~ Part 14 - Bleues ~

3.1K 392 94
                                    

Et que tu me parais, ornement de mes nuits,

Plus ironiquement accumuler les lieues

Qui séparent mes bras des immensités bleues

Engkau bak perhiasan para malamku

Menempa rantai belenggu

Memisahkanku dengan keajaiban biru

---

"Apa kau tidak berbelas kasihan kepadanya?" suara lirih Shirren mengusik pendengaran Errland.

"Tapi, ma...Errland benar-benar tidak memiliki tempat untuknya. Lagipula tidak ada yang mencurigakan di CCTV, kemungkinan Luna hanya tergelincir saja. Lukanya ringan, kondisinya tidak mengkhawatirkan."

"Please Errland, jangan melihat hanya dengan mata. Kisah gadis itu mengingatkan mama akan masa lalu mama dan dia telah banyak menderita. Dia tidak pantas dihukum terus menerus terlebih penguntit itu telah keterlaluan hingga nyaris mencelakainya. Jika tubuh Luna tidak tersangkut tali temali sebelum jatuh, dia pasti mengalami cedera parah."

"Jangan berlebihan ma."

"Ajak dia tinggal di Opal House, itu akan membuat mama tenang. Dia gadis yang baik dan mama yakin dia akan menjadi istri yang baik untukmu."

Errland menatap gadis yang tengah tertidur di ruang perawatan rumah sakit dari balik kaca, dia telah memeriksa laporan CCTV saat kejadian dari ponsel dan Lunette memang hanya terlihat berlari kencang lalu terpeleset. Tidak ada seorangpun di belakangnya dan saat gadis itu berlari menuju lift pun, tidak terlihat seseorang yang tengah mengejarnya. Ini aneh, karena ekspresi Luna seperti sangat ketakutan. Gadis itu belum sadar tetapi dokter mengatakan kondisinya baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Managernya juga menjaga gadis itu dengan baik.

"Errland akan pikirkan itu nanti," lelaki itu menutup sambungan telepon dan menghampiri manager Lunette. Wanita paruh baya bernama Ellen itu disalaminya dan Errland memperkenalkan diri.

"Sebenarnya saya mewakili ibu saya, Shirrena Keane Alkhantara, untuk mengambil alih penjagaan terhadap Lunette jika diperlukan. Ibu saya adalah wali angkat gadis itu, tentu anda telah mengetahui itu, bukan?"

Ellen mengangguk. "Benar, saya telah dihubungi ibu anda beberapa jam lalu. Saya pikir, saran dari nyonya Shirren bisa dipertimbangkan. Saya menjadi manager Lunette bertahun-tahun dan ancaman terhadap dirinya memang terlihat tidak nyata. Awalnya saya juga mengira Luna berhalusinasi akan penggemar psikopat yang mengejarnya. Tetapi saya juga tidak yakin jika Luna hanya berkhayal karena kami memang telah beberapa kali menerima kado berisi ancaman terselubung saat Luna digosipkan dengan beberapa aktor. Kami mencoba melacak pengirim kado dan paket ancaman itu tetapi nihil, pelakunya bekerja dengan sangat rapi dan profesional. Mungkin ada baiknya jika beberapa pekan anda menyembunyikannya di kediaman anda hingga kondisinya pulih. Mohon maaf jika kami merepotkan."

"Ah, tidak masalah karena saya juga memiliki waktu yang agak luang beberapa pekan ini. saya akan mencoba membantu memecahkan masalahnya dan setelah selesai dia bisa kembali menjalani kehidupannya dengan tenang."

"Baiklah, kapan anda akan membawanya, Tuan?"

"Lepas tengah malam nanti, mohon maaf saya tidak bisa mengatakan kemana saya akan membawanya karena menyangkut keamanannya."

"Baiklah. Saya mempercayai anda karena ada jaminan dari Nyonya Shirren," Ellen menatap Errland. "Saya juga turut menyesal akan apa yang terjadi kepada anda beberapa pekan silam, wajah anda..."

Errland tersenyum. "Tidak apa-apa, sedikit operasi akan memulihkannya, tetapi tidak akan saya lakukan dalam waktu dekat, saya menunggu pencakokan kulit."

US - Beautiful LiarNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ