TOB 2 || BAGIAN 17

2.5K 131 2
                                    

Find me on ; (Instagram)
@nafazanubaar (pribadi)
@blue.moon9644 (wattpad)

🖤🖤🖤

"sayangnya situasi nya sekarang berbeda. Intinya, lakukan apapun yang kau mau. Kita sama-sama salah dalam terjebak cinta kita sendiri."

Chiara mendorong dada bidang Allan lalu pergi dengan air mata yang menetes, air mata yang Chiara tahan, air mata yang di mana Chiara tak ingin membuat Allan tau bahwa, Chiara masih lemah dengan cinta nya.

Chiara masih mencintai Allan.

------------------------------------------

Markas Rahasia, Bandung, Indonesia

Maria menatap ruangan lembab yang sudah dia dia tempati selama 25 tahun itu, dengan waspada. Pasal nya, Maria ingin mencari tau apakah keadaan nya sepi.

"Syukur lah, mereka sedang terbawa di mimpi mereka." Gumam Maria dengan mencoba melepaskan ikatan nya perlahan.

Perlahan tapi pasti, Maria memutus tali itu dengan menggigit nya, agar tak menimbulkan suara sedikitpun yang bisa membuat mereka bangun dan membahayakan diri Maria sendiri.

Meskipun Maria hampir menyerah saat si bos mafia itu berkata bahwa dia sudah mendapati keberadaan putri nya, Maria tetap ingin melindungi putri nya. Meskipun dia tak tau bagaimana rupa putri nya, namun Maria akan tetap menjadi tameng bagi putri nya.

Maria harus bersyukur karena bos mafia itu belum sama sekali mengembangkan rencana nya untuk menculik kedua putri nya sebagai sampel, saat Maria tau hal itu pun semangat Maria untuk kabur menjadi 100% yakin.

Untung saja, Maria mengetahui jalan pintas terdekat agar mansion Richard dengan Bandung ini tak terlalu memakan waktu banyak, walaupun memakan waktu hampir satu jam, demi kedua putri nya Maria tak menyerah.

Maria menatap kedua tangan nya yang terlepas dengan mata berkaca-kaca. Akhirnya setelah sekian lama, tangan nya bisa bergerak bebas.

Tak ingin memakan waktu lama, Maria mencoba mengambil kunci yang berada di saku salah satu anak buah yang sedang tertidur dengan dengkuran yang sangat keras.

Maria menahan nafas seketika saat anak buah itu mendengkur dengan nafas mulut yang sangat bau. Setelah lama memasukkan tangan nya di kantong tebal itu, akhirnya Maria menemukan kunci nya.

Perlahan, Maria menarik kunci besar itu dari saku anak buah itu, karena jika satu gerakan besar saja, maka anak buah itu akan bangun.

Walaupun Maria di janjikan akan di bebaskan secara sebebas-bebasnya oleh bos mafia itu, namun Maria juga tak ingin menjadikan anak nya sendiri sebagai tangkapan mafia itu.

Maria berjalan dengan menjinjit, karena lantai yang terbuat dari kayu, maka dapat di pastikan selangkah kau menapakkan semua kaki mu, bunyi decitan kayu akan terdengar.

Maria tersenyum senang sambil membawa kunci itu saat Maria akan sampai menuju pintu utama markas.

Cklik!

Tubuh Maria membeku layak nya es di di tempatnya, mendengar bunyi suara pistol yang selesai di isi dengan isi pistol yang baru.

THE OBSESSION BILLIONAIRE✅ {DUSAN #2}Where stories live. Discover now