Chapter 13

5.3K 258 4
                                    

"Assalamualaikum" ucap gue pas nyampe di depan pintu.


"Waallaikum salam," jawab orang yang ada di dalem yaitu Mama, Bang Vino, Bang Vano... Dann.. Papa?ada Papa woyy!


"Papaa!!!!!!! Papa udah pulanggg!!!!" Gue berjingkrak-jingkrak ria dan lari menghampiri papa.


"Mulai deh sesi lebaynya kalo ketemu papa"

Celetuk bang Vino.


"Ewh gumoh aku kang mas" ledek bang Vano sambil melirik Bang Vino kemudian tertawa cekikikan.


"Biarin si, sirik aja lo bedua wo" kata gue sambil memeluk papa.


"Heh udah kalian ini gangguin adek-nya mulu" Papa bersuara membela gue. Sukurin tuh abang-abang kampret.


Gue pun mengambil kesempatan emas untuk mendramatisir keadaan. "Ih Pa, hampir setiap hari aku diginiin mereka pa, sakit pa, sakit" ucap gue menunjuk dada.


"Dih apaan lebay bgt" Bang Vino terlihat sangat tak terima.


"Tau ih ngadu masa" Bang Vano apalagi.


"Hahahahahaha" tawa mama dan papa lepas.


"Kalian ini," ucap mama menggelengkan kepalanya.


"Kamu abis darimana sih?masa perempuan jam segini baru pulang.." Ucap papa sambil mengelus-elus kepala gue.


"Hehe, nemenin temen beli kado pah, kasian dia mukanya melas" alus gue pake puppy eyes kepada papa.


"Weelah lebay"


"Boong tuh"


Lagi-lagi bang Vino dan bang Vano berulah.


"Tukan paaaaa" rengek gue.


Dan semua yang ada disitu pun tertawa lepas.


***


"Kezia!" Panggil Bu Merry guru Bahasa Indonesia gue.


Gue membalikkan badan dan menjawab, "Iya bu?"


"Tadi kamu dicariin Pak Dahlan buat ngurusin kegiatan Ghasuku, Kez" kata Bu Merry kemudian.


"Ohh oke bu, makasih ya bu" ucap gue sambil tersenyum manis.


Gue pun menuju ke ruang guru untuk mencari Pak Dahlan.


"Pak? Ada apa ya pak?" Tanya gue sopan.


Kemudian Pak Dahlan membenarkan posisi duduknya, "Eh Kezia akhirnya datang jugaa.. Ohya Kez kamu sudah tau kan kalau Osis diharuskan mengikuti kegiatan Ghasuku/kenaikan sabuk?"

Bestie BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang