37

2.7K 215 15
                                    

"jin hyung kau mau kemana?!!" teriak jimin berlari menyusul jin yang tergesa gesa akan pergi keluar dorm.

"aku akan ke rumah sakit sekarang" ucap jin tetap berjalan menghiraukan jimin dan member bts lainnya yang mengikutinya dibelakang.

"hei hyung, tahan dirimu sebentar kita tidak boleh gegabah diluar sana banyak paparazzi dan juga sasaeng" kali ini jungkook yang berbicara sambil menahan tangan seokjin.

"masa bodoh dengan mereka semua, kau tidak lihat berita tadi?! irene diracuni dan entah bagaimana kondisinya sekarang. bagaimana bisa aku tetap santai berdiam diri disini?" ucap jin sedikit menaikkan nasa bicaranya, wajahnya sudah memerah menahan emosi. ia tidak bisa tenang saat ini, nafasnya tidak karuan dan pikirannya kalang kabut mengkhawatirkan kondisi irene.

"setidaknya kita harus menunggu manajer nim dulu, aku sudah menghubunginya dia sedang perjalanan kesini. kita semua pasti akan kesana tapi dengan manajer nim. jika hyung nekat kesana sendiri, maka kondisi akan semakin rumit dan kedepannya kau tidak akan bisa menjenguk irene ssi ke rumah sakit" jelas namjoon.

jin menghembuskan nafas pasrah dan mengacak rambutnya kasar, mencoba menarik nafas untuk menenangkan dirinya.

tak beberapa lama kemudian sang manajer pun datang ke dorm, jin dan member bts lainnya segera berangkat menuju rumah sakit tempat irene berada. tentunya setelah memastikan semua kondisi aman dan terkendali.

"bagaimana keadaan irene sekarang?" tanya jin ngos ngosan mengatur nafas karena sehabis berlarian menuju lantai dimana ruangan irene berada.

"buruk. sekarang kondisinya sedang kritis, dokter masih memeriksanya lebih lanjut" ucap manajer red velvet.

mendengar itu, jin langsung terduduk lemas. ia benar benae tidak ingin terjadi apa apa dengan irene. ia melihat sekitarnya, kondisi sangat kacau, semua orang nampak khawatir. manager pribadi irene sedari tadi terus mencoba tenang, terlihat sekali raut wajahnya pucat dan berkeringat, sementara manager yang lainnya sedang telfon dengan seseorang yang jin asumsikan sebagai orang dari SM. member red velvet juga terlihat sedih dan khawatir, mata mereka berkaca-kaca bahkan seulgi dan yeri sudah menangis. di luar sana juga banyak sekali reporter dan wartawan yang berdatangan untuk meliput berita, karena kondisi sedang tidak kondusif maka pihak manajemen tidak membolehkan siapapun untuk ke rumah sakit kecuali keluarga dan member rv. bahkan beberapa artis baik diluar SM maupun didalam yang ingin menjenguk irene harus mengurungkan niatnya sampai beberapa hari kemudian.

"sial, bagaimana kita bisa kecolongan begini. apa gunanya memiliki banyak bodyguard jika tidak bisa menjaga satu member saja, terlebih dari seorang gadis!!" bentak kepala manager redvelvet kepada ke 3 manager red velvet yang lain dan juga kepada kepala bodyguard red velvet.

"maaf kan kami tuan, saat itu kondisi benar benar ramai dan tidak kondusif. saat kami tahu ada yang memberi minuman pada irene ssi, kami tidak mengambilnya karena irene ssi sudah meminumnya dan biasanya juga tidak terjadi apa apa..." jelas kepala bodyguard sambil menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah.

"biasanya biasanya!! hanya itu alasan yang bisa kalian katakan!"

"maaf menyela kepala manager, tapi tolong jangan memperkeruh suasana, jika kau ingin memarahinya nanti saja, ini sedang dirumah sakit." ucap jin menengahi karena ia merasa kasihan dengan orang orang yang menjadi sasaran kemarahan sang kepala manager.

"maaf seokjin ssi, tapi aku rasa ini juga bukan tempatmu untuk berbicara sepertu itu sekarang. ini adalah urusan management kami, dan bagaimanapun juga yang meracuni irene itu adalah fans kalian"

mendengar pernyataan sang kepala manager, member bts dan rv pun tersentak, "apa maksudmu itu fans kami?" tanya suga merasa tidak terima jika semua kesalahan ini seolah ditimpalkan ke mereka. niat mereka kan baik ingin menjenguk irene karena khawatir, kenapa malah seolah disalahkan?

"kami sudah menyelidiki identitas pelaku, seorang gadis sekolah menengah atas dan dia adalah salah satu member bts bar. dia bukan fans biasa, tapi fans loyal kalian." ucap sang kepala manager sambil memberikan foto gadis itu kepada member bts.

"hyung, bukankah dia gadis yang selalu ke fansign kita?" ucap jungkook
"dia juga selalu ke concert kita, dan acara acara lainnya. aku masih ingat ketika dia meminta foto kepada kita" lanjut jhope.

"sekarang ia sudah ditangkap polisi, dan kami tidak berniat membiarkannya lolos begitu saja meskipun ia masih pelajar ataupun keluarganya kaya. sebaliknya, kami akan mengungkapkan identitasnya kepublik serinci-rincinya. bagaimanapun yang ia lakukan adalah percobaan pembunuhan terlebih ini kepada seorang irene. kalian tentu tau seberapa besar dampak irene bagi masyarakat."

namjoon menghembuskan nafas pelan, memang benar ia adalah fans loyal bts, gadis itu juga cukup populer dikalangan fans fans lainnya. ini tidak akan berakhir dengan baik. pikir namjoon.

"lalu sekarang apa pointmu? kau mangancam kami?" tanya suga dengan frontalnya. ia tahu fans nya salah, ah tidak ia tidak mau mengakui seseorang yang sejahat itu sebagai fans nya, tapi member bts juga tidak pantas untuk disalahkan karena itu adalah hal diluar kendali mereka sendiri. suga tahu seberapa dicintainya irene dikorea, dan ia tahu apa maksud tersembunyi dari kepala manager itu, yang jelas bukan hal yang baik dan ia sukai.

"oh maaf, aku tidak bermaksud mengancam. aku hanya mengingatkan hyung tertuamu ini. ah atau bisa kubilang kekasih mediaplay irene ini, agar tau dimana posisinya saat ini. semua kekacauan ini kan juga kita sama sama tahu berasalnya dari mana. tidak cukup membuat irene menderita dengan mengurung diri dan terus terusan menyalahkan dirinya sendiri, sekarang malah membuat ia kritis dan hampir mati keracunan."

perkataan kepala manager itu sukses menembus hati seokjin, ia makin merasa bersalah. ia ingin marah tapi yang dikatan kepala manager itu ada benarnya, semua hal ini adalah salah jin, ia meremehkan paparazzi dan dengan satainya terus menerus bersama irene meski wanita itu menolak.

"cukup! jangan karena kau kepala manager kau jadi seenaknya berbicara seperti itu. memang kau siapa? kau tidak dekat dengan irene unnie. kau hanya memantaunya dari balik telfon saja, hanya kami member red velvet dan ke 3 manager saja yang mengetahui penderitaan irene unnie, jadi kau jangan sok tau! kami yang dekat saja tidak berbicara lancang dan tidak sopan sepertimu, bisa bisanya kau yang bukan siapa siapa bersikap arogan seperti itu" sahut joy tiba tiba, yang tentunya membuat orang orang terkejut. air mata sudah mengalir dari matanya, bahkan ia sudah menahan agar tidak terbawa emosi tetapi pria tua didepannya ini memang tidak bisa ditoleransi, selalu arogan dan bertindak semaunya kepada member red velvet dan orang sekitarnya.

"lebih baik sekarang kau pergi saja dari sini, kau semakin membuat suasana menjadi rusuh"

mendengar itu, sang kepala manager hanya mendecih, "yang harusnya kalian usir itu para tamu tak diundang ini, bukan aku. ingat, akulah yang menentukan masa depan grup kalian" ucapnya sambil menunjuk bts sebagai tamu tak diundang.

"yang menentukkan masa depan kami adalah kami sendiri, ceo, dan lee sooman. bukan kau. pergi sebelum kami memanggil satpam dan bodyguard" ucap yeri menatap tajam kearah kepala manager.

pria tua itu sudah akan menjawab ucapan yeri dengan kalimat arogan lainnya, tetapi tidak jadi ketika ia menyadari bahwa semua orang melihatnya dengan tatapan benci tak suka dan seolah olah mau melemparnya dari jendela. dengan amarah ia pun berbalik dan berjalan pergi meninggalkan rumah sakit.










































































































yea balik lagi, kemarin nggak jadi update soalnya kehabisan kuota hehehe. lanjut update lagi kalau votenya udah lebih dari 100 ya, see you😘😘😘

Our Ending ; jinreneWhere stories live. Discover now