Alasan tersenyum

3.9K 165 6
                                    

"Tetap lah tersenyum walau dunia lo sedang hancur karena dengan satu senyuman dapat memberi sejuta makna"
•••••••

Bintang Mahesa Putra


Hari- hari berikutnya setelah kepergian Bintang Ara benar-benar lupa cara tersenyum. Bisa saja kan kalian mengatakan bahwa Ara ingkar janji. Tapi percayalah dalam situasi seperti ini apa yang bisa menjadi alasanNya untuk tersenyum.

Sekarang dia duduk sendirian dikelas semua orang mengucilkan nya dan tidak ada satu pun yang mengajak nya berbicara.

Semua orang menganggap bahwa dia benar-benar penjahat. Dan setelah satu minggu Naya pun sudah kembali bersekolah. Taukah bagian menyakitkan nya? Naya duduk sebangku dengan Reva sekarang sedangkan Yani dan Jesica duduk di belakang nya.

Bahkan Ara sudah tidak berani lagi kekantin atau pun ke WC karena pada akhirnya dia akan di hujat. Sekarang dia benar-benar sendirian di sekolah itu.

Punya niatan pindah sekolah? So pasti. Tapi tidak mungkin karena Ayah nya sedang krisis sekarang. Meminta dengan bunda nya? Sama saja dia bunuh diri.

Arkha pun sekarang sering kekelas mereka tapi bukan untuk menemui Ara melainkan menemui Naya. Bahkan Arkha benar-benar menjauhi nya sekarang seperti orang asing.

Kenapa dunia menjadi sekejam ini sekarang? Mengucilkan orang yang tak bersalah. Bahkan Ara tidak bisa lagi melakukan apapun yang ia ingin kan sekarang.

"Ih Nay kuku lo bagus Banget sih warnanya cantik" Ucap Reva.

"Iya nih lo ke salon mana pasti mahal dong" sahut Yani.

"Mana coba lihat, wah inikan kuku mainan yang sering dibeli waktu SD itu"lawak Jesica.

"Hahaha anjay bisa aja lo" ucap Naya.

Kemudian mereka bertiga tertawa bersama. Ara hanya dapat melihat dari kejauhan. Dia mendengarkan perbincangan itu dengan sendu. Sudah lama dia tidak bisa bercanda dan bergurau kepada ketiga sahabat nya itu.

Oh iya Ara lupa dia sudah membeli ponsel Arkha dan harus segera memberikan nya. Ia pun bangkit keluar dan memberanikan diri menemui Arkha.

"Kira-kira dia dimana yah? Oh iya" batin Ara.

Ara pun segera ke tempat favorit Arkha dan tepat sekali Arkha sedang terlentang disana dengan satu tangan sebagai bantal dan tangan satu nya dijadikan pelindung dari cahaya matahari.

Ara pun memberanikan diri untuk mendekat sampai memposisikan diri nya duduk disamping Arkha.

"Kak ini ponselnya Ara ganti tenang aja ini uang halal kok ini uang jajan Ara selama sebulan"sambil meletakan ponsel disamping tubuh Arkha.

"Sebenarnya Ara pengen banget bilang bahwa Ara gak salah pengen banget jelasin dan teriak ke semua orang kalo ini semua gak Adil"

"Bahkan kalo langit bisa ngomong mungkin dia udah Jelasi ini semua"

"Tapi itu semua gak berguna karena orang lebih percaya sama apa yang ia lihat dari pada yang ia dengar"

"Kalo kakak benci sama Ara berati emang takdir Ara jelek emang kak Ara ini psikopat gak guna hidup cuma bisa nyusahi orang aja bahkan bunda bilang Ara gak punya hati pada saat Aldo pergi Ara aja gak hadir. Hidup Ara emang gak guna seandainya Ara dikasih satu permohonan Ara akan minta sama Tuhan supaya Ambil nyawa Ara sekarang biar kalian bisa bahagia" ucapnya sambil terus mengusap Air matanya yang terus mengalir.

K1N9 NINETEEN  [SELESAI]Where stories live. Discover now