Disana juga terlihat Daniel dan El yang sedang bersiap.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka tampak shining, simmering,  splendid tanpa setelan seragam sekolahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka tampak shining, simmering,  splendid tanpa setelan seragam sekolahnya.

Dan pria yang baru saja tiba dengan motor yang pernah Lyra tumpangi sebelumnya, terlihat paling bersinar disana. Apalagi saat pria itu membuka helm nya, membuat tepuk tangan dan riuh suara penonton terdengar semakin menggema.

Dia—Chandra

"Dia ngecat rambutnya?" Gumam Lyra, yang masih bisa terdengar oleh Zura

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia ngecat rambutnya?" Gumam Lyra, yang masih bisa terdengar oleh Zura.

"Tradisi dia kalau mau balap, katanya biar keren aja," Saut Zura, dibalas anggukkan pelan dari Lyra.

'Bahkan kebiasaan Chandra pun dia tau?' Lyra tersenyum miris untuk dirinya sendiri.

"Zura? Gue ke toilet dulu ya,"

"Mau gue anter?"

"Gak usah, gue tau kok tempatnya, tadi gue sempet lewatin," Zura mengangguk mengiyakan.

-----------------------------------------------------------

Lyra menyusuri sebuah lorong untuk sampai ke toilet, jaraknya cukup jauh dari tempat dia menonton balapan.

"Lyra!" Suara berat yang memanggilnya menggema di sepanjang lorong sepi itu. Lyra refleks menoleh, dan disana dia melihat sosok Chandra menghampirinya.

 Lyra refleks menoleh, dan disana dia melihat sosok Chandra menghampirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah gue duga lo bakal dateng,"

"Kalau bukan karena Zura, gue gak mungkin ada disini," Chandra berdecih mendengarnya, dan melangkah semakin dekat pada Lyra, hal itu membuat gadis didepannya otomatis melangkah mundur.

Skakmat. Punggung Lyra membentur dinding dan tidak bisa lagi melangkah kemanapun. Sebelah tangan Chandra benar - benar mengunci pergerakkannya.

Terkikisnya jarak itu membuat Lyra refleks memejamkan matanya erat, yang dia rasakan hanya kalor tubuhnya yang semakin memanas, dan aroma tembakau dari tubuh pria dihadapannya.

Chandra—merokok?

Dia benci fakta ini.

Sapuan napas Chandra semakin terasa diwajahnya. Lyra tercekat saat ujung hidung mereka bersentuhan, membuat gadis itu seketika berhenti bernapas. Entahlah, dia jadi lupa bagaimana caranya menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida di tubuhnya.

'Brengsek! Kenapa gue cuma bisa membeku ngerasain ini semua?!'

"CHAN! PHOENIX UDAH DATENG!" Seru Jeje di ujung koridor, membuat Lyra refleks mendorong Chandra.

"Sorry gue gak tau, kalau kalian lagi skidipapap," Ucap Jeje sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Melihat Chandra yang menatapnya tajam membuatnya lari terbirit meninggalkan mereka.

"DANIEL! EL! BENTAR LAGI KITA PUNYA PONAKAN!" Suara Jeje menggema berbaur tawa yang terdengar semakin menjauh.

Atensi Chandra beralih pada Lyra yang masih mengatur napasnya dengan pipi yang memerah, dia terkekeh melihatnya.

"Makasih udah dateng," Bisik Chandra tepat di depan bibir Lyra.

Tanpa mereka sadari, seorang pria sedang bersembunyi dibalik tembok. Cukup lama—hingga menyaksikan semua yang terjadi, dia menyeringai sebelum akhirnya pergi dari persembunyiannya.

"Tunggu gue jadi pemenang," Ucap Chandra lagi sebelum melenggang pergi.

Lyra jatuh terduduk ketika Chandra melangkah pergi dengan wajah tanpa dosa. Lagi - lagi jantungnya dibuat berdetak tak karuan oleh pria itu.

Lyra menatap punggung tegap Chandra dari belakang, menyumpahinya dengan sumpah serapah.

"Dasar buaya cap badak! Brengsek- Bajiangan-Biadab-Chandra!"

Butuh waktu lima menit untuk Lyra bisa bernapas normal, sebelum akhirnya dia bangkit dan cepat - cepat pergi ke toilet.

Semoga Zura tidak bertanya macam - macam karena dirinya yang pergi terlalu lama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tebeceehh

Aku gak liat aku pake hedset 🙈

Don't forget! Touch vote and comment please 💕

Terimakasihh..

Ciyuu 💕

PLAYFUL LOVE | PCYWhere stories live. Discover now