X. Kuharap Kamu Menjawab Semua Pertanyaanku dengan "Baik-baik Saja"

Start from the beginning
                                    

"VI, ITU ADA NAO!" teriak Shakila. Gue udah lari entah ke mana, belom nemuin satupun temen sekelas gue, terus tiba-tiba ada teriakan KM kelas gue yang siap merampas semua uang gue.

"TIDAAAAK!!"

Gue ngencengin kecepatan lari gue, dan kali ini gue bener-bener harus sembunyi. Masih pagi, siapa suruh lari-lari? Belom lagi kondisi gue yang baru aja makan gak lebih lama dari 1 jam, alhasil perut gue jadi agak nyeri sekarang.

Gue akhirnya sembunyi di tempat paling aman: kamar mandi cowok. Kamar mandi yang sama yang gue kunjungi beberapa hari sebelumnya, tempat yang sama di mana gue ketemu si Joker. Tapi tanpa gue ketahui, di tempat itu juga udah didatengi temen-temen cowok sekelas gue.

"Loh, kalian?" kata gue.

"SSSST!!"

Gue mengatupkan mulut.

"Jangan sampe ketahuan kalo kita di sini!" kata Angga.

"Lah, ngapain juga mereka ke sini? Kan ini kamar mandi cowok?" kata gue, pelan.

"Oy, Nao! Kita ketemu lagi, nih! Kenapa lo? Lagi dikejar orang? Abis ngajak ribut, ya? Oooy, Nao lagi di WC cowok, nih!"

Mungkin gue lupa, atau gak sadar sama sekali. WC ini adalah kediaman si Joker, dan dia masih ada di tempat ini rupanya, di stall paling deket pintu keluar.

"WOY, GOBLOK, LO BISA DIEM, GA?!" teriak Hamzah.

"Hamzah! Sst!"

Kita semua berusaha membuat dia bungkam. Jangan sampe dia ngebikin ribut di sini, apalagi sama si Joker.

"Lo dari IPA 5 yang jago futsal itu, ya, kan? Siapa namanya, Hamzah? Woooy, anak-anak IPA 5 lagi di dalem WC, nih!" teriak Joker.

Jujur, kalo dia bukan orang paling kuat yang dijuluki si Joker ini, gue udah tendang pintu kamar mandi tempat dia sembunyi. Sekalian aja gue ancurin tuh tahta terjelek sepanjang sejarah--kloset duduk kamar mandi cowok.

"Woy, woy, plis, lah. Kita bukan lagi ngajak ribut orang laen, tapi lagi berusaha kabur!" kata Angga.

"Oh, kenapa tuh emangnya?" teriak Joker.

"SST! Kita lagi kabur dari bendahara kelas kita, nih."

Joker bungkam, tidak bicara apa-apa lagi setelahnya. Ternyata, orang paling kuat di sekolah ini takut juga sama bendahara kelasnya sendiri.

Tapi, semuanya udah terlambat. Shakila mendobrak pintu kamar mandi cowok dengan tendangannya yang menggila. Dengan wajahnya yang udah kayak kesetanan, dia siap menerkam kita semua.

"Hayo, mau ke mana lagi kalian?!"

"TIDAAAK!!!"

"SHAKILA BANGSAT, LO NGAPAIN KE KAMAR MANDI COWOK, SIH?!" teriak Hamzah.

Dia nggak ngedengerin omongan Hamzah, dia malah terus maju dan semakin memasuki kamar mandi cowok yang bau pesingnya masih kecium. Walaupun parfum Andre wanginya memang semerbak, bau dia kalah telah sama bau pesing di kamar mandi ini yang udah mirip bau bangkai aligator.

Kita semua malah sembunyi di belakang tubuh si Hamzah, menjadikan dia sebagai tumbal utama KM kelas kita dan penagih iurannya (lengkap dengan bagian administrasinya).

"WOY, LO SEMUA NGAPAIN SEMBUNYI DI BELAKANG GUE, DAH?!" teriak dia.

"Lo kan garda terdepan yang ditunjuk dia, Zah," kata gue.

"ELO JUGA, BANGSAT!!"

Shakila terus mendekat, sementara kita-kita para cowok udah kehabisan ruang. Gue kepikiran buat minta tolong ke si Joker, tapi jelas-jelas dia nggak mau buka identitasnya sekarang. Apalagi kalau harus ngeliat cewek di tempat kayak gini.

I'm Studying in a School Full of FoolsWhere stories live. Discover now