Chapter 17

4.7K 219 0
                                    

"Woy!" Panggil seseorang--yang langsung merangkul gue seenak udel-nya.

Dengan cepat gue mundur ke belakang berupaya melepas rangkulan-nya.

"Way woy way woy, main rangkul aja lu seenak jempol onta" dumel gue.

"Kita kan udah bestie, kunyuk" ucap Zevan menjawil dagu gue.

Gue tempeleng pipi-nya seraya berkata "Eh nyet lo bisa diem gak sih. Malu diliatin tau"

"Ah biarin aja, orang cantik ama orang ganteng mah bebas" katanya lagi overpede.

"Ah bodo amat nyet, bodo" gue pergi meninggalkan Zevan yang masih tertinggal di belakang.

"Sweety Stone! Wait!" Teriak Zevan kencang.

Huh setan gila.

***

"Kez, lo jadian ya sama Zevan?" Tanya Bella saat kita ber-5 sedang makan bakso di kantin.

Gue tersedak dan terbatuk, "uhuk-uhuk-uhuk!"

"Santai-santai Kez, minum dulu" Tasya memberi-kan minum.

"Palalu cantengan," hardik gue.

"Kita tuh cuma mencoba berbaikan aja. Dia kaan sama gue partner-an, ya harus bekerja sama dengan baik lah. Yakali berantem mulu," ucap gue kemudian kembali mengunyah bakso gue.

"Halah, halah, halah" Sofi bersuara.

"Apalo halah halah halah segala" tembak gue kesal kepada Sofi.

"Engg.. Engga kok, hehee. Gue mau minta maaf tentang yang itu ok?" Sofi terlihat tersenyum.. Ceming. Huahahahhaa.

"Yayaya seliww seliww wkwk, gue emang lagi baper saat itu. Sensyong sensyong.." Gue kembali mengunyah bakso yang sangat amat nikmat ini.

***

"Btw, acara ghasuku gimana nih Kez?" Tanya Zevan saat kami jalan berdampingan di koridor.

"Yaa gitu, tanggal berapa deh? Abis ambil rapor kan, gampang udeh deh" kata gue nyantai.

Zevan terlihat ragu kemudian kembali menyetarakan diri-nya dengan gue.

"Lo nanti mall---"

"Zevann!" Panggil seseorang.

perkataan Zevan meenggantung karna beberapa detik kemudian terpotong

Oleh suara yang meneriaki namanya.

"Dinda?" Sapa Zevan saat dia membalikkan badan-nya.

Terlihat seorang gadis cantik dengan kulit putih bersih tersenyum ke arah kami. Rambut-nya terurai panjang dengan lesung pipi yang tertanam di kedua pipi tirus-nya.

"Kamu ngapain disini Din?" Tanya Zevan lagi-lagi.

"Aku nanti mau sekolah disini loh Zev! Ih seneng banget bisa satu sekolah lagi sama kamuuu.."

"Loh bukannya kamu pindah ke London?" Tanya Zevan lagi.

Perempuan itu tersenyum lagi dan menganggukkan keepala-nya, "iya Zev! Tapi aku bilang mau pindah ke Indo aja. Aku gasuka tinggal di London. Bener-bener gak enak" katanya.

Eh kutil melenting. Gue mah mao kalo suruh tinggal di London gitu. Ni bocah malah pen tinggal di sini. Dasar.

Zevan hanya menanggapi dengan ber-oh saja. Dari wajah-nya si, Zevan terlihat senang excited-excited gimana gitu.

Gak lama kemudian, perempuan yang gue ketahui nama-nya Dinda ini nengok ke gue dan membuat tampang kayak '54PA N3H?!"

Gadeng. Engga. Gue cuma. Bercanda.

"Ohh, ini Kezia. Temen aku. Dia Ketua Osis loh disini," promosi Zevan.

Gue pun menyenggol lengan Zevan karna bahas kalo gue Ketos disini itu gak mungkin abis.

Dinda terdiam sebentar kemudian memberikkan tangannya minta dijabat. "Aku Dinda, sebentar lagi, kita bakalan jadi temen loh. Seneng kenal sama kamu, Kezia" ucapnya sambil tersenyum ramah memamerkan deretan gigi putihnya.

Kemudian Zevan merangkul Dinda dan bilang, "Yaudah Din, aku kasih tau kamu tempat-tempat di sekolah ini yah. Kamu kan mau sekolah disini. Jadi ya kamu harus tau. Anggeplah aku tour guide kamu Din,"

Eh jigong sapi tu si Zevan. Main rangkul-rangkul seenak udel aja. Itu tangan gabisa diem banget si. Huh.

"Iyaiyaa aku seneng banget kamu mau nemenin akuu!" Ucap Dinda sangat senang.

Zevan kemudian menoleh ke gue. "Nyet, gue anterin dia keliling-keliling dulu yah?"

"Hah? Iya iya gih" karna masih shock, gue pun hanya bisa meng-iyakan saja.

Zevan pun pergi seraya merangkul Dinda dan meninggalkan gue. Beberapa detik kemudian Dinda menoleh, "Kezia, aku pergi dulu yaa!" Katanya sambil melambai.

"Iyaaa," kata gue menjawab ucapannya.

Asli. Si Dinda ini lugu banget sih ngomongn-nya aku-kamu gitu.

A/N:

Insha Allah gue bakal update cepet. Soalnya Insha Allah gue udah selesai bikin cerita-nya. Tapi maap aja kalo alur-nya terlalu lama. Dan ceritanya membosankan atau kalian gak suka atau jelek intinya yaa, wkwk. Kan gue cuma sedang berkreasi coba-coba ajaaa.. Sip?sip.

Don't forget to vote and comment!<3

Bestie BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang