[*TWENTY NINE*]

13.1K 1.4K 249
                                    

Marhaban Ya Ramadhan
🙏🙏🙏

HAPPY READING!!!!
.
.
.
.
.
🦋🦋🦋

Masih pada hari dimana seorang perempuan yang bernama Evie itu pindah, dan terjadi sebuah drama seperti keinginan Umbriel. Terdapat beberapa orang dilain tempat yang tengah merencanakan sesuatu.

Di dunia ini, manusia diciptakan dengan rasa penasaran yang teramat besar dan bisa di pastikan mereka tidak akan bisa menahan itu semua. Terbukti juga perkataan itu pada orang-orang yang tengah berkumpul sekarang.

Mereka merencanakan sebuah penyerangan yang tidak di tujukan untuk satu geng malahan hanya ditujukan untuk satu orang saja.

Tidak adil bukan?

Mereka bisa disebut sampah karena merasa ketakutan jika harus menyerang secara bersamaan.

Data yang coba untuk mereka cari tau tidak menghasilkan apapun, bahkan orang yang mereka sandera untuk mendapatkan semua jawaban itu pun tidak mau membuka mulut walau sudah disiksa. Sungguh kesetiaan yang tidak bisa di ragukan lagi.

Entah apa yang sudah ketua mereka berikan sampai-sampai anggotanya tidak ada yang mau berkhianat.

"Bos, lo yakin bakalan nyerang dia? Kekuatan dia kalo dilihat-lihat bahkan bisa melebihi para Inti Wintiash dan Demonfier. Gue takut kita bakalan salah langkah hanya karena satu rencana ini!!" Ujar seorang lelaki yang mencoba meyakinkan sang ketua.

Namun, bukan Aleko sang ketua Uzda namanya jika akan menerima dengan mudah saran dari bawahannya. Lelaki yang terkenal dengan sifat songong nya itu selalu saja bertindak seenaknya. Dia tidak akan mendengarkan siapapun jika rencana yang dia putuskan telah mantap menurutnya.

"It's okay. Dia hanya seorang cewek, dan gue bisa tau apa kelemahan seorang perempuan. Jadi kita akan menemukan semua jawabannya!!" Jawab Aleko, dia mengangkat sudut bibir kirinya membentuk sebuah smirk tajam. "Lagian jawaban itu akan ditemukan jika kita bisa membuka masker atau topengnya. Dan kita bisa tau apa yang sedang dia perankan sejauh ini selama berada di dalam Wintiash," lanjutnya.

Para intinya yang lain hanya bisa menganggukkan kepala mereka saja. Tidak ingin berdebat, dan tidak ingin wajab mereka terluka hanya karena pembahasan kecil ini.

Setelah selesai menjelaskan semuanya, Aleko kemudian membubarkan para pasukannya dan tinggallah dia sendiri di ruangan tersebut.

Tangannya terangkat mengambil sebuah jepitan rambut yang sudah sangat lama dia simpan.

"Tunggu gue Ragazza Rosa. Kecantikan wajah itu akan gue dapatkan sekarang, gak peduli apapun yang terjadi. Lo akan jadi milik gue, sekarang dan selamanya!!"

***

"Atta, gue mau buat acara sama anak-anak yang lain. Atur tempat boleh, ya? Soalnya gue masih harus urus sesuatu. Ada orang aneh yang sok-sok an mau buka data gue!" Suara itu terdengar diseberang sana dengan nada yang terdengar kesal saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

Atta yang mendengar hal itu pun terkejut. Siapa yang berani-berani nya ingin mencari tau tentang perempuan itu?!

"Ariel udah beraksi lagi? Or ada orang lain yang mau masuk ke permainan lo?" Tanya Atta.

"Sepertinya ini akan berhubungan dengan masa depan."

Atta mengerutkan kedua alisnya dalam, bingung dengan perkataan Umbriel. Dia bahkan menggaruk tengkun lehernya dan sesekali memukul kepalanya agar bisa memahami apa yang di katakan kembarannya itu.

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang