TUJUH-titik awal

227 96 294
                                    

Selamat membaca, semoga suka❤️

••••

"Lima daftar jadi malaikat Es-ka" eja Mimy melihat kertas diatas nakas yang sudah diremuk-remuk.

Eska sontak mengambilnya secepat kilat lalu mengalihkan pembicaraan.

"Lo berdua udah makan?"

"Lo mau jadiin Alden malaikat Lo?"cetus Mimy dan tak menghiraukan pertanyaan Eska barusan.

gadis itu sedikit terkejut mendengar pertanyaan sahabatnya itu. Ia menyenderkan tubuhnya lalu membuka oksigennya perlahan.

"Iya, tapi aku gak yakin"

"Gak yakin gimana?orang Lo udah pilih dia" sambung Ghea terkesima.

"Lo kalau gak yakin batalin aja" tambah Mimy sembari merebahkan bokongnya disebuah sofa.

Eska menoleh "Gue gak tau harus nerima apa nggak!"

Mimy dan Ghea bertatap sejenak seperti berdiskusi dengan cara berpandangan. Sejenak mereka hening sebelum Mimy kembali membuak suara,

"Alden nembak Lo?"

Mendengar pertanyaan tak masuk diakal itu Eska lekas menggeleng keras,

"Nggak nggak dia nggak nembak gue!!"bantahnya cepat.

Ghea mencebikkan mulutnya dilanjutkan duduk disamping Mimy.

"Tapi gue yakin kok dia suka sama Lo"

"Ya kalau itu juga gue tahu kali" celetuk Eska dalam hati.

"Nah kalau itu gue juga yakin kali Ghe" tambah Mimy seraya menunjuk kearah Ghea bermaksud mencetuskan dan hanya dibalas anggukan aneh dari Ghea.

••••

Ketiganya tak bergeming sampai Mimy menatap Ghea dengan lirikan,

"seberapa dalam cinta Lo buat gue?" Tanya Mimy berlakon bak seorang pria yang sok cool dengan batuk andalan kaum adam.

"Lo tahu dimana akhir tanah?" Jawab Ghea dengan mimik menggemaskan.

"Nggak dimana tu?" Jawab Mimy dengan pria cool berkumis tipis.

"Nah begitulah cintaku tak ada batasnya"

Keduanya saling menatap lalu memecah tawa sejadi-jadinya.

Eska yang semula mengheningkan dirinya tak kuasa menahan tawa.

••••

The next morning

Tringggtringggg.....

Suara jam Beker Alden sudah memenuhi batas, membuat berisik seluruh isi rumah termasuk ayahnya Dimas, yang masih tertidur nyenyak terpaksa harus membangunkan istrinya agar mematikan sumber suara ricuh itu.

"Bun..Bun" ujar Dimas seraya menggoyangkan tubuh istrinya yang bernama Bu Killa, Bunda killernya Alden yang cukup humoris namun mematikan.

before you goWhere stories live. Discover now