Chapter 8

7 0 0
                                    

"Astaga!" Kang Woo seketika menghentikan langkahnya tepat didepan dapur apartemennya. Seorang gadis yang sangat ia kenal tengah mengeluarkan beberapa makanan dari lima box yang ia bawa.

"Annyeong achim." Sapa gadis itu sambil melambaikan tangannya. Seorang pria tiga puluhan yang duduk didepan meja pantry juga ikut menoleh dan tersenyum.

"Kenapa kau ada disini?" tanyanya sambil mengambil sebotol air dingin dari dalam lemari es dan meminumnya. Gadis yang seharusnya menjawab pertanyaannya itu hanya terdiam dan malah berjalan ke arahnya, berdiri di sebelahnya dan membuka pintu lemari es.

"Tidak boleh? Kau tidak menginginkanku?" tanya gadis itu sambil memasukkan beberapa box makanan yang terdiri dari beberapa kimchi yang dibawa dari apartemennya. Kang Woo menoleh sekilas lalu berjalan menuju meja makan. Mulutnya tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Han Kang Woo, jangan seperti ini." Timpal manajernya. Kang Woo terdiam. "Kau tahu kan kalau Estelle baru sampai di Seoul tadi malam? Hari ini ia rela bangun pagi buta, menyiapkan makanan hanya untuk mengisi lemari esmu yang kosong itu. Hanya demi dirimu." Lanjutnya.

Estelle tersenyum sambil menutup lemari es yang sudah hampir penuh itu. Perlahan ia membalikkan badannya, "Eii Oppa, aku tidak apa-apa. Lagi pula aku hanya pergi ke pulau Jeju untuk mengadakan jumpa penggemar disana. Bukan keluar negeri." Jawabnya yang lalu mengangkat satu kardus berukuran sedang ke atas meja, " Dimana aku harus meletakkan ini semua?" tanyanya.

"Sudah, letakkan saja disana. Aku akan mengaturnya nanti. Kau kesinilah, ayo sarapan." Ajak manajer Kang Woo sambil mengeluarkan beberapa mangkuk dari dalam plastik. "Aku membelikanmu bubur kesukaanmu. Makanlah selagi hangat." Ia lalu meletakkan satu mangkuk bubur ke depan anak asuhnya yang masih menekuk wajahnya itu.

Estelle melangkah menuju samping Kang Woo kemudian menarik salah satu kursi dan mendudukinya. Tangannya lalu membukakan bubur Kang Woo dan meletakkan sendok diatasnya.

"Ah iya! Hari ini jadwal kalian dimajukan."

Serentak Kang Woo dan Estelle menoleh.

"Karena mendadak sutradara harus terbang ke Amerika, syuting iklan produk kecantikan yang seharusnya kalian lakukan jam 4 sore berubah menjadi jam sebelas siang."

"Eoh? Kenapa majunya begitu jauh?" tanya Estelle sambil membuka buburnya. Jae Yeong menggelengkan kepalanya. "Tapi baguslah Oppa, kurasa aku dan Kang Woo-ssi akan mempunyai waktu lebih untuk menyiapkan semuanya untuk acara penghargaan nanti malam." Ucapnya.

"Ah! Aku akan memperkenalkanmu pada coordi baruku."

"Coordi baru? Kau punya coordi baru?" tanya Jae Yeong. Kang Woo hanya terdiam.

Estelle mengangguk, "Mm, sebenarnya bukan seorang coordi seutuhnya Oppa, aku hanya membutuhkan kemampuannya dalam memilihh busanaku sehari-hari, kalau untuk menemani kemanapun aku melakukan jadwalku, aku akan mengajak hair stylistku. " Gadis itu lalu menolehkan kepalanya menatap Kang Woo yang terfokus pada buburnya, "Kau ingat tentang coordi yang akan kukenalkan padamu tiga hari yang lalu?" tanyanya kemudian. Sekilas Kang Woo menoleh dan mengangguk pelan.

"Ah iya, Eun Young sedang cuti bukan?"

Estelle mengangguk lalu menatap Kang Woo, "Waktu itu mendadak atasannya memberinya tugas jadi aku batal mengenalkannya kepadamu." Ucapnya kemudian.

Kang Woo masih terdiam sambil menyendok buburnya.

"Walaupun ia hanya mengurusi pakaianku tapi kurasa ia memiliki bakat dibidang itu. Fashion Styling. Bayangkan saja Oppa, aku yang biasanya selalu cerewet dengan apa yang dipilihkan oleh Eun Young Eonni menjadi berubah seratus delapan puluh derajat ketika gadis itu yang memilihkan."

Once Upon A Time in Seoul: A Serendipity EncounterHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin