Bagian satu : My name is Novia

228 16 0
                                    

Ada yang nungguin update?

" Karena Cinta hadir tanpa permisi lebih dulu sebelumnya "

- Naa -

Happy reading 😊

.
.
.

Datang dari kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Kuliah ke Malang demi cita-cita di dunia hukum. Selain karena disetujui kedua ortu ku, dunia hukum membuat aku tertarik. Rasanya keren aja bisa liat hakim ketua dalam persidangan itu perempuan. Sejak itu keinginan belajar tentang hukum membuatku berminat.

Jaman SMA dulu, pelajaran PKn adalah hal yang paling aku suka. Tentang kewarganegaraan menjadi minat khusus buatku, disaat banyak orang bilang itu membosankan. Aku bahkan suka baca buku UUD sejak lama karena itu adalah pedoman dari segala hukum di indonesia.

Hari ini ada kerja kelompok. Dengan mengenakan rok berbahan jeans sampai mata kaki dan baju kemeja berwarna toska karena memang cuma ini sisa kemeja yang gak di cuci. Ayahku seorang guru SD sementara ibu ku cuma ibu rumah tangga yang punya warung sembako kecil di depan rumah. Mereka berdua juga punya dua petak sawah warisan dari eyang kakung yang di kelola untuk menambah penghasilan.

Meski bukan orang kaya, semangat ku kuliah gak kalah sama yang udah berada. Meskipun cuma bisa kuliah di tempat swasta gak menyurutkan semangatku, harus ikhlas dengan impian kuliah di kampus negeri setelah gagal di tes SNMPTN. Tak masalah, banyak jalan menuju Roma, artinya banyak jalan menggapai mimpi. Jika satu pintu tertutup akan ada pintu lain terbuka.

Hari ini akan ada kerja kelompok, di hari sabtu saat tidak ada jadwal perkuliahan membuatku uring uringan. Biasanya setiap weekend aku bakal pulkam untuk menjenguk bapak dan ibu di rumah.

" Maaf ya pak, minggu ini durung iso muleh, soalnya masih ada kerja kelompok." Ucapku setelah menelpon bapak di rumah

" Yah, ndak apa-apa nduk, belajar seng rajin, biar bapak bangga sama kamu." Jawab bapak menyemangati.

Dengan berat hati dan sedikit mendumel sampai lah aku ke kampus. Kulihat Roman si ketua kelompok sekaligus pencetus ide kerja kelompok di hari weekend sudah datang bersama empat anggota lain.

" Nah ini Novia sudah hadir, kurang Dewa berarti yah." Ujar Roman

Dewa? Yang mana?

Sepuluh menit kemudian, cowok dengan penampilan seadanya datang, celana jeans bolong di bagian lutut, kaos lengan pendek hitam dan jaket di tenteng di lengan kanan berdiri dengan wajah datar tanpa bersalah membuat kami menunggu lama. Mata cowok tengil ini seakan menilai satu persatu dari kami, dan berhenti di aku.

" Sorry, saya telat." katanya singkat sambil duduk di kursi pojok sebelahku.

" Saya absen dulu yah peserta yang hadir, biar kita makin akrab, karena ada beberapa yang saya baru tahu wajah kalian di semester ini, beberapa ada yang sudah sekelas sejak semester awal. Saya mulai, perkenalkan nama saya Roman Lesmana dan tolong nama yang saya sebut bisa angkat tangan biar yang lain kenal, Letisha Novianti ..." Aku yang merasa di sebut nama langsung angkat tangan, dan cowok aneh di sampingku melirik sekilas.

Sampai pada nama, " Dewa Prasetyo Mukti,"
Dan dia angkat tangan, oh jadi namanya Dewa. Kok gak perna keliatan sih padahal satu angkatan? Apa dia sering bolos? Mahasiswa suka titip absen kali, yang cuma pasrah dengan nilai C, kerjaannya datang nongol dan ngilang ke kantin.

" Reina Larasati Putri," panggil Roman, dan gadis cantik dengan blezer hitam itu mengangkat tangan, entah mengapa ada yang berbeda dari tatapan Roman pada Reina, tapi aku gak terlalu peduli pada keduanya. Meski memang kelihatan cocok aja, Roman berwibawa sementara Reina kelihatan lemah lembut dengan rambut hitam lurus terurai kelihatan sekali dia sangat pandai dalam fashion style terlihat dari gaya berbusananya.

DEAR YOU ( Complete )Where stories live. Discover now