DELAPAN-omong kosong

213 90 299
                                    

Selamat membaca,semoga suka❤️

••••
Hal teracun yang pernah aku bayangkan adalah bahwa hidupku merupakan bencana bagi orang lain.

–Eska Scarlet kertapati

••••

"Hiks hiks"

Bu Ningsih yang melihat Eska berlalu pergi langsung menyusulnya dengan langkah yang cepat.

Eska merebahkan dirinya pada sebuah kursi bercat putih ditaman panti asuhan itu dengan keadaan tetap memegang sapu tangan dan sebuah bolpoin ditangannya. Ia menjerit dalam hatinya seolah bertanya mengapa Ia ditakdirkan hidup kian sengsara?

Bu Ningsih tertegun melihat gadis itu tersedu hingga Ia harus menjeda langkahnya sementara.

Eska menghela nafasnya berat "Akankah aku harus hidup ditengah orang-orang baik tetapi dengan keadaan sakit?"

"Tidakkah aku harus pergi agar semua orang tidak kesusahan lagi menghadapi orang penyakitan seperti aku??"

Eska memukul pelan dadanya, Ia sudah sangat geram dengan rasa sakit yang terus bersarang tanpa berniat pulang. Gadis itu berpaling sejenak dalam hatinya Bu Ningsih pasti mengawasinya maka Iapun memelankan tangisnya.

Gadis itu merenung, hidup tak selamanya tentang bahagia, kesakitan ataupun luka adalah pelengkapnya. Aku tahu semua itu bukanlah tanpa tujuan yang jelas, mungkin saja Tuhan ingin aku belajar arti kehidupan yang sesungguhnya didunia ini.

Eska menyeka air matanya kasar, sesaat kemudian Bu Ningsih menghampirinya lalu mengusap pundak Eska dengan belaian.

"Gak ada manusia yang merepotkan manusia lainnya, semua harus saling membutuhkan karena kita sebagai makhluk sosial memang sewajarnya demikian" ujar Bu Ningsih seraya beralih duduk disamping Eska.

Eska menatap kosong kedepan lalu bersuara "Eska tak lebih dari benalu yang hidup ditengah-tengah orang yang bahagia Bu"

Eska tak kuasa menyembunyikan kesedihannya, Ia pun kembali terisak, Bu Ningsih merasa hatinya seperti teriris pisau belati, sangat menyakitkan.

Wanita itu memandang anak gadisnya dalam-dalam "Kamu adalah bidadari bukan benalu, kita semua sayang sama kamu Es" ungkapnya tulus.

Eska terdiam "Jadi Eska ada gunanya disini?"

"Tentu" jawab Bu Ningsih cepat.

"Ibu tahu?"

"Apa?"

"Eska seneng banget bisa berguna buat orang lain hiks hiks"

"Kamu sangat amat berguna Es"

Mendengar jawaban itu Eska tersenyum mengembang dan menggigit bibirnya, namun hal yang tak biasa muncul dari dirinya mata Eska berkaca-kaca seakan hendak mengeluarkan sesuatu lagi dari sana sontak Bu Ningsih bertanya,

"Kok kamu sedih?"

Eska menepis air mata yang baru saja lolos dari pelupuk matanya,

before you goWhere stories live. Discover now