Chapter 11 ~ Kesal

366 61 1
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Jangan baca di waktu shalat dan jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama)

"Jika memang mereka ada hubungan, aku tidak akan ikhlas walaupun itu suatu keharusan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika memang mereka ada hubungan, aku tidak akan ikhlas walaupun itu suatu keharusan"

-Hafsa-

~Ketika Takdir Memilih~

Malam ini terlihat Aluna sedang menunggu Hafsa yang tak kunjung pulang. Dia sangat khawatir dan panik, kedua sahabatnya pun tak tahu dengan keberadaan Hafsa, poselnya juga tak aktif.

"Hafsa!! Kamu dimana sih?" tanya Aluna mecoba menelpon Hafsa tapi ponselnya tak aktif.

Aluna berjalan mondar-mandir dan tak henti-henti berdoa agar tidak terjadi sesuatu dengan adiknya itu. Hingga dia teringat dengan kejadian tadi siang.

Flashback on

Setelah bertemu dengan Hafsa, Amira langsung masuk ke dalam ruangan Rafif dan meletakan bungkusan itu di atas ranjang Rafif. Setelah itu, gadis kecil itu langsung duduk di sofa sambil bermain dengan bonekanya.

"Dari siapa ini?" tanya Rafif sambil membuka bungkusan itu.

Amira masih diam membisu sambil memainkan bonekanya. Dia masih kesal dengan Rafif, Aluna tiba-tiba menghampiri Amira sambil memegang pundaknya dan tersenyum ke arahnya.

"Makanan itu dari siapa, Sayang?" tanya Aluna dengan lembut.

"Dari Tante Cantik," ucap Amira cuek.

Aluna bingung dan menatap Rafif sekali lewat. Dia masih tak tahu siapa orang yang dimaksud dengan Amira dari tadi.

"Siapa namanya?" tanya Aluna.

"Hmm ... tanya aja sama, dia," ucap Amira menunjuk Rafif.

Aluna berdiri dan berjalan menghampri Rafif, dia menanyakan orang tersebut.

"Hafsa," ucap Rafif sambil memakan roti itu.

Alangkah terkejutnya Aluna mengetahui itu, tadi pagi Hafsa memang ingin pergi ke rumah sakit tapi saat Hafsa mengajaknya, dia menolaknya dengan alasan ada suatu pekerjaan. Gadis itu langsung beranjak keluar ruangan dan mencari keberadaan Hafsa, tapi tak ada satu orang pun disana. Dia sangat bingung dan khawatir.

"Tante Hafsanya kemana?" tanya Aluna kepada Amira.

"Dia pergi ... tapi tadi dia menangis, Amira nggak tau kenapa dia menangis.  Jadi, tadi  Amira tiba-tiba lihat Tante Hafsa sedang mengintip jendela terus ketika Amira panggil, dia menangis ... terus dia langsung pergi padahal Amira nggak ngelakuin apa-apa," jelas Amira polos.

Ketika Takdir Memilih [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang