Chapter 18 - When a Plum Flower has become a Beautiful Cherry Blossom

9 0 0
                                    


         Kang Woo terduduk sambil terus memperhatikan smartphonenya. Semenjak ia pulang dari Indonesia seminggu yang lalu, ia terus melakukan hal ini. Hari itu, saat ia meminta Nora untuk kembali bersamanya, entah kenapa ia merasa Tuhan tengah membantunya, semua orang yang berada di hall itu sontak menepuki mereka berdua, semua orang terdekat Nora mendekatinya termasuk kedua orang tua Nora yang tersenyum ke arahnya dan mengucapkan beberapa kalimat yang ia tidak mengerti artinya tapi, walaupun ia tidak mengerti apa maksudnya, ia yakin satu senyuman tulus yang terukir pada wajah kedua orang tua Nora adalah sinyal hijau baginya.

"Apa ia sudah kembali ke Seoul?"

Kang Woo mendesah. Ia lalu mengangkat wajahnya dan meletakkan smartphonennya di meja sebelahnya, di sandarkannya punggungnya pada kursi dan matanya memperhatikan sekitarnya. Kantor manajemen artis terbesar dan tersohor di negeri itu memenuhi pandangannya, manajemen yang langsung membuka lebar pintunya untuk menerima Kang Woo waktu ia terserang skandal hebat. Dan kini, ia bahagia, ia bahkan tidak pernah merasa terbebani sedikit pun selama ia berada di bawah naungan manajemen ini.

Tiba-tiba satu pesan masuk. Sontak ia menegakkan badannya dan langsung mengambil smartphonenya, dengan jantung yang berdebar-debar ia membuka pesan itu, berharap seseorang yang sudah memenuhi pikirannya telah mengirimkan satu kalimat yang dapat menenangkan hatinya.

'Bisakah kita bertemu hari ini, Kang Woo-ssi?' –Estelle

Kang Woo mendesah. Sekali lagi ia kecewa. Tangannya kemudian meletakkan smartphone itu kembali ke atas meja dan sekali lagi ia memejamkan matanya.

"Sunbae, cogiyo.."

Seketika matanya terbuka. Di sampingnya kini telah berdiri dua orang gadis berusia belasan tahun yang mengenakan sport outfit.

"Ada yang ingin bertemu dengan Sunbae di lobi." Lanjut salah satu dari mereka sambil menunjuk pintu yang terletak di belakang mereka. Kang Woo menengok ke arah pintu, ia lalu mengernyitkan dahinya. Bertemu dengan dirinya?

"Siapa?" tanyanya.

Kedua gadis itu saling berpandangan lalu kembali menatap Kang Woo, salah satu dari mereka lalu menggelengkan kepalanya, "Kami.. tidak dapat menyebutkan siapa ia, Sunbae."

"Eung?"

"Orang itu mengatakan kalau-,"

"Kang Woo-ssi."

Serentak dua gadis itu menoleh ke belakang dan Kang Woo sontak terperanjat melihat siapa yang sedang memanggilnya baru saja. Seorang wanita dengan hoodie yang menutupi sebagian wajah populernya. Lee Estelle?

"Apa kau sedang tidak sibuk sekarang? Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."

Kang Woo yang sempat terdiam karena tidak mengira kalau gadis yang telah diberitakan pergi meninggalkan Seoul itu tengah berdiri didepannya sekarang. Ia kemudian mengangguk, perlahan ia mulai berdiri dan berjalan menuju Estelle. Estelle sekilas tersenyum, wanita itu lalu melangkah keluar diikuti oleh Kang Woo dibelakangnya.

"Ah iya!" tiba-tiba langkah Kang Woo terhenti, ia lalu menoleh pada dua orang gadis yang masih berdiri di sebelahnya. "Kalian.. trainee?" tanyanya. Kedua gadis itu mengangguk mantap.

Kang Woo tersenyum, "Berlatihlah dengan semangat. Fokus pada tujuan kalian dan teruslah berlatih dan berdoa. Jangan sampai satu nafsu semu membutakan kalian dan akhirnya kalian memutuskan jalan singkat untuk mendapatkan semua kepopuleran. Kalian mengerti?"

Once Upon A Time in Seoul: A Serendipity EncounterTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon