~39~

5.6K 366 11
                                    

Ada yang tahu gak kira-kira part ini bakal cerita apa? Klo bener hebattt..

Oke.. dak usah banyak basa basinya., Cap Cuss aja yokk..

...

"Sudah Ku duga kau masih marah kan?" Tuding Nathan tahu. Itu memang benar.

"Kau benar, lalu apa yang akan kau lakukan untuk membayarnya?" Tanya Fina belum keluar dari mobil. Ia masih menunggu kampus lumayan sepi. Tidak mungkin baginya untuk keluar dari mobil mewah bersama seorang pria tampan yang berstatus Pamannya itu kan?

Nathan tampak berpikir keras menyiapkan sesuatu untuk Fina. Mobil? Pasti di tolak.
Bunga? Itu terlalu sederhana.
Coklat? Itu sudah biasa. Apartement? Tidak-tidak.. Ia hanya ingin melihat Fina ada di jangkauannya saja.

"Kalau begitu ..."

"Tidur..Biarkan aku tidur nyenyak malam ini sampai  besok.. ingat.. FULLL.." Ujar Fina penuh penekanan. Ia baru saja memotong Nathan hingga pria itu lupa apa yang akan di katakannya.

Tapi Nathan justru santai.."No-No.. Malam ini kita ada pesta dan kau harus menghadirinya. Aku tidak menerima penolakan darimu lagi." Nathan berkacak pinggang, menyombong.

"Ini tidak adil. Kau tahu aku tidak bisa melawanmu kan?" Fina pasrah. Ia sangat menyayangi Nathan layaknya Nathan menjaga dirinya selama ini. Mungkin ada sesuatu di masa lalu yang membuatnya berubah pikiran. Entahlah... siapa yang tahu.

"Aku tahu kau selalu bisa jadi kesayanganku." Usap Nathan gemas di pucuk kepala Fina.

"Aku akan memastikan identitasmu tak akan keluar." Janjinya.

"Sudah cukup. Kau harus pergi atau kau akan terlambat nanti." Henry menyela dan melepas tangan Nathan dari Fina bukan karena cemburu tapi tulus atau Fina akan terlambat untuk hari pentingnya.

Fina menurut dengan tenang jika untuk Henry. Ia mengangguk mengerti dan meninggalkan keduanya. Tak lupa kecupan singkat di pipi Nathan tak pernah absen. Itu sudah jadi kebiasaanya sejak dua tahun yang lalu.

"Henry.. sepertinya aku akan mati dengan tenang hari ini,.." Ucap Nathan sembarang. Ia tak sanggup harus menghadapi serangan keimutan Fina yang bahkan beranjak dewasa kini.

"Kau gila." Balas Henry tak peduli.

Back To The Fina.

Gadis cantik dengan segudang pesonanya melangkah masuk ke sebuah Universitas ternama, itu adalah Oxford University. Tempat ribuan orang berbakat mengasah ilmunya hingga ke taraf Internasional. Dan Fina adalah salah satunya. Di tahun keduanya ia sudah menyelesakan kelasnya dengan sempurna. Jangan remehkan gadis jenius satu ini.

Fina berjalan fokus memandangi pohon chery yang berbunga. Ia terpesona. 

Mungkin kali ya ada pohon cherry di oxford..  entahlah.. author juga tak tahu..😅

Dan di saat yang bersamaan Ia mencium aroma yang sangat memikatnya. Namun saat ia akan melihat apa itu,,, "Brukk" Buku yang di pegangnya tergelincir dan akhirnya terjatuh.

"Fina..." Sentak pria mermanik amber berjalan mendekat.

Hayooo..  siapa tu?😆
Au ah gaje authornya.

"E...Ethan...Maaf.. aku tidak sengaja menjatuhkannya." Fina bergegas membereskan bukunya di bantu Ethan, teman baiknya. Mata amber itu benar-benar mengingatkannya pada sesorang.

"Ada apa? Tidak biasanya kau begini." Sambung Ethan. mereka lama karena ada serakan kertas yang tercerai berai di lantai.

Tap Tap Tap.. Fina mendengar derap kaki yang begitu angkuh. Ia menoleh ke belakang dan hanya menemukan dua pria dengan tinggi serupa dan gaya khas kantoran.

Great Agent and Genius Girl ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant