~47~

7K 321 6
                                    

Halooooo.. Kita jumpa lagi.. Siapa yang kemaren mendesah penasaran baca previous chapter? Hohoho.. Sorry.. Emang sengaja..

adn sorry juga kalo chap sebelumnya banyak typo,, hontou ni gomennasai ...

Ada sedikit himbauan.. kalo semisal ntar gak banyak yang liat nih GAGG.. takutnya author nanti update nya bakal lama sampe banyak yang liat komen and share..

Tapi beruhubung author baik jadi author update sedapetnya...

gitu aja ya,,

readers: Apaan sih Thor gak jelas amat..

author: Namanya juga author gaje.

....

"Maaf Fin. Aku tidak bisa menerima mu dan bayi ini..." Ungkap Niel memalingkan wajahnya tak berani menatap Fina.

"Tatap aku Niel...!!!!" Fina terdiam untuk sejenak lalu akal sehatnya menyadarkannya.

"Bagaiman bisa kau melakukan ini? Setelah menipu ku dan membuat jantungku hampir copot, kau mengatakan, kau tidak bisa menerimanya? Ku tahu..? Kau lelaki terberengsek yang pernah aku kenal."

Ia harus pergi. Ternyata Niel hanya mempermainkan perasaannya selama ini. Dan dugaan pria itu tak mencintainya ternyata benar. Air matanya bahkan tak bisa lagi menetes.

Kakinya pun melangkah pasti seiring rasa sesak yang memenuhi dadanya. Tapi berhenti kala doanya terkabulkan, ia ingin pria itu menghentikannya. Dan benar saja.

Tubuhnya di balik paksa hingga menabrak sesuatu yang keras. Itu dada bidang Niel.

"Kau mau kemana? Aku belum selesai bicara. " Niel menangkup wajah Fina yang semakin pucat karena menangis. Jujur ia tak bisa menerimanya, meski itu perbuatannya sendiri.

"Apa lagi yang harus ku dengar" Sakit.. hatinya sakit harus mengatakannya. Ia menepis tangan Niel dari wajahnya.

"..."

"Apa yang kau lakukan?" Hatinya bingung saat melihat Niel mendadak bersimpuh dengan satu kakinya.

"Aku tidak bisa menerimanya sebelum kau menjadi milikku yang sebenarnya. .." Niel mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Ingat jika penampilan Niel masih berantakan sama seperti sebelumnya.

"Fin.. Will you marry me..?" Niel menyodorkan cincin berlian berkilau di hadapan Fina. Barulah akhirnya otak jenius itu sadar, Niel melamarnya..

".. You will? or not?" Senyum Fina mengembang dan tentu saja ia menjawab,

"I will.."

Niel tersenyum puas, "Sorry..to make you cry.." Fina memeluk dan mengangkat gadis itu dengan mudahnya.

"And I'm So sorry to calling you a jer*k." Ia mengalungkan tangannya di leher Niel.

Tapi kalian tahu? Kejutan Niel ini belum selesai sampai di sini saja. Tanpa-aba-aba. Steven yang sudah mendengarkan mereka sejak tadi membawa kejutan istimewa lainnya.

Suara-suara terompet dan convetti berbunyi bahkan ada kerlap kerlip yang di keluarkan dari sana.

"Surprise.."

"You are my precious love." Kecup Niel di bibir Fina lembut. Fina tak bisa berkata-kata,, ia sangat senang sampai melupakan sesuatu di bawah sana mengerang dengan hebatnya.

Niel panik mendapati Fina menggenggam kemeja nya dengan erat. "What's wrong ..?"

"It.. hurt.." Fina memegang perutnya yang terasa melilit.

"the Baby.."Seketika ruangan itu berubah mencekm kala Niel membaringkan tubuh Fina di atas ranjang pasien. ini bukan bagian dari rencana Niel 'kan?"

Great Agent and Genius Girl ✔Where stories live. Discover now