EXTRA CHAPT-2

10.7K 1.5K 1.4K
                                    

HAPPY READING!!
🙌🏻🙌🏻🙌🏻

"Bund, i will be back,"

***

"ATTA!!" Teriakan  kuat menggema di mansion keluarga Enceladus.

Atta yang namanya dipanggil langusng mendongak dengan pupil mata yang membulat sempurna. Saat ini dia tengah dia tengah duduk bersama dengan Ayahnya, para inti Wintiash, Syam, Alby, serta Dalvin untuk membahas beberapa hal.

Jangan tanyakan lagi bagaimana reaksi mereka, karena tentunya tidak jauh berbeda dengan Atta. Mereka terkejut dan juga langsung panik saat mendengar suara yang sangat mereka kenali itu.

Tanpa banyak bicara lagi, dengan serempak mereka semua langsung berlari cepat ke sumber.

"Bund, kenapa?" tanya Atta menatap Bundanya.

Namun, sedetik kemudian alis Atta berkerut dalam. Raut wajahnya yang tadi terlihat panik langsung berganti bingung.

"Kamu kenapa?" Fathi ikut bertanya sembari menangkup pipi Arzia. Dia juga bingung saat melihat istrinya itu malah tersenyum lebar. 

"Tebak aku dapat berita apa tadi," ujar Arzia yang membuat mereka semakin bingung. "Kalian juga," lanjutnya menunjuk para remaja yang berdiri dibelakang Fathi.

"Bunda dapat arisan?"

"Bunda menang taruhan?"

"Bunda menang lotre?"

"Bunda dapat paket gratis?"

"Bunda hamil?"

Celetukan terakhir yang keluar dari mulut Syam seketika membuat mereka semua terdiam dengan mata membelalaak terkejut. Bahkan Arzia sendiri yang mendengarnya pun ikut terkejut.

"Kamu hamil?" dengan ekspresi yang begitu bahagia, Fathi mengulang pertanyaan dari Syam. "Makasih, sayang. Atta dan Umbi akan dapat adik, i love you, i love you so much. Thank you, honey." Tanpa menunggu jawaban dari istrinya itu, Fathi langsung merengkuh dengan penuh kasih sayang tubuh Arzia membuat wanita itu menggeleng pelan.

Apa-apaan ini?
Kenapa malah kehamilan yang dibahas?

Tunggu, ini melenceng dari apa yang ada di otaknya sekarang.

"T-tidak, a-aku-"

"Selamat, Ta," masing-masing dari para Inti Wintiash beserta dengan beberapa sahabat yang ada disitu langsung memeluk Atta. Mereka merasa bahagia dengan berita mengenai kehamilan Arzia.

Bahkan Atta yang masih terdiam kaku langsung tersenyum lebar saat sadar. Matanya berkaca-kaca, tidak dapat membayangkan bagaimana dia akan mendapatkan seorang adik lagi yang bisa dia temani untuk segala hal seperti Umbriel.

Sedangkan Arzia, wanita itu menggeleng kuat didalam pelukan Fathi. Dengan sekuat tenaga, dia melepaskan pelukan itu kemudian menatap mereka semua yang nampak begitu bahagia.

Seketika rasa bersalah langsung melengkupi hatinya.

"M-maaf," ucap Arzia pelan yang terdengar seperti sebuah bisikan.

"Kenapa, sayang? Kamu lagi hamil, kan? Berarti sekarang kamu har-"

"Aku gak hamil!" Sela Arzia, kemudian menatap lurus kearah Atta. "Bunda gak hamil, Ta. Maaf,"

Mereka semua terdiam. Atta yang ditatap oleh Arzia dapat melihat bagaimana manik itu yang memancarkan sedikit kesedihan.

Tersenyum lembut, Atta melangkah maju kemudian memeluk Bundanya dari samping.

"Kenapa minta maaf? Bunda gak salah, gak perlu minta maaf. Kami yang salah langsung bahagia tanpa mendengarkan penjelasan Bunda," bisik Atta.

Arzia memegang lengan putra sulungnya, "i love you, and i'm sorry, Ta."

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang