25

2.9K 243 10
                                    

setelah puas mengeluarkan kekesalannya, irene secara otomatis sadar dan kembali lagi ke dirinya yang biasanya. dengan cepat ia melepaskan pelukan jin, begitupun dengan jin. setelah irene menyelesaikan rentetan kekesalannya selama 30 menit, kesadaran jin entah kenapa kembali dengan volume yang lebih besar.

mereka sama sama terkejut dengan fakta bahwa mereka sudah berpelukan selama 30 menit lamanya, hanya dengan dua kali pertemuan pribadi diluar kehidupan sebagai idol.

"maaf, aku tadi lancang memelukmu. aku hanya mau menenangkan saja" ucap jin sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "n-ne, aku juga minta maaf bajumu jadi basah" irene mengusap air matanya sambil membenarkan kaca mata yang ia pakai. "ini bisa kering nanti" ucap jin.

setelah itu mereka kembali duduk dan mulai membicarakan soal project kampanye. sejujurnya semenjak adegan pelukan tadi, suasana mereka menjadi sedikit canggung dan masing masing seperti tidak bisa menatap mata satu sama lain. hingga menjelang senja, jin mengantar irene kembali ke dorm nya-- terulang kembali kejadian saat itu. dimana irene bersikeras akan kembali sendiri, dan jin yang menolak karena merasa bertanggung jawab sudah menyuruh irene datang. pada akhirnya, jin mengantar irene pulang ke dorm red velvet.

"apa kau akan memaafkan mereka?" tanya jin ketika mobilnya sudah berhenti tepat di depan dorm rv. "entah, sulit bagiku untuk melupakan perasaan kecewaku. tapi berkat kau aku sepertinya sudah tidak marah seperti tadi" jawab irene. "baiklah, tak apa. tenangkan saja dirimu dulu dan coba pikirkan tentang hal ini lagi, tapi jangan terlalu memaksakan diri" irene menganggukan kepalanya pertanda setuju dengan ucapan jin, sesaat kemudian ia berpamitan dengan jin dan segera turun dari mobil pria itu lalu berjalan masuk ke dormnya. suasana dorm nya terlihat sepi, tapi irene tahu bahwa mereka semua pasti sedang berkumpul di kamar seulgi dan wendy. ia tidak mempedulikannya dan berjalan masuk ke kamarnya untuk beristirahat.

🐰🐰🐰🐰🐰

20 menit setelah mengantar pulang irene, jin sekarang sudah sampai di dorm bts dan sedang memarkirkan mobilnya. ia memasuki pintu dorm nya dan sudah disambut dengan ke enam member bts yang sepertinya memang menanti ceritanya tentang irene. "hyung, bagaimana tadi?" tanya jungkook. "ya begitulah, irene sudah lebih tenang tapi ia masih merasa kecewa. semua member red velvet tau bahwa kau dan yeri sedang dekat, hanya irene yang tidak tau dan itu membuatnya lebih kecewa dan sedih" jawab jin sambil ikut duduk bersama member bts yang lainnya.

"apa? hanya irene saja yang belum tau? jungkook.. kalian benar benar kelewatan, jadi semua member red velvet sudah tau tentang kalian, dan hanya irene saja yang tidak tahu?" tanya jimin yang menoleh ke arah jungkook.

"kami tidak berpacaran, kami hanya memutuskan untuk pergi keluar bersama seperti yang dilakukan jin hyung dan irene nuna. kenapa itu menjadi masalah? hanya karena kami yang termuda, haruskah semua urusan kami kalian ketahui? bahkan saat orang tua kami tidak mengetahui dengan detail" jungkook menatap hyung hyung nya dengan frustasi, rambutnya berantakan dan matanya memerah.

"jungkook ini berbeda. aku dan irene bertemu tanpa kami rencanakan, dan aku membawanya pergi ke tempat yang tidak mungkin ada orang yang bisa membocorkan itu. sementara kau dan yeri pergi ke sungai han. betapa cerobohnya kalian, siapapun bisa mengenali kalian"

"sudah berhenti berdebat" ucap namjoon menengahi, "yang terpenting sekarang irene sudah sedikit tenang, dan jungkook.. kau tidak boleh menemui yeri beberapa hari ini, kau tau situasinya sedang tidak baik. aku tidak ingin kau bertindak ceroboh"

jungkook hanya diam sambil menatap ujung sepatunya. semua member bts yang lain pergi menuju kamar mereka masing masing kecuali taehyung.

"hei, kau marah?" tanya taehyung.

"tidak juga, hanya kesal dan merasa tidak adil" jawab jungkook.

"mau kubantu mendapat keadilan?"
ucap taehuung sambil memamerkan smirk nya dengan satu alis terangkat.

🐰🐰🐰🐰🐰

jam sudah menunjukkan pukul 10 malam yang sudah pasti semua member red velvet sudah pulas dalam tidur mereka masing masing, setidaknya itu yang dipikirkan irene saat ini.

setelah merenung lebih dari 4 jam, entah kenapa perasaan dan otak nya benar benar tidak sejalan kali ini. tidak ada yang mau mengalah dan membuat dirinya bingung.

irene keluar kamarnya berniat mengambil segelas minuman di dapur untuk menenangkan dirinya sejenak.

"unnie"

irene tersentak kaget saat sebuah suara menyapa pendengarannya. ia menoleh dan remang remang ia melihat seorang wanita dibelakangnya. walau gelap, irene tentu hafal suara siapa itu.

"kenapa?" tanya irene singkat.

"aku ingin bicara"

"lain kali saja yeri, aku benar benar lelah dan akan kembali ke kamar" ucap irene hendak berlalu pergi, namun kedua tangan yeri menahan nya, "kumohon" pintanya. irene menghembuskan nafasnya pelan, ia menuruti permintaan yeri dan sekarang mereka sedang berada di meja makan duduk berhadapan.

"sebelumnya aku minta maaf karena tidak bilang soal ini. aku hanya.. tidak ingin memberitahu sesuatu yang tidak jelas. aku mulai dekat dengan jungkook saat acara mama kemarin, ia menghubungiku dan minta maaf soal di backstage ketika dia menyenggolku. entah kenapa lama kelamaan kami jadi berbicara banyak hal dan rasanya sangat menyenangkan, sampai aku sadar bahwa aku jatuh cinta padanya" jelas yeri sambil memainkan kukunya.

"kau sedang dalam masa pubertas dan emosimu tidak menentu." ucap irene yang mendapat gelengan yakin dari yeri, "tidak, kali ini aku serius" yeri menatap mata irene lekat lekat seolah menyampaikan emosi apa yang ia rasakan saat ini. "tidak peduli berapa kalipun aku menganggap aku ini sedang labil dan hanya cinta monyet saja, perasaanku benar benar mengatakan hal yang berbeda. ini sama persis seperti rasa suka, hanya terasa lebih dalam dan dewasa."

"jadi kalian sudah berpacaran dan saling mencintai satu sama lain?" tanya irene.

"tidak juga. kami tidak dalam hubungan apapun. hanya senior dan junior mungkin?"

irene mengerutkan alisnya, "tapi tadi kalian berkencan"

"tidak, itu bukan kencan. kami hanya pergi berjalan jalan saja sebagai teman"

irene memperhatikan yeri dengan seksama, ia tahu betul bahwa dibalik senyuman yeri itu, ada harapan lebih didalamnya soal jungkook dan suatu hal yang membuatnya sedikit sedih.

jadi anak ini benar benar jatuh cinta rupanya.

"sekarang kau sudah mau menginjak 20 tahun, yang artinya kau akan menjadi dewasa. aku harap bukan hanya umurmu saja yang lebih dewasa, tapi pola pikir dan tindakanmu. kau tetap harus berhati hati, baik dengan media, fans, ataupun dengan perasaanmu terhadap jungkook. tinggalkan saja bila tidak ada peningkatan, sebelum perasaanmu semakin rumit" irene berdiri dari duduknya sambil membawa gelas minum nya, berjalan masuk ke kamarnya.

yeri hanya bisa terdiam,
tinggalkan saja bila tidak ada peningkatan, sebelum perasaanmu semakin rumit. kalimat irene itu begitu membekas untuk yeri. ia berpikir kembali ke masa masa sebelum hari ini. jungkook memang baik dan perhatian, tapi sejauh ini jungkook tidak pernah melakukan sesuatu untuk memajukan hubungan mereka. semua terasa sama dari awal. ketika yeri sedikit membahas tentang mereka, jungkook akan langsung mengalihkan topik itu.

yeri memejamkan matanya lelah sambil memijat pelan pelipis nya. semua begitu sulit baginya, entah kehidupan sebagai idol, atau kehidupan sebagai dirinya sendiri.

Our Ending ; jinreneWhere stories live. Discover now