Hoseok tak bisa menahan rasa gemasnya untuk menarik bibir berisi itu. Oh, Tuhan. Kenapa ada pria seindah Jimin. Hoseok tidak habis pikir tentang itu.

"Hyung!" Jimin merengek seraya mengelus bibirnya yang baru saja jadi korban kekerasan Jung Hoseok.

Disisi kanannya, Hoseok tertawa hingga keseluruh penjuru ruangan. Ia mengulurkan sebotol air mineral pada Jimin, saat pria mungil itu sibuk memijat pelan kakinya.

Tubuh bermandikan peluh itu hanya bisa terkulai lemas dengan bersandar pada dinding. Surai blondenya tak lagi berkilau seperti biasanya. Tapi, Jimin tetap saja luar biasa dimata semua orang.

Jinyoung sibuk bercengkerama bersama rekan setimnya, namun ketika mendengar ringisan yang keluar dari bibir Jimin, bocah itu dengan segera berjalan menghampiri kakak kesayangannya itu.

"Hyung baik-baik saja?" nada khawatir sama sekali tak bisa disembunyikan olehnya. Sungguh, Jimin jadi ragu jika Jinyoung adalah sosok murid dingin.

Kepala yang lebih tua menggeleng lemah, menimbulkan decakan malas seorang Jung Hoseok yang baru saja keluar dari bilik berganti pakaian.

"Dia selalu saja begitu," ketusnya sambil memukul pelan kepala Jimin.

Suara ringisan Jimin, membuat Jinyoung mengukir senyum dibibirnya. Dengan lembut, jemari miliknya bergerak perlahan untuk mengelus surai Jimin yang basah.

"Oh, kenapa kau bisa begitu menggemaskan!" geram Jinyoung diikuti dengan jarinya yang bergerak untuk mencubit pipi berisi Jimin.

Heol, Jimin benar-benar dibuat kesal sekarang. Belum lagi dengan suara tawa Hoseok yang begitu menggelegar ditelinganya. Sialan, dia jadi objek penistaan sekarang ini.

"Ayo! Kita harus latihan sekali lagi, lalu pulang ke rumah. Tubuhku benar-benar dibuat remuk," ajak Jimin seraya bangkit dari duduknya. Tak lupa juga ia menarik pergelangan tangan Jinyoung, kemudian menuntun pria yang lebih muda berdiri di tengah ruangan.

Melihat betapa semangatnya Jimin, Hoseok tersenyum bangga sembari menatap refleksi Jimin dikaca. Dia tidak menyangka jika Jimin tumbuh menjadi sosok yang kuat begini.

Meskipun dia dan Jimin baru kenal selama beberapa tahun, tapi Hoseok mengenal Jimin cukup dekat.

Ia sudah menganggap Jimin sebagai adiknya sendiri selama berada di Seoul. Mengingat betapa kerasnya kehidupan di ibukota Korea Selatan ini.

"Selamat malam," kegiatan berlatih mereka terpaksa berhenti ditengah jalan. Sosok pria bersurai mint melangkah masuk dengan begitu hati-hati.

Alis Jimin mengernyit, mendapati sosok Min Yoongi berdiri dihadapannya dengan kedua tangan menggenggam sekantong plastik berisi ayam dan bir.

"Apa yang hyung lakukan disini?" tanyanya heran, seraya berjalan mendekat kearah Yoongi───Dan Hoseok yang entah sejak kapan berdiri disisinya──dengan raut penuh tanya.

Something Happen To My Heart [KM]Where stories live. Discover now