Chapter 14

6 0 0
                                    


"Paman tahu kan apa yang akan terjadi jika aku tidak mendapatkan apa yang kuinginkan?"

Young Nam memicingkan matanya menatap Estelle yang tengah memainkan smartphonennya. Ia tersenyum sinis, tidak mengira kalau keponakannya ini akan melakukan hal seperti ini lagi.

"Kurasa perkebunan paman yang ada di desa belum ada yang mengurus..dan bukankah akan sayang sekali jika kita membiarkannya kosong begitu saja. Paman Young Nam?" tanya Estelle sembari menatap Young Nam tajam. Young Nam menundukkan wajahnya, tangannya sibuk mencari satu dokumen yang mungkin dapat menyelamatkan dirinya kali ini.

Ia lalu meletakkannya dengan sedikit keras tepat didepan Estelle. Estelle yang terkejut sontak menutup smartphonenya dan memperhatikan satu bundel dokumen didepannya. "Apa kau ingat aku masih memiliki ini?" tanya Young Nam. Estelle tersenyum sinis.

"Dan apa Paman ingat siapa yang menadatangani dokumen ini?" tanya balik Estelle, ia lalu membuka lembar pertama dan menunjuk satu nama yang mempunyai kuasa penuh atas dokumen ini, "Paman bisa membaca nama ini kan?" tanyanya. Young Nam membaca satu nama yang sontak membuatnya terdiam, ia langsung menyandarkan badannya lalu mendengus keras.

"Jika Paman berani mengancamku, aku tidak akan segan-segan untuk melaporkan semuanya pada Lee Chin Ho, dan tentunya dengan segera Lee Chin Ho atau yang biasa kupanggil dengan ayah, akan mengeluarkan Paman dari tempat ini." Ucapnya sambil membuat tanda keluar dari gedung itu dengan tangan kanannya, "Dan.. seketika itu juga, Paman akan kembali menjadi seorang petani yang baik hati, seperti lima tahun yang lalu."

Young Nam mendesah keras. Ia kemudian melihat Kim Jae Yeong yang sontak berdiri.

"Eoh?" seru Estelle pelan melihat satu pesan yang baru saja masuk kedalam ponselnya. Gadis itu lalu memasukkan smartphonenya ke dalam tasnya. "Kalau begitu, aku pergi sekarang." Ucapnya sambil melihat Hyo Sik yang dijawab dengan kesigapan Hyo Sik yang reflek berdiri dari duduknya. Estelle lalu menutup dokumen yang terbuka itu dan menggesernya pada Young Nam.

"Tolong jaga ini dengan sangat baik Paman Young Namku tercinta." Ucapnya sambil tersenyum sinis pada Young Nam. Gadis itu lalu meninggalkan ruangan yang langsung diikuti oleh Hyo Sik dibelakangnya. Young Nam mendesah, ia menyandarkan punggungnya lalu menatap tajam pada satu manajer yang tampak sedikit ketakutan.

"Dan kau Kim Jae Yeong, cari Han Kang Woo sekarang juga!"

"Duduklah. Nona masih dalam perjalanan pulang.. kau mau minum apa?" tanya pembantu Estelle. Nora menggeleng cepat.

"Tidak apa-apa. Kalau Nona tahu aku tidak memperlakukanmu dengan benar, aku bisa dipecat." Kata pembantu itu dengan senyuman tipis. Nora yang menganggapnya sebagai canda hanya menanggapinya dengan senyuman lalu menjawab apa yang ingin ia minum. Bibi itu mengangguk dan langsung menuju dapur.

Nora menarik nafasnya dan mengeluarkan dengan sedikit keras. Perasaannya sangat resah sekarang, rasa takut dan khawatir telah membuat hatinya berat dan pikirannya sedikit tidak dapat berpikir dengan benar. Bahkan ia hampir melewatkan halte bis tempat ia seharusnya turun tadi.

Tangannya kemudian meletakkan satu paper bag yang sengaja ia bawa dari rumah. Ditengoknya sekilas isi paper bag itu.

Ya, kurasa aku memang harus melakukan ini

Ia lalu memperhatikan bibi yang tengah meletakkan satu gelas air putih didepannya.

"Apa benar kau hanya ingin meminum ini?"

Once Upon A Time in Seoul: A Serendipity EncounterTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon