Chapter 9 ~ Sadar

340 65 2
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Jangan baca di waktu shalat dan jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama)

"Kita memang tak tahu kapan musibah itu datang, bisa jadi pada hari istimewa atau hari-hari terbaik lainnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita memang tak tahu kapan musibah itu datang, bisa jadi pada hari istimewa atau hari-hari terbaik lainnya"

@its.queenbila

~Ketika Takdir Memilih~

Malam ini Hafsa masih saja melamun memikirkan Rafif. Tadi siang dia tak sempat menemuinya karena tubuhnya sangat lelah dan letih. Gadis itu masih terduduk di kursi sambil memandang langit malam lewat jendela.

Tiba-tiba Aluna datang dengan membawa segelas susu untuknya. Aluna meletakkan gelas itu di atas meja, dan setelah itu langsung menghampiri Hafsa yang masih melamun.

"Ada apa?" tanya Aluna sambil memegang pundak Hafsa.

Hafsa yang tadi melamun langsung tersadar dan tersenyum ke arah Aluna. Matanya masih bengkak akibat menangis tadi siang, dia masih terdiam dan membisu sampai saat ini.

"Hafsa ... Rafif sekarang sudah membaik, kamu nggak usah terlalu memikirkannya," jelas Aluna.

Hafsa menghembuskan nafasnya dan berkata, "Alhamdulilah, Kak Rafif sudah sadar?"

"Iya ... dia sudah sadar sore tadi, dia nanyain kamu, loh. Kenapa tadi kamu nggak jenguk dia sebentar?" tanya Aluna.

"Aku lelah tadi, itu sebabnya aku pulang duluan. Tapi besok aku bakalan nemuin dia kok," ujar Hafsa.

"Yaudah, jangan terlalu dipikirin. Sekarang kamu istirahat, udah malam," ucap Aluna dan langsung pergi meninggalkan Hafsa.

Setelah kepergian Aluna, gadis itu masih terdiam dan membisu. Dia membuka kotak yang berisi foto Rafif, dia memandangnya sambil tersenyum.

"Aku belum siap kehilanganmu," ucap Hafsa seketika air matanya jatuh.

Hafsa menghapus air matanya dan memasukkan poto itu ke dalam kotak. Setelah itu, dia langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan terlelap.

~Ketika Takdir Memilih~

Terlihat Zulfa yang sedang membuatkan makanan untuk Rafif. Dia kesal dengan Rafif, bisa-bisanya dia menolong orang tapi tak memperhatikan dirinya sendiri. Gadis itu tak henti-henti mengomeli adiknya.

"Faris, ada apa dengan istrimu?" tanya Rafif.

"Mungkin lagi haid, hahaha," ucap Faris.

Ketika Takdir Memilih [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang