Chapter 10

6.2K 268 0
                                    

Kezia POV

"Haiii everybodyyyyyy!" Sapa Tasya senang. Gue tau nih kenapa dia sebahagia ini, wakakakak.

"Cieedah yang bahagia, gimana kemaren Tas?" Tanyaa gue sambil senyum-senyum najong.

"Aduh Kezzz, makasih banget Kez, gara-gara lo, seenggaknya dia kenal gue. KAK KELVIN KENAL GUE DIA NGOBROL SAMA GUE KEZIAAAAA SECARA LANGSUNG!!!" Teriak Tasya tanpa peduli kalau bisa saja rahasia-nya selama 2 tahun ini akan terbongkar. Eh engga deng, memang sedang tak ada siapa-siapa di kelas ini selain kami.

"Hah? Kok bisaa?" sambar Sofi

"Iyaa sama-samaa," balas gue sambil tersenyum.

"Cerita dong ceritain" celetuk Gita tiba-tiba.

"Ehm nanti aja okey di kantin. Gue lagi males mikirin dia, kan kita mau Ulangan Matematika, takutnya nanti yang kebayang bukannya rumus malahan kebayang muka ganteng dia lagi," omong Tasya sambil senyum-senyum.

"Lebay ah yang lagi kasmaran" kata Sofi kembali berkutat dengan rumus-rumus Matematika.

"Dih sirik tuh," ucap Tasya kemudian.

Gue pun hanya tersenyum menanggapi tingkah mereka.

Sejujurnya gue kepo banget sama apa yang terjadi di UKS kemarin, tapi yasudahlah kita ikuti saja apa yang Tasya mau.

***

"Ini tempat gueeeeee Edo!" Omel Sofi kepada Edo sang kapten Voli sekolah.

Suara Sofi tiba-tiba terdengar, ohya dia baru saja dari kamar mandi kan ya.

"Lah lah elu mabok dah pagi-pagi, orang ini temm--" Edo pun linglung sendiri saat dia sadari kalau ternyata dia memang  salah tempat.

"TUHKAN. Makanya kalo mau sekolah bangun dulu!! Masih tidur kok udah jalan-jalan!! Dasar kobam!" Teriak Sofi kencang-kencang.

"Brisik lu Sof, galiat gue lagi ngapalin rumus" omel Mawar dari tempat duduknya.

"Si Edo nih sengklek, ngeselin pagi-pagi" kata Sofi membela diri.

"Siapa?" Ledek mawar.

"Yang nanya, monyet" jawab Sofi dengan santainya.

Dasar temen guee yang satu itu.

Mawar-pun lebih memilih kembali menghapal rumusnya daraipada harus meladeni Sofi lagi, diaa hanya cengar cengir asem karna kecewa.

"BTW GUE GAK SENGKLEK YAA SOF!!!"

Teriak Edo tiba-tiba sambil berdiri dan melek.

Anak-anak yang ada di kelas termasuk gue pun terlonjak kaget dari aktivitas kami mempelajari rumus Matematika, dan saling liat-liatan satu sama lain lalu kembali terpaku menatap Edo, ada apa dengan Edo di pagi buta seperti ini.

"Lah, lah," merasa namanya terpanggil Sofi pun buka suara. "elo beneran sengklek nih Do serius, kayaknya otak lo musti di reparasi dah Do, sumpah itu sengklek beneran Do, serius Do gaboong" ucap Sofi panjang dengan tatapan horror.

Edo pun kini malah kembali pada aktivitas sebelumnya. Tidur.

Dan mengatakan "keju kancut somplak"

Sontak kami saling tatap-tatapan satu sama lain lagi sesaat dan, tawa di kelas pada saat itu menggelegar sampai ke koridor.

"EDO NGIGO BEGO!" Teriak Boni tiba-tiba diantara selingan tawanya.

Kami pun tertawa ria disaat Edo masih tertidur nyenyak. 

***

"Kezia!" Panggil Zevan tiba-tiba.

Sontak gue nengok ke belakang.

Bestie BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang