Hadirnya

3.8K 198 16
                                    

"Butuh istirahat gak hanya fisik tapi juga perasaan makanya jangan terus pura-pura kuat"



"Ngapain kamu kesini?" Suara dingin itu. Sedingin ruangan ini sekarang.

Berdiri seorang gadis di ambang pintu kamar. Hendak bertemu dengan sang ibunda tapi hanya mendapat sikap dingin dan kasar.

"Bun..da ap..apa kabar?"

"Saya gak suka basa basi apalagi sama kamu"

Dengan gemetar "Uang spp u..udah di ta..tanyain" sambil menunduk.

"Terus urusan sama saya?" Ucapnya sinis dan dingin.

Mata gadis itu sudah memanas sekarang. Bundanya selalu saja kasar dan tidak perduli kepada nya.

"Masih untung kamu saya beri tempat tinggal dan makan di rumah ini jadi orang juga sadar diri jangan cuma bisa jadi tumbal keluarga!"

Brukkkkk

Pintu di tutup kasar dan keras. Mengalir sudah air matanya membasahi pipi nya. Tak bisa kah bunda nya bersikap manis sedikit saja pada dirinya.

Ara menghapus air mata nya kemudian berlari keluar. Dia berlari keluar rumah sampai ke sebuah taman. Dia duduk di kursi taman dan menangis disana.

Sekali lagi Ara hanya bisa menangis untuk semua penderitaan ini. Sekarang juga syafiq tak ada kabar dan tidak mengirimkan uang untuk keperluan sekolah seperti janji nya.

Dia menangkup muka nya dengan kedua tangan nya. Sakit rasanya ketika satu dunia bersikap jahat kepadanya. Sudah lama sekali ia bersikap pura-pura kuat tapi sepertinya itu hanya akan menyiksa diri nya.

Ara ingat kepada sang adik. 'Aldo' sudah lama ia tak mengunjungi adik nya itu. Dengan sisa tenaga ia bangkit dan menghapus air matanya. Ia menyusuri jalanan menuju ke makam Aldo dengan berjalan kaki. Bahkan hanya untuk naik angkot ia tidak memiliki uang.

Sesampainya disana ia menaburkan kembang yang sempat di kumpulkan nya sepanjang jalan. Untuk mebeli pun ia tidak punya uang. Setelah itu Ara berdoa meminta supaya Aldo selalu bahagia di sana.

Lagi dan lagi Ara menangis dia memeluk nisan yang bertulis kan nama adik nya itu.

"Aldoo hiks kamu apa kabar disana hiks semoga baik-baik aja yah"

"Kakak kangen kamu sayang bahkan doa kakak selalu sama agar bisa bertukar posisi dengan kamu biar bunda gak sedih lagi dan kakak juga gak banyak nyusahin hidup orang lain"

"Kamu tahu sayang Ayah udah pergi dia bangkrut dan sekarang kakak sendirian lagi"

"Kak Ara juga udah gak punya temen semua orang jauhin kakak bahkan kak Arkha yang sempet Kak Ara ceritain udah benci banget sama kak Ara"

Ara melepas pelukan dan menghapus air mata nya di sela tangis nya "andai kamu masih ada pasti kamu percaya kan sama kak Ara kalau Kak Ara gak jahat"

"Tapi satu dunia juga udah anggap kak Ara jahat" lanjutnya.

"Andai tuhan kasih kakak satu kesempatan buat kabulin doa kak Ara. Pasti kakak bakal minta buat ikut sama kamu dan buat semua orang yang udah menderita karena kehadiran kakak itu bahagia"

K1N9 NINETEEN  [SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora