Chapter 4 ~ Bertemu Lagi

475 101 8
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Jangan baca di waktu shalat dan jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama)

"Tiada pertemuan yang kebetulan karena setiap pertemuan itu telah di rencanakan oleh yang di Atas"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tiada pertemuan yang kebetulan karena setiap pertemuan itu telah di rencanakan oleh yang di Atas"

@its.queenbila

~Ketika Takdir Memilih~

Terlihat Hafsa yang sedang terburu-buru berjalan di Mall, dia sangat gugup semenjak bertemu Rafif tadi, apalagi tadi wajahnya mulai memerah seperti tomat rebus. Setelah menghubungi Kaila dan Rina, gadis itu langsung menghampiri mereka yang sedang makan. Hafsa langsung duduk dan menghembuskan nafas berat.

"Kenapa lagi, nih?" tanya Rina.

"Hmm ... nggak papa kok," ucap Hafsa.

"Yaudah, kamu pesan dulu makanannya," ucap Kaila.

"Baiklah," ucap Hafsa pergi dan memesan makanan di kasir.

Di menunggu pesanan itu sambil bermain handphone-nya, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang menghampirinya dan menarik baju gamisnya.

"Tante, kenalin nama aku, Amira," ucap Amira.

Hafsa berbalik dan duduk di depan Amira sambil memegang pundaknya dan berkata, "Nama tante, Hafsa. Kamu manis banget ... kamu sendirian di sini? Dimana orang tuamu?"

Amira langsung menarik tangan Hafsa dan mengajaknya di suatu tempat, terlihat di sana ada Rafif yang sedang bermain handphone. Hafsa sangat terkejut dan dia mencoba untuk pergi dari sana tapi Amira tak melepaskan tangannya hingga kefokusan Rafif teralihkan.

Rafif memandang Hafsa dan begitupun Hafsa memandangnya tapi itu tak lama, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya.

"Paman ... Amira udah bawa tantenya," ucap Amira.

"Kenapa kamu mengajak Tante Hafsa kesini? Mungkin dia sedang sibuk, kok kamu ganggu sih," jelas Rafif tersenyum ke arah Amira.

Hafsa tetap diam di tempat. Rafif mencoba mengatakan ke Amira kalau Hafsa sedang sibuk tapi gadis kecil itu tidak peduli. Dia tetap bersih keras untuk mengajak Hafsa makan bersama, dan pada akhirnya Hafsa setuju. Dia tak ingin membuat hati gadis kecil tersakiti hanya gara-gara dia tak mau makan bersama.

Hafsa duduk tepat di depan Rafif dan di samping Amira, dia menghembuskan nafas dan tetap terdiam. Sesekali dia memandang Rafif yang sedang fokus dengan handphone-nya.

Ketika Takdir Memilih [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang