🌻delapan🌻

1K 65 6
                                    

🌻happy reading🌻

"Ini gue Dan"

"Abun?"

"Abun...Abun, gue takut banget"

Sambung Dania yang langsung memeluk Abun.

"Tenang Deey gue udah ada disini."

"Tunggu kok lo tahu gue disini? Lo belum balik?" Ucap Dania melepas pelukannya.

"Gak mungkin Deey gue tinggalin lo sendiri dalam keadaan seperti ini. Secara lo cewek, jalan sendiri lagi di pinggir jalan, gue takut lo kenapa-napa."

Dania menundukkan kepalanya, merasa bersalah karena terlalu egois.

Pip...pip...

"Dan lo kenapa disini?" Teriak gea

"Gue cari dihalte lo gak ada ternyata disini?" Ucap Gea yang menghampiri Dania dan Abun

"Tadi ada orang yang ikutin gue, tapi untung ajah ada Abun."

"Yaampun tapi lo gapapa kan?"

"Gak papa kok Ge."

"Yaudah kita balik kerumah gue sekarang yuk Dan."

Dania mengangguk dan mengikuti langkah Gea dari belakang, tak lupa berpamitan dengan Abun.

"Gea?" Teriak Abun

"Hem...apaan?"

"Jagain Dania yah."

"Iye"

Gea dan Dania pulang duluan, sedangkan Abun masih setia memandangi laju mobil gea sampai bayangan mobil itu benar-benar tidak terlihat lagi.

"Deey, selama mata gue masih bisa melihat, telinga gue masih bisa mendengar, gue pasti bakal jagain lo terus."

Ucap Abun sebelum melangkah menuju motornya dan pulang kerumahnya.

***
Dirumah Gea.

"Jadi gue sama Junior janjian buat ketemu, tapi gue juga harus wawancara. Gue pikir bisa ikut wawancara baru temuin Junior, tapi ternyata si Junior nyusulin gue dan saat itu gue lagi bareng Abun, lalu dia pikir gue sengaja gak dateng dan malah milih jalan sama Abun."

"Lah kan si Junior tahu, gimana lo sama Abun."

"Justru itu akhir-akhir ini Junior berubah, dia posesif banget sama gue."

"Saran sih dan, lo ngomong baik-baik sama Junior, secara dia jarang banget masuk kelas, pasti dia ada sesuatu yang ditutupin."

"Lo bener ge, besok gue bakal minta maaf."

"Yaudah lo tidur gih."

"Ngomong-ngomong kok gue gak lihat nyokap bokap lo dari tadi?"

"Oh iya mereka lagi ke kampung ada acara nikahan keluarga, tapi gue males ikut."

Dania mengangguk dan merebahkan badannya di kasur, begitupun Gea.

***
Kringg...kring...kring

Jam weker Gea berbunyi, dengan segera Gea membangunkan Dania.

"Dan, Dan bangun Dan"

"Emm...udah jam berapa Ge?"

"Setengah enem"

"Masih pagi, bentar yah, gue capek banget."

"Ya..u.." ucap Gea terpotong.

Ting tong

"Duuh siapa sih pagi-pagi bertamu?"

Gea yang masih setengah sadar melangkah dengan terpaksa untuk membuka pintu.

Ceklek

"Abun?" Kaget gea

"Yaampun lo baru bangun?"

"Ngapain kesini pagi banget?"

"Nih seragamnya Dania." Ucap Abun sambil memperlihatkan paper bag yang dipegangnya.

"Ck. Lo pikir seragam gue cuman satu ha? Gue punya lima tolol."

"Ini tuh seragam olahraga bego."

"O"

"Yaudah Dania mana?"

"Belum bangun"

"Lo gak bangunin? Parah lo."

"Udah ah berisik, sini bajunya dan sekarang lo cabut." Usir Gea sambil menutup pintunya rapat-rapat.

"Hemm...gini nih punya temen sekelas gaada akhlak."

Dongkol Abun sambil melangkah menuju motornya.

"Duh gue lupa lagi, yaudahlah ntar aja dikelas. Ucap Abun sambil menepuk jidatnya."

Tbc*

🌻🌻🌻
Sesuai permintaan author double up nih. Maafin yah baru bisa up jam segini, soalnya tadi siang jaringannya gak mendukung
.
.
.
Jangan lupa di votekomen. Lov yu readers "DANN"😊




《| DANN |》Where stories live. Discover now