~16~

11.7K 788 8
                                    

***

Sedikit gugup meskipun dengan seganap keberanian besar ku keluarkan. Di sini lah Kami berdiri, di ruangan Boss. Alby meminta kami untuk menemui Boss bersama, urusan pekerjaan katanya. Bukannya takut hanya saja.. suara Boss terdengar begitu memekakkam telinga saat marah.

"Tenang saja. Boss tidak akan memakanmu." Alby tersenyum kearah Fina memberinya tepukan kecil di atas kepalanya. Bahkan setelah kemrin Fina memperlakukannya dengan buruk, pria itu tetap bersikap normal seperti biasanya.

"Terima kasih Alby."

"Apa yang kalian tunggu? Siapa yang akan masuk lebih dulu ini?" Ucap Niel menyela.

"Kau saja. Kau kan the One." Gurau Lucy membuat Niel merasa menyesal menyandang codename itu.

Jadilah mereka berempat saling mendorong menentukan siapa yang akan masuk lebih dulu. Bahkan Alby yang semula bersikap sok keren di depan Fina berubah menjadi ulat dalam satu detik.

"Alby. Kau tadi berkata Boss tidak akan memakanmu." Niel menarik tangan Alby memaksanya masuk.

"Tapi aku tidak bilang Boss baik pada kita."

Fina dan Lucy, mereka saling melemparkan tatapan. Menyadari maksud tatapan Lucy padanya, Fina menggelang dengan cepat sambil menyilangkan tangan le arah Lucy.

"Tidak-tidak. Pokoknya tidak boleh." Bantah Fina dengan tegas. Yang dewasa saja takut, apa lagi dirinya yang masih kecil?
Cklek.. "Ehem." Seorang pria dengan guratan luka diwajahnya muncul dari balik pintu yang terbuka.

"B..Boss." Ucap Niel terbata, bukan hanya Niel tapi yang lain juga tercengang.

"Apa yang kalian tunggu? Masuk atau akan ku buat kalian menyesalinya." Ancam Boss membuat Alby, Lucy dan Niel menelan salivanya kasar. Fina melihat ketiganya bergantian, ia tidak tahu menahu tentang ini.

"Sudah. Ayo. Atau kau akan menyesalinya." Tarik Niel membawa Fina dibelakangnya. Tak ada pilihan lain selain menurutinya. Siapa yang  tahu apa yang akan dilakukan atasan galak itu.

...

"Jadi kalian sudah menyepakati siapa yang akan ikut operasi ini? Kalian bisa meminta pengganti jika memang tak bisa melakukannya. Tapi tentu saja itu akan menurunkan harga diri kalian saat permintaan ini datang untuk kalian."

Untuk sejenak Boss seolah memberikan harapan pada kami lalu sejenak kemudian membuat kami tak punya pilihan lain.

"Jika boleh aku menyarankan Alby dan Fina."

"Ke.. kenapa harus kami?" Tanya Fina gelagapan saat kembali dipasangkan dengan Alby.

"Tentu saja karena sikap Alby yang seperti itu akan mudah untuk diterima dan Fina, kebetulan umur kalian sama, pasti akan lebih mudah berbaur dengannya." Niel menjelaskan sambil menyilakan kedua tangan.

"Ta.. Tapi."

"Kedengarannya tidak buruk juga." Sambar Alby menyetujui. Lagi pula melalui operasi kali ini mereka akan bisa terjun ke lapangan melihat dunia luar yang normal. Fina hanya bisa meratapi nasibnya ditangan kedua lelaki itu.

"Lucy.. katakan sesuatu.." Rengek Fina meminta bantuan yang tersisa.

"Tentu saja." Kawab Lucy menyunggingkan senyumnya.

"Aku akan mengubahmu agar sesuai dengannya." Lucy juga? Fina sudah pasrah saat tak ada satupun yang memihaknya. Ia tak ingin bergaul dengan anak seumuran yang berada jauh diatasnya.

"Kalau begitu sudah diputuskan. Five and GG yang akan melakukannya. Selamat bersenang senang." Boss melambaikan tangan ke arah mereka dengan senyum evil terpampang jelas diwajahnya.

Great Agent and Genius Girl ✔Where stories live. Discover now