🌻lima🌻

1.2K 66 5
                                    

🌻Happy reading🌻


"Lo kenapa sih Ju? Di chat gak dibales, ditelpon sibuk mulu?" tanya Dania

"Gpp" jawab Junior sungkat

"Yah terus kenapa juga kamu absent mulu dikelas?"

"Ada urusan."

"Apa? Kok lo gak cerita sama gue?"

"Gue belum bisa ngomong sekarang Dan."

"Kenapa? Gak biasanya lo nutupin sesuatu ke gue."

"Yaudah kalau lo mau tahu kita ketemuan malam ini di cafe."

"Harus malam ini?"

"Waktu gue gak banyak Dan."

"Tapi malam ini gue juga ada pemotretan Ju."

"Bareng Abun lagi?"

"Ya kan lo tahu gue sama Abun patner kerja."

"Jadi lo lebih milih Abun daripada gue?"

"Ini bukan soal milih Abun atau siapa, tapi gue juga harus profesional Ju."

"Terserah"

"Lo kok berubah sih? Jadi posesif gini?"

"Berubah? Siapa yang berubah? Semenjak lo ikutan kek gini Dan, lo yang berubah, lo sibuk mulu saat gue butuhin dan perhatian lo mulai berkurang ke gue. Saat awal kita jadian lo gak pernah sesibuk sampai nyuekin pacarnya sendiri."

"Yaahh...tapi, bukannya lo sendiri yang ngilang?" ucap Dania membela diri

"Hemm kemana aja Dan? Lo baru nyadar? Gue kek gini juga karena lo sendiri."

"Maksud lo?"

"Lo pikir ajah sendiri Dan. Gue males bahas soal ini lagi."

Dania menarik nafas dalam-dalam dan memilih untuk mengalah.

"Yaudah nanti jam berapa?"

Dibalik sana sudut bibir Junior terlihat terangkat.

"Jam sembilan di cafe rabica."

"Oke gue dateng."

Tut...tut...tut

Tanpa menjawab Junior langsung memutuskan panggilan, dania sedikit kesal namun sepertinya apa yang dikatakan junior ada benarnya.

Tidak lama dari itu suara bel  dari luar rumah Dania berbunyi.

Tingtong...tingtong

"Duh gimana nih."

Dania sudah menduga siapa yang datang menemuinya, namun dia bingung harus bagaimana karena disisi lain Dania sudah janjian dengan Junior.

Tingtong...tingtong

Karena bel terus berbunyi dalam beberapa menit lamanya, akhirnya Dania memutuskan untuk membuka pintu.

Tak

Tak

Tak

Dania menuruni anak tangga, dan bergegas mebuka pintu yang sedari tadi seseorang dibaliknya sudah tidak sabar untuk masuk.

Ceklek.

"Loh Deey kok lo belum siap-siap sih?"

"Emm Bun, gue bisa izin gak? Soalnya tiba-tiba ajah ada urusan mendadak."

"Gak bisa Deey, malam ini ada wawancara live."

"Yah gimana dong? Urusan gue juga penting banget."

"Heemm...gini ajah lo dateng aja buat wawancara ajah, soal pemotretan ntar gue tanya kak Vinki buat diatur ulang di hari lain."

"Aaa makasih yah Bun, kalo gitu gue siap-siap dulu."

"Gue gak disuruh masuk nih?"

"Oh ya lupa, masuk gih."

"Lo tungguin gue disini yah." sambung Dania.

Dania berlari menaiki anak tangga dan segera mengganti pakaian secepat kilat.

Dengan look shortdress gliter dipadukan gardigan merah dan make-up natulal, kini Dania sudah siap.

Dengan look shortdress gliter dipadukan gardigan merah dan make-up natulal, kini Dania sudah siap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bun, ayo kita berangkat sekarang."

"Cantik banget, bener-bener mirip bidada...r"

"Ah basi lo, udah ayo cepetan." Potong Dania

"Iye...iye"

Mereka pun langsung berangkat menggunakan motor Abun. Yah abun kemana-mana pasti menggukan motor, karena menurutnya motor praktis dan gampang menerobos macet.

"Pegangan Dan."

"Kebiasaan lo, modus"

"Bukan apa-apanya ini untuk keselamatan lo juga, mana gak pake helm lagi."

"Hemm...yaudah buru."

Abun melajukan motornya, tak lupa Dania melingkarkan setengah lengannya di pinggang Abun.

Tbc*

🌻🌻🌻
Up, up, up. Yuk tinggalin jejaknya dikolom komentar dan jangan lupa votenya.
.
.
.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan😊

《| DANN |》Where stories live. Discover now