Bagian Lima : Kurang Asam

97 8 0
                                    

" Jangan bawa aku terbang, kemudian kau hempaskan lagi, itu lebih dari sakit, nyeri menikam ulu hati."

- Novia -

Happy reading 😍
.
.
.

Dewa Pov...

Aku seakan tersambar geledek ketika membaca pesan masuk dari Novia. Mempertanyakan apakah tawaran menjadi pacarku masih berlaku?
Tentu saja antara percaya atau tidak. Bisa saja dia hanya main - main, kemudian cuma Prank? Ah... Kalau sampai zonk, kredibilitasku sebagai Dewa penakluk wanita bisa di pertanyakan kaum adam sejagad dunia wattpad.

Ah... Yah meskipun aku bukan kriteria cowok macho dengan perut six pack dan otot lengan bak binaragawan. Tapi percayalah, pesona seorang Dewa ini bisa membuat banyak wanita sesak nafas. Novia ini salah satu yang kebal akan pesona ku, maap bukan karena ajian semar mesem ku gak berlaku, tapi karena dia cewek aneh.

" Iya dong, emang kenapa? Mulai berpikir mau jadi pacar ku?"

Send.

Beberapa menit kemudian, satu pesan masuk lagi.

" Nggak jadi."

What? She said ... No?

Langsung aku menggelengkan kepala. Cewek aneh bin ajaib itu menolak aku? Seorang Dewa di tolak? Saat banyak cewek di luaran sana malah mengemis mau jadi pacar ku? What the... !!!

" Ker, aku balik disek, ono urusan." kataku pada Revan dan Roman. Memang kami lagi refresing di taman bungkul. Malam minggu cocok buat cuci mata. Banyak cewek yang nongkrong. Malam ini kebanyakan pasangan yang nongkrong disini. Entah pasangan halal, pasangan pacaran, pasangan selingkuhan atau pasangan sejenis entahlaaaah... Yang jelas mereka seakan mengejek pada kaum jomblo macam kami bertiga, hari gini gak ada pasangan?? Kasian deh lu...!!!

" Mau ngapain sih kau pulang jam segini, what masih jam 9? Eh... Apalah kau ini, jangan bilang kau mau cuci kaki, tangan, gosok gigi terus bubuk cantik, elaaaah.... Kau bubuk ditemani guling ajah, sok bahagia kau dewo...!" ejek Revan, ah dasar dia, jomblo seumur hidup padahal.

" Diam deh, berisik koen." Ujarku sambil berlalu, memberi kode sama Roman, dan dia cuma mengangguk paham. Roman ini emang paling waras diantara kita. Bodohnya dia terjebak dalam friends zone selama ini bersama Reina. Ah sudah jangan bahas dia, si Roman punya lapak sendiri.

Melaju dengan kecepatan tinggi, antara patah hati atau sakit hati aku gak tahu. Aku belum dekat dengan Novia, belum juga akrab, apa lagi cinta. Hatiku saja yang lebay, pakai gak nerima tembakan isengku di tolak. Bukan karena artinya aku kalah taruhan, tapi ada hal lain yang mengganjal.

Brukk...!

Kepala ku pusing. Sepeda motorku miring. Terakhir aku ingat menabrak pohon pinggir jalan. Perlahan aku bangun, duduk diam di pinggir jalan. Seorang pedagang kaki lima membantu membangunkan sepedaku. Seorang ibu, yang mungkin istri pedagang itu memberikan air minum.

" Hati - hati nak, jangan ngebut. Bisa bahaya, untung saja tidak ada polisi, bisa ribet urusannya." Saran pedangang nasi goreng ini ada benarnya juga.

" Iya pak, Terimakasih, saya pulang dulu, saya buru - buru ada yang penting pak." Ujarku sambil berusaha menyalakan motorku. Berhasil, dia menyala dengan baik. Untung saja...! Desahku.

Si Novia kurang asam, bisanya dia mengambil alih otakku. Sampai aku kecelakaan begini? Awas saja, begitu aku berhasil membuat dia jatuh cinta, akan susah buat keluar dari zona Dewa. Tunggu tanggal mainnya saja.

-🐮🐮🐮-

Keesokan harinya, aku terpaksa bangun pagi. Hari ini adalah UTS, jadwal ujian pagi jam sembilan. Kalau bukan karena ujian aku akan malas sekali berangkat ke kampus.

DEAR YOU ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang