17.) Terasingkan

66 26 5
                                    

Dimaafin ya kalo kalian ketemu typo😟
Klik vote dulsss.🌟

*~*
Cinta. Satu kata beribu-ribu makna dan harapan. Tidak ada yang dapat mengetahui selain diri kita sendiri. Namun, apa jadinya cinta jika tidak bisa dipercaya? Bisa damaikah kedua insan yang saling mencinta itu? Unknown


(DevalNO)

Happy reading ♥️


****
Keesokan paginya, Caca merasa canggung saat berada didekat Deval. Walaupun hanya sebatas tempat duduk, depan belakang tidak bersebelahan. Tapi itu membuat Caca teringat malam itu.

WhatsApp.
-------------------------------------
Depppall :
Sikap gue ke lo itu B aja lah. Lo nya aja yang BAPER.
Hah cewek baperan.

Mood Caca seketika menjadi buruk setelah mengingat kejadian yang sangat membuatnya geram. Caca tak sadar jika memikirkan Deval membuatnya larut dalam lamunannya.

"Eh Ca." Panggil Chintya menyenggol lengan Caca. Hal ini membuat Caca tersadar dari lamunannya.

"Ck, apaan sih." Caca menatap Chintya tajam.

"Marahan ya?" Tanya Chintya bagai seorang penyelidik.

"Siapa?" Tanya Caca tak mengerti apa yang dikatakan Chintya.

"Yaelah ngaku aja deh." Giliran Felina yang menyaut.

"Kalian ngomong apa sih. Ga jelas banget." Kesal Caca yang tak kunjung mengerti maksud sahabat-sahabatnya.

"Tuhh." Chintya melirik ke arah Deval yang masih serius dengan bukunya. Caca mengikuti arah lirikan Chintya. Setelah mengetahui maksud Chintya dan Felina, Caca hanya mendengus kesal.

"Lo marahan sama si Deval?" Tanya Felina.
"Gak." Singkat Caca.

"Beneran?" Goda Chintya. Karena geram dengan sahabat-sahabatnya ini, Caca beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju toilet.

"Mau kemana?" Felina terkejut mendapati Caca sekesal itu.

"Auk ahh." Singkat Caca yang langsung berlalu.
"Ikuttttttt." Teriak Felina dan Chitya mengikuti langkah Caca.

Kebetulan waktu istirahat belum selesai. Jadi, Caca masih bisa keluar masuk kelas sesukanya.

Sesampainya di toilet Caca langsung mengunci pintu setelah Felina dan Chintya masuk.

"Ngapain sih Ca?" Giliran Chintya yang dibuat tak mengerti dengan tingkah Caca saat ini.

"Gue tuh Bete'."
"Sebellllll."

"Males dikelas."
"Banyak hawa-hawa negatif."

"Bikin bad moodd banget." Caca tak berhenti dengan ocehannya. Ekspresi wajahnya menunjukkan jika ia memang benar-benar kesal.

"Kalian mau tahu kenapa?" Tanya Caca yang langsung mendapat anggukan dari kedua sahabatnya.

"Arghhhhh, sebenernya males gue inget-inget kejadian malam itu." Ungkap Caca.

"Emangnya kenapa Ca, yakin gamau bagi cerita?" Balas Felina.

"Gue kasih solusinya kok..hehe." lanjut Felina menampilkan deretan giginya.

"Cerita dong Caaaa." Bujuk Chintya karena ia sangat penasaran apa yang terjadi dengan Caca.

Sebelum mulai bercerita, Caca menghembuskan nafasnya panjang sebagai permulaan.

"Gini, Deval tadi malem ngatain gue baper."
"Cuman dikatain kan?? Yaelah Ca tuh anak emang gitu. Suka jail." Timpal Chintya.

"Ih dikatain baper itu sakit. Apalagi gue ngrasa dia udah peduli banget sama gue." Ucap Caca dengan memelankan suara di kalimat terakhirnya.

DevaLNO Where stories live. Discover now