-Bestfriends-

6.4K 281 11
                                    

"Kita hidup di zaman dimana orang menilai kita tanpa tau kita yang sebenarnya dan kita selalu berengsek dicerita orang lain"







"Arrghhhhhhhhh" sialan batin Arkha. sambil menikmati sejuk angin yang sangat menenangkan dan mampu membuatnya hilang dari semua permasalahan yang dihadapinya. Tidur tergeletak di atap sekolah tanpa menghiraukan dunia yang sedang hancur ini.

"Nih hp lo" datang seorang yang menghalangi sinar mentarinya.

"Buang aja gak guna" hela napas Arkha yang sedang menahan emosi.

"Emang dengan menyahlahkan semua orang atas masalah yang lo hadapi itu berguna?" Sindir Riko dari ujung sana secara tak langsung.

"Lo tau kan kha dari awal resiko Jatuh cinta ialah patah hati"

"Kalo lo berani jatuh cinta berati lo juga harus menanggung resiko nya yaitu patah hati, jangan jadi pengecut dengan cara lo kaya gini" sambung riko

Arkha masih diam menyimak setiap kata yang Riko ucapkan dengan mata terpenjam seakan meresapi setiap kata yang didengar.

"Lo boleh kecewa lo boleh marah lo juga boleh nangis kha tapi jangan jadi egois dengan mengajak semua orang ke masalah lo"

"Gak cuma lo doang yang hidup ini punya masalah, makanya gue selalu bilang jangan terlalu mencintai manusia dengan berlebihan karena dia gak bisa ngejamin bakalan sama seperti itu terus"

"Cintai dulu pencipta nya baru bisa mencintai ciptaan nya dengan begitu semua bakal terasa lebih indah"

"Gue harap lo ngerti kha"

Arkha pun bangkit dari posisi terlentang nya lalu duduk menyamai Riko "Keadaan yang buat gue jahat ko"

"Tapi makasih lo selalu ada di saat titik terlemah gue saat ini" lalu Arkha memeluk Riko menyalurkan semua masalahnya kepada sahabatnya sejak SD itu.

Begitulah sahabat dia yang selalu ngedukung kita dalam setiap langkah tapi kalau kita jatuh dia juga bisa jadi orang yang tertawa paling keras tapi percayalah setelah itu dia juga yang bakal jadi orang yang paling peduli ke kita.

Ini bukan sekedar seberapa sering kamu mentraktir sahabatmu makan tapi ini tentang seberapa erat kebersamaan yang tercipta saat makan itu.

"Eh gue gak salah lihat kan kalian berdua gak homo kan?" Hem siapa lagi kalau bukan Gavin yang otaknya gesrek. Riko dan Arkha pun melepas pelukan nya lalu sebuah sendal melayang bebas di perut Gavin.

"Awww kamu kasar deh Abang gak suka"sambil memegang perutnya.

"Lo merusak suasana aja tau gak kita lagi saling melengkapi sebagai sahabat" ejek riko.

"Hah???? Jadi gue gak diajak atau kalian gak anggap gue sebagai sahabat?" Rengek riko bak anak kecil yang menjijikkan.

"Sejak kapan kita sahabatan?"sahut Arkha dan Riko serempak. Lalu mereka tertawa bersama, setidaknya mood Arkha sudah sedikit lebih baik akibat dua makhluk ini entahlah tapi Arkha senang bisa mengenal mereka.

"Ekh kha gue punya ide nih" ucap Gavin memecah keheningan langit siang yang hanya terdengar suara angin bersiul dan membuat kesejukan tersendiri.
Arkha menaikkan sebelah alisnya.

"Paan?kalo gak penting mending gausah!" Sahut Gavin ketus.

"Gimana kalau lo buktikan ke Aulia kalau lo juga bisa cari pengganti kek dia kan.."

"Caranya"potong Gavin.

"Dengerin dulu nyet main potong aja kek Rosy"

"Cepatan mangkanya"

"Jadi gini gimana kalo lo cari pacar pura-pura aja yah sebagai bukti kalo lo juga gak terlalu patah hati ke Aulia kayak sikap dia juga ke lo"

"Jadi lo gak dianggap cemen bro kan malu harga diri lo"sambung Riko.

"Ekh Tumben otak lo jalan nyet, benar juga kata Gavin kha lo bisa cari pacar pura-pura biar gak dianggap remeh oleh Aulia"

"Yah buat buktiin aja kalau lo juga bisa cari yang baru bukan Aulia aja"

Arkha nampak berpikir sejenak,benar juga apa kata dua temanya ini dia juga ogah dianggap laki-laki lemah yang bisa diselingkuhi kan nanti fans sama followersnya bisa berkurang, ekh Arkha gak mikir gitu kok yang didalam otaknya sekarang adalah tentang harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

"Hem,tapi siapa?" Tanya Arkha, Gavin dan riko pun juga nampak berpikir memikirkan siapa yang cocok untuk temannya yang satu ini.

Mereka akui sih Arkha memang ganteng bahkan jauh dibanding Dimas tapi sikap kaku dan tidak bisa romantis nya itu yang membuat kekasihnya kurang nyaman. Tapi tetap saja fans nya tetap banyak diantero sekolah ini entahlah tapi wajar saja.

"Ahayyyyy Gue tauuu siapa!!!" Teriak Gavin dan membuat Arkha dan Riko terpenjat kaget.
Dengan tatapan mematikan dari Riko dan Arkha.

Gavin segera menyebutkan nya "Cewek Tadi yang di..."

*#*#*#*#*#*#*#*#*


"Ra lo gapapa kan?"tanya Reva.

"Tapi lo gila masa bisa nabrak kak Arkha sih ini namanya cari mati lo"ujar jesika serius lebih serius di saat dia mengerjakan soal kuis mtk.

"Emang dia siapa sih kaya berpengaruh banget sampe seisi kantin ngeliatin tadi?"jawab Ara kepo.

"Wattttttdehellll hello Syifa Zahara Ardelli lo gak tau siapa yang lo tabrak tadi??? Mending lo keluar dari planet bumi deh!!" Histeris Yani.

"Ihhhh biasa aja lah yan bisa bengkak nih telinga gue" ujar Ara sambil meniup-niup telinganya.

"Heh cape deh Ra, lo kudet banget yah terharu gue"ujar Reva berlagak sedih.

"Ayolah gak usah banyak drama deh"

"Dia Tuh Kak Arkhan Akbar Alfatih biasa dipanggil kak Arkha kelas sebelas Ipa 3, anak dari Kepala sekolah ini Pak Sukiryono Akbar yang merupakan pengusaha batu bara terbesar di Indonesia tercinta ini.......hugffff Jesika mengambil napas sejenak.

"Kak Arkha itu kapten basket sekolah kita, anak Paskibra Prov tahun lalu sebenarnya dia bisa sih nasional tapi entah kenapa dia gak mau, terus dia Anak pramuka Dewan ambalan"cerocos jesika yang begitu semangat menceritakan Arkha yang menurutnya perfect itu.

"Tapi yah gitu deh Ra dia tuh Dingin dan kaku banget sekali ngomong nyelekit kaya sama lo tadi"sambung Reva.

"Teruss urusan sama lo yah kej...."ucapan Yani terpotong saat Ada senior berdiri didepan kelas dan seluruh anggota kelas berhamburan ke tempat duduk.

"Permisi, santai aja kok kita kesini cuma mau..."



———————————————————————————
Marilah kita like dan komen novel ini kasih bintang juga dan jangan lupa suscribe yah ekh lupa inikan bukan yutub wkwkwk
    Author gak maksa kok cuma berharap dukungan dari kalian aja:)

K1N9 NINETEEN  [SELESAI]Where stories live. Discover now