22 Mati?

4.6K 267 3
                                    

༺❀༻

HAPPY READING!!

Rey menatap kedua orang tuanya meminta penjelasan.

"Adel kenapa pas Rey ada di nenek?" tanya Rey serius

Zean menghela nafas kasar "Jadi dulu Adel--"

Ting tong!

Keluarga Zeandrex nampaknya kedatangan tamu malam ini. Dan itu sukses membuat ucapan Zean yang akan menceritakan masa lalu Adel terpotong. Vara langsung beranjak membuka pintu utama

"Nanti aja ada tamu" ucap Zean menyusul Vara

Rey mendesah lemas.

Tamu yang datang ternyata adalah sekretaris Zean yaitu Tiyas. Tiyas mengantarkan dokumen yang harus jelaskan kepada bosnya yaitu Zean.

"Tiyas, emang harus diantar malem-malem gini?" tanya Vara

"Iya Bu, ini dokumen klien dari Italia termasuk klien penting untuk perusahaan" jelas Tiyas

"Tiyas, ini nanti tinggal kamu konfirmasi sama klien nya ya" ucap Zean sambil memberikan dokumen yang sudah ia cek

"Iya Pak, yaudah kalo gitu saya pamit pulang ya Pak Bu. Maaf ganggu malem-malem" pamit Tiyas

"Enggak ganggu kok, kamu dianter suami mu?" ucap Vara

"Iya Bu, dia nunggu di mobil. Yaudah saya pamit ya" ucap Tiyas meninggalkan rumah keluarga Zean

Setelah sekretaris ayah nya sudah pulang. Rey menghampiri ayahnya "Yah, gimana?" tanya Rey

"Rey, ayah ngurusin klien dulu ya nanti ayah jelasin perihal Adel" ucap Zean lalu pergi ke ruang kerjanya

Rey menatap bunda nya meminta tolong. Vara menghampiri Rey lalu mengelus rambut hitam anaknya

"Nanti perlahan kamu dan Adel tau sayang, yuk makan dulu sama Adel" ucap Vara

Rey mengangguk lalu pergi ke kamar Adel.

Tok tok tok

"Del?" panggil Rey sambil membuka pintu

Ternyata Adel sedang melamun dan menatap bintang dibalik jendela.

"Del, makan dulu. Lo masih panas?" tanya Rey sambil meletakan punggung tangannya di dahi Adel

Ternyata demamnya sudah menurun,tapi Adel masih lemas.

"Gua anterin makan kesini mau?" tanya Rey

Adel menggeleng "mau ikut ke bawah" lirih Adel

Adel bangun berdiri dengan perlahan "Gendong!" perintah Adel lemas. Rey langsung menatap Adel dengan malas

"Jalan sendiri, punya kaki ka-- sssh sakit Del!!"

Ucapan Rey terpotong karna Adel menjambak rambut Rey dengan kuat. Adel menatap horror Rey, Rey langsung berjongkok memunggungi Adel

Adel lalu mengalungkan tangan nya di leher belakang Rey dan Rey membawanya ke meja makan.

Perlahan Rey menurunkan Adel di kursi meja makan. Vara menghampiri Adel dengan sup ditangannya.

"Adel makan ya, kamu udah agak mendingan kan?" tanya Vara sambil memberi mangkok berisi sup hangat itu

Adel mengangguk lemas "Suapin Bun" pinta Adel

"Ck, manja banget lo mentang-mentang lagi sakit" decak Rey

Vara menatap putra sulung nya itu "Rey gak boleh gitu ah sama adiknya, udah sana kamu makan" ujar Vara

Zean tiba-tiba muncul dari tangga dan langsung menghampiri Adel. Adel memeluk Ayahnya erat.

"Kok Adel disini? Gak makan dikamar aja?" tanya Zean

Adel menggeleng lemah.

"Siapa yang bawa kamu? Abang?" tanya Zean lagi

Adel menggeleng juga.

Tuk!

Rey menyentil tangan Adel "Apa-apaan lo, gue gendong lo kesini berat-berat bilangnya enggak ke Ayah" sewot Rey

Adel menatap tajam Rey.

"Boong tuh, Rey yang bawa Adel" ucap Rey ke Zean

"Mana berat lagi" gumam Rey yang masih didengar Adel

Adel mencubit tangan Rey kencang, tapi dihempas oleh Rey karena sakit.

"Udah-udah malah pada berantem, ayo makan" lerai Vara

Keluarga Zean makan malam dengan hati senang. Walau masih ada yang mengganjal dihati kakak beradik itu.

❍ིི۪۪⃕۫۫͜ꦿ֗
.
.
.

Pagi ini Adel sudah bisa bersekolah lagi.

"YAK! CHAGI-YAA!!!" teriak Minji

"Berisik, Ji" ketus Jollyn karna Minji teriak tepat disamping telinga nya

Minji tak menghiraukan Jollyn dan justru menghampiri Adel yang tengah berjalan di koridor sekolah.

"Adel, lo udah sekolah lagi? Emang udah gak sakit?" tanya Minji

"Gak papa kok" jawab Adel ramah

"Hari ini katanya jamkos sampe balik, bolos yuk?" tawar Minji

"Ajaran sesat contohnya ya Minji" sahut Jollyn

Adel terkekeh "Emang beneran jamkos sampe pulang? Kalo tiba-tiba ada guru masuk gimana?" goda Adel

Minji menatap kesal teman-temannya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Udah yuk ke kelas" ajak Adel diangguki keduanya

Saat mereka bertiga berjalan di koridor tiba-tiba ada yang memanggil

"Jollyn!" panggil seseorang

Bukan hanya Jollyn tapi Minji dan Adel juga ikut menoleh

"Kak Gilang?" gumam Adel

"Gue samperin Kak Gilang dulu ya" ucap Jollyn lalu berjalan ke arah Gilang

Adel menatap bergantian Jollyn dan Gilang, lalu beralih ke Minji.

"Kok?" ucap mereka berdua

"Si Jelly utang cerita kayaknya sama kita, Del" ucap Minji

"Emang gak tau?" tanya Adel

"Enggak Del, kemaren aja pas lo pulang aja dia lengket sama gue kenapa tiba-tiba sama Kak Gilang?" jelas Minji

Tak lama setelah berbincang-bincang dengan Kak Gilang, Jollyn kembali ke Adel dan Minji.

"Lin, lo utang penjelasan ke kita" sinis Minji

Jollyn memutar bola matanya malas "Iya-iya, yaudah ayo buru masuk kelas" ucap Jollyn

❍ིི۪۪⃕۫۫͜ꦿ֗
.
.
.

"Lo hari ini bisa aja seneng sama temen-temen lo itu Del. Tapi enggak nanti,tunggu tanggal mainnya Adel dan perlahan lo bakal mati sayang" ucap seseorang menyeringai sambil menatap foto dua anak smp
.
.
.
.

Hola guys! Aku UP bagian 22 nih!

Waduh kira-kira siapa ya yang berniat jahat ke Adel? Kalian penasaran gak sih sama yang mau jahatin Adel? Hmm. Ayoo tebak di kolom komen^^

Semoga suka ya🙌😙

Ayo di vote,vote kalian bikin semangat aku buat next ke bagian selanjutnya.

Terimakasih -🍒

🌟💬!

DELVIN [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang