X. Kuharap Kamu Menjawab Semua Pertanyaanku dengan "Baik-baik Saja"

Start from the beginning
                                    

Gue naro tas di atas kolong kursi tempat biasa gue duduk. Untungnya kali ini nggak ada lagi berantem-beranteman soal tempat duduk, tapi cowok-cowok yang lain nggak pada naro tas mereka di kelas. Daripada gue harus gabung keputrian pagi-pagi begini, gue nanya si Almira.

"Mi, ini cowok-cowok yang laen ke mana?" tanya gue.

"Pada cabut, kayaknya," jawab dia sambil noleh ke gue dari hpnya.

"Anjir, kok gue gak tau? Mereka pada mau ke mana, emangnya?" Gue bahkan nggak ngeliat anak-anak kelas gue yang lain ngelewat di sekitar pager utama sekolah.

"Lo gak baca grup kelas, emangnya?"

Gue menggeleng dengan tampang yang goblok.

"Hadeh, gimana sih, lu."

Almira menceritakan kronologisnya. Kurang lebih, hal ini terjadi bahkan beberapa menit saja sebelum gue masuk ke kelas hari ini.

Intinya begini, anak-anak kelas gue udah hampir dateng semua, makanya salah satu teman kita mau ngasih pengumuman. Siapapun orangnya, lo jahat banget mau ngasih pengumuman tapi gak nungguin gue. Gue dateng ke sekolahnya tepat waktu, lagian.

"Temen-temen, aku mau ngasih pengumuman!" kata 'orang itu'. "MULAI KE DEPANNYA, TIAP JUM'AT ADALAH HARI PENGUMPULAN KAS KELAS! MINIMAL SEORANG GOCENG PER MINGGU, MAKSIMAL 10 JUTA!"

Suasana sempet hening sesaat. Sejurus kemudian, si Angga berteriak:

"CABOOOOT!"

"WOOOY! LO SEMUA INI GIMANA, SIH?! KATANYA MAU JADI KELAS YANG TERBAIK! KALO BAYAR KAS KELAS AJA CABUT-CABUTAN, LO SEMUA LEBIH JIJAY DARIPADA KAKAK KELAS KITA KEMAREN YANG BOTAK ITU!" teriak Hamzah. Bisa-bisanya dia mikir gitu dan berusaha dijadikan musuh sama cowok-cowok yang lainnya?

"Mantap, tuh! Coba kalian mikirnya kayak si Hamzah juga!" kata Elvira, ya, dialah bendahara kelas kita.

"EH, COWOK-COWOK. LO SEMUA YANG NGGAK MAU BAYAR KAS KELAS IKUT GUE DEH."

"Nah, loh, mau diapain tuh sama si Hamzah—"

"KITA CABOOOOOT!!!"

Dalam hitungan detik, kelas ini cuma tersisa kaum Hawa saja yang berada di dalamnya.

"Agnes! Kamu ambil absen kelas kita di laci meja guru, terus kita kejar mereka sekarang!" komando Shakila.

"Hah, tapi buat apa?" tanya Agnes yang masih asik nonton Weekly Idols yang belom ia sempet tonton tadi malem.

"UDAH, CEPETAN!!"

Gara-gara sikap Shakila yang gak nyantai waktu itu, Agnes pun terpaksa menurut.

"Vi, lo juga ikut! Kita kejer semua anak-anak cowok yang kabur barusan, bawa dompet lo buat ngerampas duit mereka!" kata Shakila ke Elvira.

Ngerampas duit? Rezim keuangan macam apa lagi ini?

"Oke, Sha!"

Mereka bertiga tadi pun akhirnya menyusul cowok-cowok yang lain buat ngejar mereka.

"Gitu, Nao," kata Almira setelah menghabiskan ceritanya.

"Oh, jadi hari ini pengumpulan duit kas kelas, ya?" kata gue, mencoba mencerna dan mengulangi maksud cerita Almira.

Dia mengangguk.

Sejurus kemudian, gue udah gak ada di kelas, cabut tunggang langgang kagak tau ke mana. Sebenernya ada banyak pertanyaan yang bisa gue ajukan ke Almira, tapi lebih baik gue mengamankan kondisi keuangan gue dulu. Kalo gue gak jajan hari ini bisa berabe, soalnya.

I'm Studying in a School Full of FoolsWhere stories live. Discover now