41

960 106 16
                                    

Peringatan bahwa ini bukan cerita gs, ini Baekhyun real laki-laki.

Baekhyunnya kan udah cantik:')

!!!Bahasa baku!!!

^•^Selamat Membaca^•^

¤¤¤

Baekhyun menghela nafasnya bersamaan dengan Xiumin yang baru saja kembali meneteskan air matanya. Jongdae berdiri tepat di samping Xiumin, tangannya memeluk Xiumin dari samping bermaksud menenangkannya.

Baekhyun akhirnya memberitahu Xiumin. Xiumin terkejut mendengarnya, lalu ia langsung menuju negara dimana adiknya itu dimakamkan. Kini mereka baru saja dari makam Tao.

"M-maafkan aku, Hyung." ucap Baekhyun, ia ikut menangis.

Xiumin menengok Baekhyun yang mengambil duduk berjarak dengannya. Lelaki itu menghapus air matanya lalu tersenyum pada Baekhyun yang masih menunduk. "Ini bukan salahmu, ini takdir." ucap Xiumin menenangkan Baekhyun, meskipun sebenarnya dirinya pun tidak tenang.

Baekhyun menengok Xiumin yang masih tersenyum padanya. Baekhyun kemudian kembali menunduk. "Aku rasa Tao sudah menebak hal ini sejak dulu," Xiumin mengalihkan pandangannya. Tatapan kosong tertuju ke arah bawah. "Itulah alasannya mengapa Tao menyuruhku untuk cepat menikah, dan tinggal berpisah dengannya," lanjutnya. Baekhyun hanya diam, ia tidak tau harus merespon seperti apa.

Jongdae pula tidak ikut berbicara selain menenangkan Xiumin. Jongdae memang telah diberitahu semuanya, namun untuk ikut campur rasanya itu sangat salah. Karena Jongdae hanya tau cerita tanpa mengalaminya.

Xiumin menatap Jongdae. "Ayo pulang," lelaki itu beranjak. Mendengar itu Baekhyun terkejut, ia ikut beranjak. "Secepat itu, Hyung?" tanya Baekhyun.

Xiumin mengangguk. "Berlama-lama disini hanya akan membuatku terus bersedih," jawab Xiumin sekaligus menjelaskan.

"Biarkan aku antar,"

"Tidak perlu, Baek. Aku tau kau sibuk," sahut Xiumin.

Baekhyun menatap Xiumin, tiba-tiba saja Baekhyun memeluk erat tubuh Xiumin. "Maafkan aku, Hyung. Aku benar-benar─" Baekhyun tidak mampu untuk melanjutkan ucapannya.

Xiumin memeluk Baekhyun. "Baekhyun, kau tidak salah. Ini takdir, kau tidak bisa terus menyalahkan dirimu sendiri," ujar Xiumin.

Baekhyun melepas pelukannya, dan menatap Xiumin. "Sungguh Hyung tidak ingin ku antar?" tanya Baekhyun mengulang tawarannya. Xiumin mengangguk. "Sungguh. Kau kembalilah bekerja," jawab Xiumin.

Xiumin menatap Jongdae. "Ayo," Jongdae mengangguk. "Baekhyun, kami pulang dulu," Baekhyun tersenyum dan mengangguk. "Kalian hati-hati,"

Xiumin melambaikan tangannya pada Baekhyun. Baekhyun tersenyum dan ikut melambaikan tangannya. Setelah itu Jongdae dan Xiumin memasuki taksi dan taksi melaju.

Baekhyun menghembuskan nafasnya. Ia menatap ke arah makam karena memang mereka tadi belum jauh dari makam. Baekhyun memejamkan matanya untuk beberapa detik, setelah itu ia melangkah menuju mobilnya.

Baekhyun langsung menduduki kursi supir ketika ia sudah memasuki mobilnya. Sebelum melaju Baekhyun membenarkan posisi kaca dalam mobil yang digunakan untuk melihat keadaan belakang mobil. Namun tatapan Baekhyun berhenti ketika menatap kaca tersebut, Baekhyun sangat terkejut, lelaki itu langsung menengok ke arah kursi belakang.

"K-Kris," Baekhyun tiba-tiba saja merasa suasana menegang. Tatapan Kris padanya sangat tajam. "Ap-apa yang kau lakukan dimobilku?" tanya Baekhyun dengan terbata-bata.

STAY WITH ME [CHANBAEK]Where stories live. Discover now