Chapter 7

15 1 0
                                    

"Kau dimana sekarang?"

Nora mempercepat langkahnya. Saat pagi sampai sore hari memang tempat ini terlihat begitu indah sehingga tak terhitung berapa wisatawan yang telah menapakkan kaki mereka disini tapi sekarang, semuanya seakan terbalik, kawasan perkampungan yang terlihat begitu mempesona di waktu terang menjadi sedikit menyeramkan ketika petang tiba.

"Bukchon Haneuk Maeul." Jawabnya. Seketika ocehan panjang dari sahabatnya itu langsung memenuhi telinga kananya. Membuatnya harus menjauhkan smartphone dari telinga kanannya untuk sejenak.

"Aku tahu, aku tahu. Maka dari itu aku sedang berusaha berjalan cepat sekarang-," tapi tiba-tiba Mi Cha memotong kalimat Nora.

"Apa? Lari? Kau ingin membuatku seperti seseorang yang telah melakukan kejahatan?"

"Tidak. Aku lebih nyaman seperti ini tapi, kumohon temani aku sampai aku sampai di halte depan, eung?" pintanya sambil sesekali memperhatikan sekitarnya yang terasa sepi. Beberapa orang terlihat berjalan melewatinya, sebenarnya itu sedikit melegakan dirinya tapi tetap saja pikirannya tidak boleh merasa lega seperti itu, mereka memang 'menemaninya' di jalanan gelap seperti ini tapi siapa yang menjamin kalau mereka semua adalah orang baik?

"Mari kita bicarakan sesuatu yang menarik." Usul Nora. Tapi tiba-tiba tidak terdengar suara sahabatnya dari seberang telfon.

"Han Kang Woo!"

Seketika langkah Nora terhenti tepat dibawah salah satu lampu jalan.

"Kalau kau ingin sesuatu yang menarik, pasti Han Kang Woo jawabannya."

"Kau bercanda?" ucap Nora lalu menggeleng-nggelengkan kepalanya. Matanya kemudian memutari sekitarnya, lagi-lagi ia masih bisa bernafas sedikit lega, di depannya kini terlihat beberapa anak muda yang tengah bercengkrama sedang berjalan menuju dirinya dan dibelakangnya terdengar suara mobil yang mendekat ke arahnya.

"Ahn Mi Cha, aku serius. Jangan kau sebut-sebut lagi namanya. Aku tidak ingin mendengarnya." Katanya sambil menundukkan kepalanya karena tiba-tiba perasaannya merasakan sesuatu yang tidak nyaman merasuki hatinya.

Walaupun hatiku sebenarnya masih ingin menatapnya

"Kenapa? Mm, aku hanya tidak ingin mendengarnya saja. Iya aku memang penggemarnya tapi apa kau tidak pernah mendengar seorang penggemar yang menjadi seorang antifan? Ya, walaupun aku tidak sampai seperti itu tapi, kurang lebih seperti itu."

"Penggemar menjadi antifan?"

Sontak Nora menoleh cepat dan seketika matanya terbelalak menatap siapa yang tengah berdiri dibelakangnya sembari menatapnya dengan senyuman khasnya.

"Han Kang Woo?"

"Eh? Apa? Han Kang Woo? Ada apa dengannya? Ah! Apa kau ingin membicarakannya saat in-," jari Nora reflek memutus sambungan telfonnya.

Nora masih terdiam. Rasa terkejutnya benar-benar mengalahkan rasionalnya sekarang. Dengan tangan kanan yang masih mengangkat smartphonenya di depan telinga kanannya dan mata yang masih terbelalak, ia terdiam. Mulutnya kaku, pikirannya seakan terhenti pada satu hal penting yang sangat membuatnya sedikit gemetar kini dan sialnya debaran jantungnya mulai menggila.

"Kenapa kau bisa ada disini, Nora-ssi?" tanya Kang Woo sambil memakai seatbeltnya. Dilihatnya, Nora yang juga tengah melakukan hal yang sama seperti dirinya hanya terdiam.

Once Upon A Time in Seoul: A Serendipity EncounterWhere stories live. Discover now