~ Part 21 - Sentir ~

2.9K 394 93
                                    

L'amour, le caillou et le diamant

L'amour ne s'apprend pas

On s'éveille à lui

Il est le courant à sentir

Cinta, kerikil dan intan

Cinta tak bisa dipelajari

Cinta tumbuh dalam diri

Mengalir 'tuk dirasa

---

Kotagede adalah satu kota yang terindah dan romantis yang Wisnu tahu, walau dia telah menjelajah ke banyak kota saat berpetualang ke berbagai penjuru dunia, dia selalu dan akan selalu kembali ke Kotagedenya yang kecil. Walau dia telah melakukan banyak perjalanan, baik perjalanan bisnis ataupun 'perjalanan' untuk melarikan diri dari perasaannya sendiri, dia tetaplah selalu kembali ke Kotagedenya yang kecil. Walaupun dia tengah melewati lorong kota Ferrara di Italia, yang terbayang di hatinya adalah Kotagede. Walau dia tengah berada dalam kepungan tembok kota Cammarata, lagi-lagi bayangan kota kelahirannya tak lepas dari ingatan. Dia tahu, sejauh apapun dia mencoba berlari, dia akan kembali dan selalu kembali ke tempat yang sama.

Terpaku pada sosok yang sama, perempuan dengan mata lotus terindah, perempuan jawa tercantik yang pernah dikenalnya. Tetapi, dia seperti Udayana yang selalu mencurigai Mahendradatta, padahal, dalam hati sang dewi hanya ada satu nama, yaitu Wisnu itu sendiri. Dia terlalu takut untuk menerima kenyataan, jika dia menemukan fakta bahwa dia takkan mungkin bersatu dengan gadis yang menjadikan dirinya dewasa sebelum waktunya.

Masih diingatnya bagaimana tubuhnya terpaku kaku, saat Tiara menangis dan memohon kepadanya untuk tidak mengambil beasiswa sekolah di luar negeri. Sebenarnya itu hanyalah pertukaran pelajar dan Wisnu hanya pergi beberapa bulan, tetapi Tiara salah paham dan mengira dirinya benar-benar pergi dalam jangka waktu yang lama. Itu kali pertama Tiara memeluknya bukan sebagai seorang adik. Dari bibir gadis itu, terucap kata cinta yang berani walau dengan suara gemetar dan mata tertunduk ketakutan. Takut jika perasaan itu terbalas dengan kebencian, ya, memang Wisnu tidak membenci Tiara, hanya kemudian semakin menjaga jarak karena salah paham.

"Aku akan menerangkan kepadamu kenapa aku memilih mendorong tubuh mungilmu yang tengah memelukku waktu itu, saat kau mengatakan cinta kepadaku untuk pertama kalinya. Tetapi itu nanti..."

Wisnu mengecup perlahan bibir Tiara.

"Aku juga akan menjelaskan kepadamu, kenapa aku menolak untuk menemanimu berdansa di malam prom SMA kita...kemudian mengajak gadis lain untuk melukaimu, tetapi itu nanti..."

Lelaki itu mengelus pipi Tiara dan mendekatkan bibirnya, merasakan kehalusan dan wangi perempuan yang sebenarnya telah lama menjadi ratu di hatinya tetapi terlalu banyak kesalahpahaman sehingga mereka belum bisa bersatu, hingga saat yang tepat...

"Aku juga akan menjelaskan, kenapa membiarkanmu berpacaran dengan Ardan Mahavindra dan bersikap seolah-olah aku adalah kakak yang baik, tetapi itu nanti..." kecupan Wisnu semakin memanas, menuruni leher jenjang Tiara dan jemari Wisnu menurunkan tali gaun dari bahu mulus Tiara yang berwarna langsat. Dia merasakan perempuan dalam dekapan kokohnya tengah mengumpulkan nafas satu demi satu karena perbuatannya. Dan saat tangan Wisnu menyelinap ke bawah punggung mulus Tiara dan melepaskan kaitan bra berwarna krem yang senada dengan gaun tidur Tiara, melepas semua yang harus dilepas, Tiara masih memandanginya seperti orang bodoh.

Gadis itu hanya merintih dan mencoba meredam desahan dari bibir dengan cara menggigitnya.

"Mas..."

Lidah Wisnu terlalu panas bermain, menghisap, memutar dan berpilin di bagian tubuh Tiara yang sensitif. Membuat Tiara tanpa sadar telah meremas dan menjambak rambut Wisnu yang tebal, rambut yang biasanya tersisir rapi, sekarang terlihat berantakan, ah siapa yang perduli? Dunia perlahan menghilang saat Tiara tanpa sadar semakin mempererat dekapannya.

US - Beautiful LiarΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα