36

2.5K 191 10
                                    

frustasi, sedih, marah, kecewa, irene benar benar merasakan itu semua sekarang. ia merasa dapat meledak kapan saja. usaha nya selama bertahun tahun untuk menjaga kestabilan karir red velvet kini sudah sia sia karena hal yang bahkan tidak benar. ia merasa menjadi leader yang tidak berguna, yang berperan penting untuk menjaga nama baik grup adalah leader, ia merupakan panutan, tapi lihat sekarang, ia adalah yang merusak nama mereka sendiri sebagai leader. terhitung ini sudah 2 minggu red velvet tidak melakukan aktifitas apapun karena agensi memblokir scedhule mereka begitupun dengan bts. hal ini untuk mengulur waktu agar perhatian publik mereda, tapi tampaknya hal itu tidak berguna karena semakin hari berita tentang irene dan jin semakin banyak diperbincangkan bahkan di stasiun televisi.

terlalu hanyut dalam pikirannya sendiri, irene sampai tidak sadar jika sedari tadi ada wendy yang memperhatikan irene. wanita bermarga son itu memutuskan untuk menjulurkan tangannya ke lengan irene dan membelainya perlahan, "irene unnie"

"hm?" irene tersadar dan menoleh ke arah wendy, "ada apa wen?" tanya irene.

"unnie harus bersiap siap, kita akan ke bandara sebentar lagi"

irene mengkerutkan alisnya melihat bingung ke arah wendy,"huh? bandara?"

"kita akan ke jepang untuk acara festival musik" ucap wendy masih tersenyum hangat ke arah irene.

irene baru ingat bahwa hari ini merupakan scedhule pertama mereka setelah kabar itu. irene merutuki dirinya sendiri, bagaimana ia bisa lupa dan lalai seperti ini, biasanya ia adalah orang pertama yang selalu tahu apapun jadwal red velvet dan tidak pernah melupakannya. skandal itu benar benar merusak semuanya. batin irene.
ia sedikit lega karena itu di luar korea setidaknya paparazzi tidak akan membututi nya.
































dan ternyata ia salah, baru sampai dibandara saja sudah terlihat banyak sekali kumpulan reporter dan wartawan yang menunggu kehadiran mereka. biasanya reporter dan wartawan memang ada, tetapi hanya sedikit dan lebih banyak fansite. namun sekarang bisa dilihat sebarapa banyaknya reporter dan wartawan yang sudah menunggu red velvet-- lebih tepatnya irene. seperti presiden yang akan datang saja. batin irene tak suka dengan keramaian itu.

"irene ssi, bagaimana tanggapan anda tentang skandal berita dengan bts jin?"

"apa kalian benar benar terlibat hubungan? banyak yang bilang bahwa ini adalah media play, bagaimana menurut anda?"

"irene ssi tolong jawab pertanyaan kami, banyak sekali fans yang merasa kecewa dengan kabar ini apa yang anda akan lakukan?"

sedari tadi irene terus berusaha mengabaikan pertanyaan reporter reporter yang terus sahut menyaut. jika bukan untuk imej grup dan dirinya sendiri, ia pasti sudah menampar dan menjawab dengan sarkas ke arah reporter reporter itu. moodnya benar bebar buruk sejarang, ditambah disana ada wartawan dispatch. irene berusaha dengan keras untuk tidak menunjukkan emosinya dan mempertahankan wajah datarnya.

saat sedang menunggu jam keberangkatan pesawat mereka, ada seorang gadis yang menghampiri irene.
"irene ssi, apapun yang terjadi kami akan selalu percaya dan mendukungmu. we will be okay. reveluv sangat mencintaimu tidak ada yang kecewa denganmu, percayalah" ucap gadis itu sambil tersenyum, "ini minumlah tehnya, kau terlihat suntuk dan lelah. kalau begitu aku pergu dulu sampai nanti" lalu gadis itu berlalu pergi begitu saja.

irene merasa bebannya sedikit berkurang karena kalimat gadis itu, ia memandang minuman yang ditinggalkan gadis itu sebelum akhirnya memutuskan untuk meminumnya. toh dia merasa haus, dan managernya sedang telfon dengan orang penting. member rv yang lain juga sedang membeli roti disebrang sana.
tidak apalah sesekali menerima pemberian minuman dari penggemar, gadis itu juga tidak terlihat seperti haters, ataupun sasaeng.

setelah meminum teh itu, irene merasa pusing dan mual, wajahnya juga menjadi pucat. tanpa sadar ia memuntah kan darah. semua orang sangat terkejut termasuk member rv dan para manajer yang langsung memegang tangan irene untuk membantunya. beberapa detik kemudian irene merasakan pandangannya semakin kabur dan kemudian semua menjadi gelap.

semua orang yang melihat kejadian itupun menjadi panik, dari fansite, orang bandara dan para reporter apalagi dengan member red velvet dan manager mereka. beberapa pihak bandara dan bodyguard segera mengamankan kondisi agar tidak makin ruyam.

"ayo kita bawa irene ke rumah sakit sekarang juga! cepat!" perintah sang manager.







































































































































































































































lanjutan updatenya besok yaa, janji gak boong heheheheheh. udah di draft tinggal upload aja :) stay healthy and be safe everyone, love you all banyak banyak

Our Ending ; jinreneWhere stories live. Discover now