-; Empat belas

4K 609 92
                                    

[Ig : scknct.daily]

🎥

Taeyong mengedarkan pandangan ke segala arah. Sembari melangkahkan kaki untuk terus berjalan, beberapa buku ikut didekapnya . Hari ini ia akan menemui Jaehyun di dekat kantin, sesuai chat mereka tadi. Entah kemana anak itu, yang jelas Taeyong baru bertemu dengan Jaehyun beberapa kali untuk hari ini.

"Ten, cepetan dong!" perintahnya pada remaja mungil itu. Ten hanya mendengus kesal, ia mempercepat langkahnya untuk menyusul Taeyong. Sebenarnya, bukan tanpa alasan dia mengikuti Taeyong. Pertama, karena dia ingin tahu motif dari Jaehyun si wajah kriminal itu ; menurut Ten, memberikan macaron dengan pesan 'untuk menyemangati Taeyong' . Padahal jelas ketika dua makhluk itu bertemu, jarang tercipta momen damai.

Dan untuk alasan kedua, Taeyong yang memaksanya untuk ikut karena dia malu. Cih, omong kosong.

Akhirnya, mereka tiba di kantin. Yang hanya dapat ditemukan adalah penjual kantin yang tengah membersihkan meja dan lantai. Wajar, ini adalah waktu pulang. Taeyong berekspetasi, bila ia tidak mengajak Ten, mungkin ia akan berduaan saja dengan Jaehyun.

Gelengan kepala kuat Taeyong Lakukan agar bayangan itu hilang. Sepertinya dia sudah gila. Ten menyadari gelagat aneh itu, segera memukul lengan Taeyong dengan kuat.

" Apa sih?"

" lu kenapa tiba-tiba gelengin kepala kek orang ga waras?"

" ya serah gua lah, kepala juga punya gua." Taeyong membalasnya dengan sarkas. Membuat pertengkaran kecil dengan Ten hingga dua onggok manusia dari arah kiri membuat atensi mereka terkunci di sana.

"Woi kriminal !! " panggil Ten membuat dua remaja itu terkejut dan menghampiri mereka. Jaehyun mengosek(?) kepala Ten, membuat sang korban mengaduh kesakitan. Taeyong terdiam. Jaehyun acuh dengan Ten yang memakinya, ia berganti menghadap Taeyong. " kenapa yong? "

" Hai dugong " sapa Ten. " Hai juga cabe, " jawab Doyoung dengan santai. " Hai yongiek." Doyoung ganti menyapa Taeyong. Taeyong menyapa balik kemudian menatap Jaehyun, " Tadi kenapa ngasih gua macaron?" tanpa basa-basi Taeyong mengucapkan maksud pertemuannya.

Jaehyun berfikir sejenak, " Oh macaron tadi? Gapapa, pengen aja. Lu makan kan? Jangan sampai engga, pasti curut Thailand nih nyerobot ye? Dasar cabeh" kata Jaehyun diakhiri dengan tawa renyah. Ten protes karena di fitnah, padahal memang begitu kenyataannya kan? Huh, Ten kesal.

" Taeyong baper tauk Jae, hayooo tanggung jawab luh!" cerocos Ten membuat Jaehyun, Taeyong, dan Doyoung terkejut. "e-eh?" Jaehyun mengernyit.

Seketika itu, Ten berteriak kencang karena rambutnya dijambak dengan brutal oleh Taeyong. Doyoung mencoba melepaskan cengkraman Taeyong pada rambut Ten sedangkan Jaehyun menarik pelan badan Taeyong . Mereka berhasil menyelamatkan rambut Ten.

" young lindungi gua dari Taeyongg!!! " Ten bersembunyi dibelakang badan Doyoung, namun air muka kesakitannya cepat berganti menjadi kesal. Ten berkata jujur, kenapa ia selalu salah ?!

"kurang ajar mulut lu ye!" – Taeyong

Doyoung berusaha melindungi tubuh Ten yang akan digapai Taeyong. Alhasil ia kena beberapa cakaran Taeyong, ini perih. " Yong, sakit begok" Doyoung mendesis sembari melindungi Ten.

"Wle wle ga kenak , wleeeee" Ten mengejek dari balik tubuh Doyoung. Jaehyun langsung menarik badan Taeyong untuk menjauh beberapa langkah dari Doyoung dan Ten.

"yong kenapa? Jangan gitu!"

Amarah Taeyong perlahan mulai reda, namun matanya tetap menyiratkan kekesalan pada Ten. Mulut itu terlalu licin, Taeyong sempat berharap Ten bisu untuk sementara. Tapi ia takut itu akan kembali ke dirinya sendiri. Jelas, Taeyong masih ingin berbicara.

Bioskop ⚝ Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang