{ ○TEN○ }

18.6K 2K 244
                                    

HAI GAIESSSSS..
HOW ARE YOU??
Ini aku udah update lagi buat kalian. Maaf yah agak lama, dan juga maaf juga kalau yang kali ini agak pendek. Karena ini tuh otakku lagi blank, tapi mau update jadi yah gini.😁😁😅

###############🌼###############

HAPPY READING!!!
Jangan lupa Vote + Comment nya setelah baca yah..🤗
🔰🔰🔅🔰🔰
______________________________________

Hati-hati, jangan mudah tertipu dengan perkataan seseorang. Karena lisan itu selalu menipu.

Kringgggggg

Bel panjang telah berbunyi, itu artinya sudah waktunya untuk semua murid SMA CAGAR pulang.

"Ok anak-anak sampai disini dulu. Besok jam saya masih ada bukan?" Tanya Pak Ahmad yang dibalas anggukan serempak dari semua siswa dan siswi di kelas itu kecuali Umbriel yang tengah menelungkupkan wajahnya dilipatan tangan yang dia taruh diatas meja.

"Kalau begitu, tugas kelompok tadi kalian kumpulkan besok. Tidak ada alasan belum siap. Karena jika ada yang belum siap, kalian tidak diperkenankan mengikuti ulangan harian minggu depan dan tidak bisa masuk ke jam pelajaran saya selama seminggu." Ucap Pak Ahmad yang membuat anak-anak muridnya menggerutu kesal.

Dia kemudian menutup pembelajarannya dan berjalan keluar dari kelas yang penuh kebisingan itu.

"Umbriel ku sayang. Lo kali ini sekelompok sama gue, jadi kerjanya di rumah lo aja yah. Karena di rumah gue lagi ada acara." Bujuk Deandra. Dia tadi ditempatkan sekelompok bersama Umbriel, Aksa, Tania, Dhavin, Kalandra, Jovin, dan juga Kavael.

"Yang lain aja deh." Tolak Umbriel.

"Jangan dirumah gue yah. Bentar mama gue mau buat arisan sama teman-temannya." Seru Aksa sebelum Deandra bertanya padanya membuat perempuan itu seketika menatap sinis ke arahnya.

"Gini aja deh Um." Deandra kembali menatap wajah Umbriel yang sekarang juga tengah menatapnya dengan alis kiri yang terangkat. "Kita buat dirumah lo, tapi lo santa gak usah kerja. Entar nama lo tetap kita tulis, soalnya dah gak tahu nih mau kerja di rumah siapa. Rumah mereka semua di pake buat acara, tinggal lo doang." Lanjutnya membujuk.

Umbriel mengerutkan kedua alisnya lalu tersenyum miring. "Ok, jangan lupa bawa kue and drink tentunya. Karena gue malas nyiapin semua itu."

Mendengar ucapan Umbriel, mereka langsung mengangguk serempak. Tapi, tak berselang lama, mereka seperti tersadar akan sesuatu membuat Umbriel terkekeh pelan.

"Eh apa? Bawa makanan? Kok kita sih? Kan yang tuan rumah nya lo, kagak ada adab lo ya." Bantah Deandra.

Umbriel menggeleng pelan, "Gak ada alasan. Pokoknya lo semua wajib bawa ma-ka-nan."

"Heh eang encok mulut kuali. Dimana-mana tuh tuan rumah yang kasih makan tamu. Bukan tamu yang kasih makan tua rumah, gimana sih lo." Sahut Tania.

"Ho'oh. Lagian nih ye.. tamu itu raja. Ingat RAJA. Berarti harus dong dilayani." Imbuh Dhavin.

Umbriel mengangkat sebelah alisnya dengan sudut kiri bibirnya. "Tamu memang adakah Raja. Tapi Raja itu juga harus tahu diri datang ke istana siapa. Istana itu juga memiliki Raja, dan ada Raja di atas Raja. Jadi tahu batasan!! Gak semua Raja akan memperlakukan tamu nya dengan baik. Termasuk gue. Beberapa tamu yang gue layani gak pernah keluar dengan nyawa di badan." Balasnya pelan sambil menatap kearah teman-temannya dan membuat mereka bertujuh bergidik ngeri.

Pfffttt

"Buahahhahaha.." Tawa Umbriel seketika pecah saat melihat wajah teman-temannya yang terlihat sangat ketakutan. "Lo pada udah kek orang penyakitan, njir."

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang