Bagian 20:Hari ini

63 5 0
                                    

Karena dirimu dibentuk bukan dari hari ini, bukan dari rasa nyaman, bukan dari pelukan hangat. Kamu dibentuk dari rasa cemas, sebuah penyesalan dan masa lalu yang terlalui dengan usaha keras, batin yang kuat dan raga yang terjaga.

- D & N -

Happy Reading 😘
.
.
.

Dewa Pov

Satu tahun akhirnya aku bisa bilang kalau aku sudah sembuh. Meski kadang suka kambuh. Melupakan Novia bukan perkara mudah bagi jiwaku.
Meski belum hancur, tapi otakku cukup kabur melihat dunia ini setelah kehilangan hebat.

Satu tahun yang lalu, sebuah undangan di posting oleh teman ku di sosial medianya. Saat melihat Undangan pernikahan Novia dan Alan, Baru kali ini kadang aku sadar, jodoh memang di tangan Tuhan. Tapi kali ini aku kalah pada mantan. Alan cuma mantan Novia yang kini sialnya, sudah jadi masa depan Novia.

Apakah ini karma? Karena dulu aku pernah sering melukai hati perempuan? Seperti yang sering papa dan mama ingatkan.

Apakah aku patah hati? Jawabannya Iya. Butuh satu tahun sampai akhirnya aku sadar bahwa, cinta kami sudah tak punya kisah. Belum hilang utuh, tapi memang bukan dia lagi yang bisa berjalan bersamaku di masa depan. Bukan lagi tujuan yang ingin aku raih, kami berbeda jalan.

" Jangan terlalu di pikirkan bro, aku juga tahu kalau melupakan itu sulit," ujar Rian menepuk lenganku pelan.

" Sok bijak, koen aja gak bisa move on. Apa bahasa Maduranya yah? Ehm... Niserra kooooh."

" Hahahahaha... Ganteng aja gak cukup buat di cintai ternyata."

" Sekarang yang wajah pas pasan tapi lebih mapan sering di pilih yah bro, maklum sih kalau mantan mu lebih milih si pak dokter itu." ujar Dewa pada Rian yang langsung di sambut tawa Rian.

" Sekarang wajah tampan aja suka kalah sama mantan. Asal bisa nyuri start lamaran duluan. Pantes aja, si Novia balikan sama mantannya, dia lebih meyakinkan langsung ngasik kepastian lamaran."

Kami berdua tertawa akhirnya.

" Wellcome to the broken club bro." ujarku dan langsung mendapat tepukan Rian.

Saat ini, kami cuma Dua pria patah hati yang sialnya jatuh cinta pada cewek yang gak bisa di raih.

🐌🐌

Pagi ini seperti biasa, bekerja di kantor tenaga Kerja. Bukan berarti gak ada cewek yang suka sama aku di sini. Jangan salah, pesona Dewa masih sangat terpampang nyata sodara - sodara.

Tapi nyatanya, hati ini masih seakan mati rasa. Belum ada sosok yang bisa menggantikan sosok Novia. Memang bisa aku akui bahwa, Novia sukses mengubah seorang Dewa yang begajulan jadi lebih beraturan. Dewa yang malas jadi sedikit rajin.

" Pagi - pagi jangan melamun Dewa, ya elah.. Ini orang udah sarapan belum? Lemes amat." suara cempreng mbak Santi mengagetkanku.

" Udah Mbak, semalem begadang nonton bola sama temen - teman makanya ngantuk."

" Eh... Wa, kau ini masih jomblo kah?"

" Ngapain nanya mbak? Jangan bilang mbak Santi naksir aku?" godaku pada perempuan yang sudah punya anak satu ini.

" Sembarangan kali kamu bicara, eh...suami ku masih jadi pujaan hatiku selamanya. Eh...aku tanya, karena aku perhatikan si Nina bagian keuangan itu, suka memperhatikan kamu, suka caper juga. Gimana menurut mu si Nina itu?" tanya mbak Santi membuat ku sedikit berfikir, memang si Nina kelihatan banget suka caper padaku.

" Ah... Bisa aja mbak nih, dia itu biasa aja kok sama aku."

" Eh... Aku ini perempuan, aku paham gerak gerik si Nina itu kelihatan suka sama kamu. Memang apa lagi yang kamu tunggu, kamu sudah mapan, eh... PNS pula. Tampang juga lumayan tampan meskipun masih lebih tampan suami ku, bebeb Romy tersayang. Tapi sudah waktunya kamu cari yang serius buat masa depan." ceramah bak Santi membuatku tertawa.

DEAR YOU ( Complete )Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu