~ Part 2 - Esperer ~

2.8K 288 9
                                    



L'amour s'en va comme cette eau courante

L'amour s'en va

Comme la vie est lente

Et comme l'Espérance est violente

Cinta hilang bagai air mengalir

Cinta hilang

Betapa lambatnya hidup ini

Dan karena harapan begitu kejam

---

Ardan menatap foto Isabelle di nakas. Memakai gaun berwarna baby pink dengan rambut dihias bunga babybreath berwarna senada, membuat wanita itu terlihat begitu mungil dan polos, sepertinya sang istri tengah menjadi bridesmaid seseorang, menengok keempat kawan lain di sekelilingnya yang memakai gaun sama persis dengan yang dikenakan Isabelle. Keempat wanita lain tersenyum, hanya wanita itu yang terdiam dengan wajah datar, tetapi justru itu menjadi pesona tersendiri. seperti burung merak yang tenang dan anggun, justru lebih menarik perhatian daripada ayam yang ramai berkotek.

Beberapa foto terlihat begitu seksi, gadis itu begitu pas mengenakan pakaian berwarna hitam, sepertinya Isabelle menyukai kegiatan olahraga seperti jogging.

"Tapi lain kali dia takkan kubiarkan memakai pakaian seksi seperti ini," gerutu Ardan sembari mengetuk kaca pigura foto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tapi lain kali dia takkan kubiarkan memakai pakaian seksi seperti ini," gerutu Ardan sembari mengetuk kaca pigura foto. Lelaki itu tersenyum. "Walaupun terasa aneh, tetapi rasa nyaman yang kurasakan saat bersamamu terasa alami. Aku penasaran, bagaimana kita bisa bertemu dan kenapa kau mau menerima pria sepertiku? Kau bahkan jauh lebih cantik dari seorang istri presiden atau raja. Aku, mungkin lelaki yang beruntung? Masakanmu juga enak!"

Ardan meraih kotak bekal yang disiapkan Isabelle di nakas samping tempat tidur, tiga macam juice dan segelas besar air putih juga tersedia. Hanya saja, termos juice itu cukup unik. Isabelle memang telah mengisikan air dan buah, tetapi Ardan tinggal memencet tombol tertentu pada termos sehingga pisau di bawahnya berputar. Itu metode untuk membuat juice dan smoothie dengan cara yang gampang. Hemat tetapi juga sehat, sepertinya sang istri sangat menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran.

"Tak heran, bukankah dia seorang dokter?"

Ardan menemukan banyak buku di laci nakas, rata-rata adalah buku dan catatan yang sepertinya berkaitan dengan medis.

"Apakah dia ingin melanjutkan kuliahnya menempuh spesialisasi tertentu?"

Melihat gambar organ dalam di buku-buku tersebut, Ardan mengambil kesimpulan jika Isabelle tengah menempuh pendidikan lanjutan di bidang spesialis bedah.

"Kecantikan dan kepintaran tak selalu dua-duanya dimiliki seorang wanita, tapi Isabelle memiliki segalanya. Pasti sebelumnya telah banyak pria yang menyukainya..."

---

"Dia pria yang mengerikan..." Isabelle meraih gelas juicenya dan merenung di ruang kerjanya. Ternyata Ardanial bukanlah lelaki biasa. Sangat merepotkan bagaimana dia nanti berhadapan dengan banyak hal yang tak terduga. Selain sebagai agen rahasia pemerintah, ternyata lelaki itu memiliki sisi tak terduga sebagai vokalis sebuah band ternama.

US - Beautiful LiarWhere stories live. Discover now