HAPPY READING
jangan lupa vote+comment nya setelah baca
🎯🎯🎀🎯🎯
______________________________________Pagi hari setelah malam acara yang begitu meriah bagi orang-orang tepatnya pada Minggu pagi, menjadi hari yang begitu melelahkan. Beberapa lelaki yang merupakan Inti dari Wintiash saat ini tengah duduk di ruang makan, untuk sarapan bersama. Awal dari rencana mereka adalah mereka akan makan bersama dengan Ayah dan Bunda. Namun karena ada sesuatu yang penting, maka Ayah dan Bunda harus meninggalkan mereka sarapan sendiri walau dengan teramat berat hati.
Nasi goreng, Ayam goreng, roti serta berbagai macam makanan yang di sediakan di pagi hari ini membuat perut para lelaki itu semakin berdemo meminta untuk cepat diisi.
Aidan menarik kursi yang berada di sebelahnya kemudian dengan segera langsung mendudukinya. "Hah gila. Gue laper banget!!"
Atta yang melihat hal itu hanya dapat memutar kedua bola matanya malas. "Udah kek orang gak di kasih makan satu abad aja lo." Sinis lelaki itu yang membuat sahabat nya menyengir lebar.
Aidan mengalihkan tatapannya kembali pada makanan di hadapannya dan langsung mengambil nasi goreng serta ayam untuk dia makan dengan susu putih yang sudah menjadi kesukaannya semenjak dirinya mengikuti Umbriel.
Hmm, mengangkat nama perempuan itu aku hampir lupa. Dimana dia? Perempuan itu tidak terlihat bersama keenam Inti Wintiash pagi ini.
Bahkan Atta selaku kembarannya pun baru sadar akan hal itu. "Eh, si Umbi mana?" Tanya Atta.
Farzan serta sahabatnya yang lain mengerutkan kedua alis mereka kemudian dengan serempak mereka kedikkan bahu bersama.
"Masih di kamar kali." Sahut Enal yang membuat Atta mengangguk. Saat Atta berdiri dan hendak memanggil adiknya itu, tiba-tiba ada seorang perempuan yang muncul tepat di depan pintu dengan gaya andalannya dan outfit favorit nya.
Keenam Inti Wintiash yang sudah biasa dengan penampakan seperti itu hanya meliriknya sekilas kemudian melanjutkan sarapan mereka terkecuali Atta tentunya yang terus menatap sang adik dari atas sampai bawah.
"Lo yakin mau pake baju kek gitu?" Tanya Atta dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
Alis Umbriel berkerut. Perempuan itu kemudian menatap penampilannya. Baju, rok, sepatu, rambut yang di gerai, dan perhiasan seperti biasanya. Lalu apa masalahnya? Jangan bilang gara-gara rok nya yang kependekan.
"Kenapa emang nya? Gue kan pake celana lapis dari dalam. Emang lu kira gue cabe tahun berapa sampe pake baju pendek gak tau lapisan, heh?" Tanya Umbriel ngegas membuat Atta menahan senyumnya. "Santai aja kali, Um. Gue kan hanya nanya!!" Balas Atta.
Umbriel memutar kedua bola matanya malas. Perempuan itu lalu mengedikkan kedua bahunya dan berjalan mendekati meja makan, mengambil tempat tepat di samping Farzan yang sudah menyajikan Nasi goreng di piringnya sesuai porsi makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRITI : Strategiespiel
Teen Fiction⚠️17+⚠️ [🚧𝓓𝓲𝓼𝓲𝓷𝓲 𝓽𝓮𝓻𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓴𝓪𝓽𝓪-𝓴𝓪𝓽𝓪 𝓴𝓪𝓼𝓪𝓻. 𝓓𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓫𝓮𝓻𝓪𝓹𝓪 𝓪𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓭𝓲𝓽𝓲𝓻𝓾 𝔂𝓪. 𝓗𝓪𝓽𝓲-𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓶 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪🚧] [ sᴇʙᴀɢɪᴀɴ ᴘᴀʀᴛ ᴅɪᴘʀɪᴠᴀᴛ. ᴊᴀᴅɪ, ʜᴀʀᴀᴘ ᴅɪ ғᴏʟ...