Cheese 4 | Eh Masnya?!

25 7 3
                                    

Jika hidup bisa memilih dengan siapa manusia bisa mencintai dan dicintai. Maka kamu gak bakal ada di list lelaki yang aku pilih.

~Evellyn Anastacia .W

Di minggu pagi ini, Vey sudah berada di taman kota untuk berolahraga. Lengkap dengan sepatu pink di kakinya, ia melangkahkan kakinya ke tempat dekat pohon rindang yang tidak terkena sinar matahari yang cukup panas pagi ini.

Dengan melalukan pemanasan ringan sebentar, ia pun mulai berlari pelan.

"15 menit lumayan lah ya" ucapnya sambil berlari menyusuri taman kota yang dipadati banyak khalayak pagi ini.

Di pagi minggu seperti ini, biasanya warga kota sering beramai-ramai ke taman untuk melakukan berbagai kegiatan. Ada yang pergi bersama keluarga, teman, pacar, bahkan ada yang bersama kelompok persatuan semacam club olahraga, melukis untuk anak-anak TK khusus, dan masih banyak lagi.

Di sekitaran taman biasanya banyak penjual makanan dan minuman. Mulai dari makanan ringan sampai berat.

Tak terasa 15 menit telah berlalu, Vey yang pagi ini hanya jogging sendirian mulai merasa ngos-ngosan. Lelah semakin terasa apalagi jogging sendirian. Jenuh dan membosankan.

Ia pun duduk di kursi yang disediakan di taman itu. Tempat ia berada kini dekat dengan anak-anak yang tengah melukis. Ia tersenyum melihat kepolosan dan kelucuan anak kecil yang belajar melukis. Sampai akhirnya, ia tertuju pada satu objek diseberang sana, tengah mengajari salah satu anak yang belajar melukis.

"I.. Itu bukannya... Ver.. Veryd. Iya itu Veryd yang Tari suka ceritain. Mas yang waktu itu ngajak gelud di cafe. Iya itu dia. Iya kan??" gumam Vey kebingungan pada dirinya sendiri.

Vey terus menatap lelaki jangkung diseberang sana, ia terlihat sabar menghadapi rewelnya bocah-bocah yang baru belajar melukis. Lama Vey memperhatikannya, sampai yang diperhatikan sadar dan membuat dua pasang mata itu saling bertemu.

Vey yang sadar terciduk memperhatikan lelaki itu pun langsung gelagapan seperti maling yang habis nyebur ke sungai dan tertangkap basah. Segera ia membuang pandangannya dan berpura-pura memanggil pedagang asongan yang baru melintas.

"Bang air mineral satu"

"lima rebu neng"

"Nih bang"

Vey semakin gelagapan ketika ia membeli air mineral matanya tak sengaja melihat lelaki tadi berjalan kearah tempat ia duduk.

Tamat riwayat lo Vey, bego banget si bisa-bisanya keciduk. Akhhh turun harga diri loo. Makinya dalam hati.

Karena orang yang ia pikir mendatanginya tadi tak kunjung sampai. Vey yang sedari tadi berpura-pura menyibukkan diri dengan minum air dan mencuri pandang ketempat lelaki tadi berada pun merasa bingung.

"Apa mau lo, sampai ngintai gue"

"Astgafirullah....." kaget Vey. Ya yang tiba-tiba bicara tadi adalah Veryd. Orang yang mencinduknya dan orang yang ia cari.

"Lo kaya setan ya, tiba-tiba nongol di belakang gue hah" omel Vey karena merasa jantungnya ingin copot sekarang juga.

Bangkek, udah dibuat deg-degan. Dibuat jantungan lagi gue. F*ck you Ver!! Kesal Vey dalam hati.

"Gak kebalik?" tanya si mas Veryd seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Lo ngatain gue setan? Hah!!"

"Lo barusan yang bilang" jawab Veryd acuh.

"Mau lo apaan sih. Gak jelas banget dateng-dateng rese" tanya Vey yang mulai merasa gusar.

Veryd yang merasa aneh dengan makhluk paling benar dimuka bumi di hadapannya ini pun memajukan wajahnya.

Cheese cakeWhere stories live. Discover now