Bagian 17:LDR

65 5 0
                                    

Rindu
Semua senda guraumu
Semua tangis dan keluhmu

Rasanya ingin ku lawan
Meski aku tahu itu rawan
Saat Rindu ini tertawan

Aku tahu, sebagian diriku
Telah kau curi daku
Kau membawanya jauh
Bersama dengan cintamu

Kasih... Aku Rindu
Pagiku tak sama tanpa ragamu

- novia -

Happy Reading 😍
.
.
.

Novia Pov

Sudah tiga hari sejak kepulanganku ke rumah. Setelah menyelesaikan ujian Semester aku memutuskan untuk pulang. Rasa rindu pada si Mbok dan Bapak tak bisa ku tahan lagi.

Tiga hari di rumah membuatku semangat belajar memasak. Biasanya aku paling tak senang berurusan dengan dapur dan kompor. Bahkan memegang pisau saja rasanya masih kaku.

Namun keputusan ku pulang, tak mau aku sia - siakan. Aku ingin belajar memasak. Dua bulan di rumah tentu saja akan aku manfaatkan belajar masak masakan kesukaan Dewa. Ah... Teringat pacarku itu, ini pertama kalinya kami terlibat LDR setelah satu tahun pacaran dalam waktu lama. Karena kali ini bukan cuma libur akhir semester melainkan juga libur menjelang ramadhan dan idul fitri.

" Aku kangen jalan sama kamu. Aku pikir bisa bukber sama kamu. Ternyata se tersiksa ini ya kalau gak ketemu."

Kalimat Dewa membuatku tersenyum setiap kali kami video call atau sekedar chating singkat untuk menyalurkan rindu kami.

" Ah...rasanya pengen ke sidoarjo terus nyulik kamu deh biar gak bisa jauh."

Kembali aku tertawa tipis, jika Dewa sudah frustasi begini aku yakin, rambutnya sedang acak acakan dengan ekspresinya yang lucu. Membayangkan wajah dia saja membuatku sedikit terhibur dan rasa rindu ini semakin menjadi saja.

" Bukan cuma kamu, aku pun disini merindukan kamu sampai terasa ingin lari saja." gumamku dalam hati.

" Pokoknya aku harap kamu bisa menikmati liburanmu, agar pengorbanan ku berjuang menahan rindu disini gak akan sia - sia. Aku sayang kamu, Nobita."

Aku tertawa pelan, entah sejak kapan Dewa suka sekali menggoda ku dengan memanggil namaku jadi " Nobita". Tokoh kartun teman baik doraemon itu. Biasanya jika kami berdua, aku akan menarik hidung Dewa kalau dia sudah memanggilku dengan sebutan Nobita. Tapi kali ini, aku sangat rindu dengannya.

" Begitu liburan selesai cepatlah kembali. Aku ingin merayakan satu tahun jadian kita dengan kamu, sayang. Miss You."

Ini adalah tiga pesan singkat yang dia kirim via aplikasi chatting sejak dua jam yang lalu, baru sempat aku baca karena aku baru saja mengantarkan si mbok belanja ke pasar.

" Aku akan kembali dengan cepat, jangan nakal sama cewek lain selama aku gak di samping kamu. Janji ya?"

Tak sampai 1 menit balasan dari Dewa sudah masuk.

" Bagaimana aku bisa nakal sama cewek lain, kalau hatiku kamu bawa sayang."

Lebay... Hahahahaha

" Nduk ... Ayo ke dapur. Bantu mbok masak dulu." ucap si mbok membuatku tak sempat lagi membalas pesan masuk Dewa.

" Tumben belanjane uakeh mbok, mau masak banyak buat siapa to?" tanyaku bingung

" Lho...nanti malam kita kedatangan tamu penting. Makane mbok mau bikin kue juga. Wes kamu ndak usah keakehan takok to nduk, bantu ngupas bawang sama kentang iku yo."

Aku cuma diam, sekaligus bingung dengan penjelasan mbok ku. Tapi aku memilih diam saja dan menuruti permintaan nya.

🌺🌺🌺

DEAR YOU ( Complete )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora